LUKE PACAR EMILY ADALAH PACAR YANG HEBAT!
KAMI MEMANUVER DARI perpustakaan sembari membawa-bawa buku sebesar kayu dalam pelukan. Hanya tiga buku, dua di tangan Emily sedangkan satu padaku. Aku hanya membawa satu karena aku sedang menggotong senjata seberat anjing gendut yang dipelihara kecengan Fred. Sungguh aku berani sumpah sebentar lagi lenganku akan lepas dari bahu. Beban-beban ini begitu menyiksa!
"Ssst," Emily langsung kembali mundur masuk ke dalam gang dan bersembunyi di balik kegelapan. Aku berjongkok di belakangnya dan mengamati sekumpulan pria berpakaian tentara lengkap sedang berjalan leluasa seolah sekarang Las Vegas adalah milik mereka. Sementara dua di belakang sedang membawa karung sebesar kantong semen lalu mengipaskan berlembar-lembar uang di wajah mereka.
"Kita kaya raya sekarang!"
"Yup. Tapi aku tidak mengerti kenapa Las Vegas bisa sesepi ini sekarang. Ke mana orang-orang?" tanya si pemimpin berotot sebesar otot kuda (mungkin) sambil menyandang senjatanya pada punggung. Tampaknya dia tidak menyadari saking asyiknya merampok, kehancuran dunia sedang terjadi sekarang.
Lalu ia tiba-tiba ditembak laser dan menghilang.
"AAAAAAAHHHH!" dua di belakang yang membawa karung uang langsung menyebar pontang-panting membiarkan beberapa lembar uang berhamburan di jalanan sementara dua lain yang siap dengan kelengkapan senjatanya langsung bersiap.
Tetapi ketika mereka menembak dengan senjata normal itu, laser kembali meluncur dan mereka lenyap ditelan bumi seketika. Aku yang melihatnya langsung terperanjat tetapi segera mengunci mulutku lagi. Orang-orang pendatang masa depan ini benar-benar mengerikan!
Sepasang pria itu kemudian membuka kaca otomatis helm mereka. Mereka berdua tersenyum sumringah dan mulai bercakap-cakap.
"Misi kita sukses. Dengan begini kita hanya perlu memindahkan penduduk masa kita pada masa lampau ini. Berterima kasihlah pada Frederick Coulson yang menemukan penemuan brilian ini!"
"Dan rupanya teknologi zaman dulu tidak jelek-jelek amat, kan? Aku suka Las Vegas pada masa kini. Lebih terlihat seperti dunia kasino daripada dunia robot," ujar satunya.
"Dan setidaknya masih ditumbuhi beberapa pohon. Aku jadi tidak sabar membawa anakku ke sini."
"Ah, aku juga. Apa kata istriku nanti ketika lihat Las Vegas zaman dulu," lalu dua pria itu kembali berjalan dan tertawa bersama seolah menurut mereka, perbuatan yang telah mereka lakukan tidak sama sekali melayangkan nyawa manusia.
"Mereka pikir mereka bisa berganti tempat tinggal seperti itu?" rutukku.
"Nyatanya memang bisa, kan?" balas Emily.
"Mesin waktu buatan Fred itu memang harus kulenyapkan .... Masa depan tidak boleh jadi seperti ini!"
"Kalau begitu ayo lanjut jalan. Hanya beberapa meter lagi kita akan sampai di rumah Luke!" Emily pun bangkit sambil melanjutkan berjalan perlahan-lahan.
Tiba di sebuah rumah sederhana—bahkan nyaris tak layak—di perbukitan. Tetapi rumah itu seakan terpisah dari kekacauan dan orang-orang di dalamnya tidak akan tahu-menahu soal peristiwa hari ini. Buktinya suara musik zamanku sedang beralun di sana dengan tenang.
Emily melangkah menuju bangunan yang agak terpisah dari bagian utamanya. Dari jauh aku menemukan tempat itu menyerupai bengkel Fred. Banyak sekali perkakas dan sepertinya ada sebuah mobil rongsokan yang sedang dibedah dan seseorang sedang berada di bawahnya, membongkar pasang isinya dengan seluruh tubuhnya yang dilumuri oleh bercak oli. Seketika aku kembali ingat Fred, persis sekali dengan temanku itu.
"Luke! Luke!" Emily menghampirinya dan sedikit merunduk.
"Astaga! Hah?!" dia semakin terkejut ketika melihat kehadiranku.
KAMU SEDANG MEMBACA
105 Years [2015]
AdventureKau tidak akan pernah mengenal seorang ilmuan brilian bernama Frederick Coulson. Sayangnya ia adalah seorang sanguin, suasana hatinya dapat berubah-ubah dan mudah bosan, itulah mengapa dia tidak pernah menuntaskan penemuannya yang padahal hanya belu...