Rahasia

2 2 0
                                    

Itu benar. Aku membenci diriku. Terlebih saat mengetahui fakta bahwa aku telah masuk perangkap. Seharusnya aku tahu saat wanita yang mengaku dari agen itu menatapku intens dan mengatakan bahwa aku sangat cantik, seorang asisten rumah tangga tidak dinilai dari fisiknya, aku kira saat itu dia hanya memujiku untuk mendapatkan hatiku. Ditambah saat dia menanyakan tentang masalah pribadiku, seperti tinggal dengan siapa, apakah kau punya saudara, bahkan yang tak kusangka dia sampai menanyakanku apakah aku punya pacar atau seseorang yang dekat denganku atau tidak.

Tentu saja dia akan bertanya itu, jika saja aku hilang tanpa jejak dan aku memiliki kerabat, pasti semuanya akan terbongkar karena aku akan dicari oleh mereka. Tapi nyatanya aku sendiri. Tak ada yang mencari dan mengkhawatirkanku.

Bahkan mungkin jika aku mati pun tak akan ada yang menangis untukku.

Tapi aku berusaha bertahan. Sekuat tenaga aku bertahan. Beberapa kali Madam Yoon menyiksaku, aku menahannya. Aku tidak mau terlihat lemah dimatanya, aku pikir jika aku bersujud dan bersikap lemah padanya, dia pasti akan lebih merasa berkuasa akan diriku. Jadi aku berusaha kuat. Berpura-pura kuat. Aku pasti bisa keluar dari sini.

Hari ini pun begitu. Madam Yoon mengantarkan segelas minuman itu lagi padaku, sudah seminggu aku meminumnya dan hanya itu yang masuk ke perutku selama seminggu ini. Katanya saat itu,

"Kau harus menurunkan berat badanmu lima kilo lagi, jadi berhenti mengeluh dan turuti aku!!"

Yang benar saja, badanku yang empat puluh delapan kilo ini sudah cukup kecil untuk itu, tapi harus dikurangi lima kilo lagi?

Setiap harinya berjalan seperti neraka bagiku. Sekalinya aku berdiam diri dari perintahnya, Madam Yoon langsung menarikku paksa. Sudah berulang kali aku berusaha melarikan diri dari tempat ini, tapi berkali-kali juga aku mendapat tamparan darinya. Hingga akhirnya aku menyerah saat dia mengatakan satu hal padaku, ditambah dengan tindakannya yang membuatku menahan nafas sejenak.

Sebilah pisau di todongkan pada leherku, bahkan sampai menggores kulitku sedikit.

"Kau ingin mati atau memilih menjadi bonekaku? Tapi sebelum mati, pastikan kau membayar kembali semua uang yang kuhabiskan untukmu."

Ku tarik ucapanku tempo hari tentang aku yang merindukan kedua orangtuaku. Ternyata mati tidak begitu enak, perasaan saat nyawamu sudah ada ditangan orang lain yang sebentar lagi menggorokmu itu sungguh mengerikan.

Sekali lagi, aku hanya berusaha bertahan. Setidaknya untuk diriku sendiri. Ya, aku memutuskan untuk bertahan menjadi bonekanya saja. Dengan kata lain, aku menyerahkan diriku padanya, membiarkannya menghasilkan uang dengan tubuhku. Aku dijual sebagai karyawannya, yaitu menjadi Pekerja Seks Komersial disini, tapi ada satu hal yang membuatku terkejut. Aku tidak semerta-merta bekerja untuk memuaskan sembarang orang.

Hahah, ini hal gila itu.

Menurutmu kenapa Madam Yoon memberikan semua fasilitas mewah dan berbagai perawatan untukku? Aku bekerja hanya untuk artis-artis gila yang membutuhkan pemuas nafsu untuk mereka. Kurasa ada kurang lebih lima puluh wanita yang bekerja untuk Madam Yoon, tapi anehnya hanya aku yang terlihat asing disini. Semua wanita lainnya bisa dengan mudah ditebak kalau mereka adalah orang Korea atau Jepang, bermata sipit dan berkulit putih pucat. Hanya aku yang memiliki mata bulat dan berkulit putih kekuningan.

Setelah kurang lebih selama lima bulan aku menerima perawatan dan fasilitas dari Madam Yoon, aku mendapatkan pelanggan pertamaku. Tapi sudah kubilang bukan, aku akan sekuat tenaga bertahan, dengan cara apapun. Meskipun dalam hatiku aku sangat ketakutan, tapi aku harus bertahan dengan caraku sendiri.

Semua wanita yang bekerja disini tak pernah tahu pada siapa mereka akan menghabiskan malamnya, pada siapa yang telah membayar mahal untuk mereka, kita semua akan tahu orangnya saat menemuinya. Bahkan transaksi yang dilakukan pun begitu sangat rahasia. Kalian pasti tahu betapa banyaknya kamera yang mengikuti para artis serta idol Korea bukan? Sedikit pergerakannya langsung menuai polemik diantara masyarakat dan para fans.

Pada percobaan pertamaku untuk bertahan kala itu berhasil, meskipun aku sempat sangat ketakutan dan ragu pada diriku, ditambah saat mengetahui siapa lelaki hidung belang yang membayarku pertama kali. Aku mengenalnya tentu saja, selama empat tahun aku mengenal dunia Kpop, telah banyak idol dan artis lainnya yang aku ketahui selain NCT. Dan lelaki itu adalah salah satu member grup lain yang terkenal dengan citra ramahnya, baik, suka menolong orang lain. Ditambah posisinya di grup adalah sebagai leader, sedikit mengejutkanku saat mengetahui sifat aslinya seperti ini, tapi sekali lagi aku menekankan bahwa idol pun juga manusia.

Untuk pertama kalinya, aku bisa lolos dan bertahan.

Kedua, ketiga, keempat, dan seterusnya pun aku masih bertahan.

Semakin banyak dan semakin lama aku melakukan pekerjaan ini, semakin berat beban yang kutanggung di pundakku. Mengetahui siapa saja yang membayarku selama ini, yang tidak lain adalah idol-idol dari beberapa grup yang aku tahu, yang kadang aku pun menyukai karya mereka. Tapi entah kenapa semakin lama aku semakin muak dan jengah. Berapa orang lagi yang harus kutanggung rahasianya? Bahwa para idol itu hanya tersenyum di depan kamera, hanya berlagak baik dan ramah di depan fans nya, namun aslinya tak lebih dari makhluk menjijikan yang haus akan nafsu dunia.

Memang benar, uang dapat membeli apapun. Semakin terkenal para idolnya, semakin banyak uang yang dihasilkan, namun perlukah untuk dihabiskan dengan cara yang menjijikan seperti ini? Saat itu ada satu yang ku minta, satu hal itu muncul di kepalaku.

Semoga saja NCT tidak seperti itu.






Aku mempercayai mereka.








---

Beautiful Scar || KDYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang