Episode 05 - Semua Butuh Proses

56.5K 4.2K 71
                                    

Budidayakan vote dulu sebelum membaca.

*N. Kalau ada typo atau salah ketik koment aja soalnya ga di baca ulang ehe, biar aku benerin!

AYO DONG VOTE JANGAN SIDERS😁

• • • • •

Episode 05 - Semua butuh proses

"Kamu tidak langsung terbangun dan menjadi kupu-kupu. Karena, pertumbuhan adalah sebuah proses. Jika ingin berhasil, maka bersabar lah."

- Reza -

• • • • •

Sudah direvisi✅

Pagi itu, Adinda terbangun dari tidurnya karena suara ketukan pintu yang cukup keras. "Adinda bangun Reza udah nungguin lo di bawah," ucap Aibil sontak membuat Adinda terkejut dan langsung membuka matanya dan terbangun dari tidurnya.

Adinda mengucek-ngucek matanya. Dia mengumpulkan nyawanya selama satu menit, dengan langkah cepat Adinda membuka pintu kamarnya dan Adinda berjalan ke arah tangga. Benar adanya bahwa Reza sudah menunggunya di bawah sana.

"Ngapain sih? astaga!" kesal Adinda kemudian dia berjalan memasuki kamarnya kembali dan bergegas mandi.

-DM-

Adinda diam dan hanya menatap malas sang mamah yang memarahinya karena terlalu lama untuk bersiap-siap padahal, Adinda sudah sangat terburu-buru untuk mandi dan memakai baju untuk bersiap-siap berangkat ke kampus pagi ini.

"Kamu tuh lama banget sih mandinya! Liat tuh dosen kamu sampai nungguin kamu lama tau!" omel Anggita.

"Siapa suruh ke sini?" sahut Adinda jutek.

"Gak boleh gitu " Anggita menegur Adinda saat mendengar kalimat jutek itu.

Reza menghela napasnya. "Ya udah, Adinda, ayo kita berangkat!" ajak Reza.

Kemudian Reza bersalaman kepada ke dua orang tua Adinda yaitu Ibnu dan Anggita di ikuti oleh Adinda. "Mah, pah. Adinda berangkat kuliah dulu, ya," pamit Adinda.

"Iya sayang, hati-hati ya," ucap Anggita dengan senyuman manis menatapi Adinda dan Reza. Kemudian ke duanya berjalan keluar dari rumah Adinda dan mereka berangkat ke kampus bersama.

-DM-

Di dalam mobil Reza, suasana terlihat sangat canggung dan hening, hanya ada suara AC mobil yang terus menyala, bahkan, tak ada satu pun dari mereka yang memulai percakapan terlebih dahulu. Ke duanya sama-sama larut dalam kecanggungan.

"Ekhem," dehem Reza memecahkan keheningan.

"Ngapain jemput saya segala?" tanya Adinda dengan pandangan yang mengarah ke luar kaca mobil.

"Pengen aja, marah?" tanya Reza.

Adinda mengangguk seraya memanyunkan bibirnya, membuat Reza terkekeh pelan. "Kamu gak pernah berubah ya," gumam Reza di iringi dengan tawaan.

DOSENKU MANTANKU [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang