Tolong

1 1 0
                                    

Sinar mentari mendesak masuk melalui celah-celah kecil yang tercipta dari jendela kaca dan tirai berwarna putih disana, membangunkannya dari tidur yang bahkan tak disinggahi satupun mimpi.

Pria itu mengernyit ketika celah dari pantulan sinar matahari itu mengenai wajahnya. Perlahan dia keluar dari selimut dan menempatkan dirinya untuk duduk di tepian kasur berlapis warna putih itu, dia mengucek matanya perlahan, sedikit terkejut namun sedetik kemudian dia ingat bahwa grupnya diberikan waktu libur tiga hari dari kegiatan latihan rutin mereka.

Doyoung menatap pergelangan tangan kanannya, jam tangan rantai yang melingkar disana menunjukkan pukul delapan pagi, tapi dia masih begitu mengantuk. Sebenarnya jam berapa dia semalam tidur, hingga masih terasa sangat membutuhkan tidur yang lebih.

Ah! Semalam....

Doyoung memutar tubuhnya dan melihat ke belakang punggungnya, wanita itu masih terlelap dengan nafas yang teratur. Perlahan Doyoung mendekatinya, menyingkirkan rambut hitam bergelombang milik wanita itu yang menutupi wajahnya. Lalu matanya menangkap hal yang tak seharusnya. Putri, wanita itu tertidur dengan masih mengenakan mantel abu miliknya, dan kini kelihatannya ikatan di pinggang yang semalam dia kaitkan terlepas. Doyoung dengan cepat segera menarik selimut putih itu hingga batas leher Putri lalu memutar tubuhnya cepat ke arah pertama dia terbangun tadi, jendela. Hawa panas mulai menjalari pipinya.

Bohong jika Doyoung tidak tergoda dan bersikap biasa saja sejak semalaman, dia ini adalah laki-laki normal. Bahkan otaknya masih terbayang penampilan Putri semalam yang hanya mengenakan dua jenis kain dan sebuah cardigan ringan, pun keduanya itu sangat tipis dan terkesan seperti hanya pita berenda biasa yang dililitkan sekeliling tubuhnya.

Meskipun sempat terkejut dan mengalami krisis, tapi Doyoung menanganinya dengan baik saat itu.

Dan semalam, dia memang tidur dengan Putri. Hanya tidur biasa memang, dan sedari awal tujuannya memang itu, tapi akhirnya lebih tepatnya mereka berdua ketiduran. Doyoung yang terlalu banyak bicara, menjadikan Putri terantuk dan akhirnya tertidur sembari bersandar pada bahunya. Lalu Doyoung yang menatap wajah tirus wanita itu semalaman, memikirkan semua ceritanya tentang apa saja yang ia alami selama ini. Sehingga tahu bahwa Putri adalah fans dari grupnya sejak pre debut mereka, pantas saja wanita itu tak segan-segan menceritakan semuanya, setiap idol dan fans selalu memiliki hubungan spesial bahkan saat jarak memisahkan mereka, bukan?

Namun entah Doyoung harus berpikir bahwa Putri ini adalah fans nya yang beruntung atau menyedihkan, jika melihat dia yang akhirnya bisa bertemu bahkan mengobrol semalaman dengan idolanya, tapi tidak dalam keadaan yang baik-baik saja dan pastinya Doyoung tahu, bahwa semua fans ingin memiliki citra baik saat bertemu dengan idolanya. Tapi Putri sebaliknya.

Sebenarnya apa saja yang terjadi di dalam hidupmu selama ini? Di usia yang semuda ini?

"Dan kenapa aku semakin ingin tahu tentang dirimu? Christina Putri, kenapa aku sangat ingin kau meminta bantuanku? Aku ingin membantumu." Doyoung berujar lirih sembari menatap wajah damai wanita itu. Namun seketika hatinya tergelitik. Dia ingin membantu orang lain? Bahkan Doyoung saja tak bisa membantu dirinya sendiri untuk bangkit.

Bodoh. Dasar Kim Doyoung bodoh. Selamatkan dirimu sendiri dulu, baru membantu orang lain.

Doyoung menggelengkan kepalanya dan berjalan menuju kamar mandi untuk membasuh wajahnya.

Dilihatnya pantulan wajahnya dan poninya yang sudah basah pada cermin di hadapannya itu. Tatapannya sendu. Dia mengasihani dirinya sendiri dengan pikiran bodoh itu lagi. Membantu? Kenapa hatinya ingin sekali mendengar kata 'tolong' dari mulut wanita itu? Terlebih, kenapa mereka dipertemukan? Namun dengan jalan yang sama-sama menyakitkan seperti ini? Tidak cukupkah bagi Doyoung untuk hanya menerima takdirnya sendiri, jadi dia tidak usah bertemu dengan orang yang sama menyedihkannya dengannya? Jika Tuhan memang adil, maka harusnya Dia pertemukan Doyoung dengan orang yang akan bisa menyembuhkan rasa sakitnya, bukannya malah saling membagi rasa sakit satu sama lain.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 03, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Beautiful Scar || KDYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang