Di tengah suasana keluarga yang tampak utuh, ada seorang perempuan muda bernama Keira yang memendam rahasia yang tidak terlihat oleh banyak orang. Keira menderita penyakit kecemasan atau yang biasa di sebut anxiety yang menghantui setiap langkah kecilnya dalam kehidupan sehari-hari.
Keluarga Keira tampak harmonis di mata orang luar. Mereka memiliki rumah yang indah, ayah yang sukses dalam pekerjaannya, ibu yang berdedikasi, seorang kakak yang royal dan seorang adik yang ceria. Namun, di balik layar, konflik sering menyelinap ke dalam rumah mereka. Ayah dan ibu Keira sering bertengkar, menciptakan ketidakstabilan dan tekanan di rumah. Pertentangan ini menciptakan suasana yang penuh ketegangan di rumah, yang hanya memperburuk kecemasan Keira.
Situasi keluarganya menjadi pemicu utama kecemasan Keira. Terlepas dari usahanya untuk menjaga tampilan kebahagiaan, dia merasa terperangkap dalam kenyataan yang penuh konflik. Kecemasannya semakin bertambah, dan dia mencari cara untuk menghadapinya.
Selain itu, dalam kehidupannya yang penuh ketidakpastian, ada satu orang yang selalu ada untuk Keira sahabat dekatnya, Leo. Keira telah lama menyimpan perasaan yang mendalam untuk Leo, tetapi dia tak pernah berani untuk mengungkapkannya. Meskipun mereka memiliki hubungan yang kuat, Lwo hanya menganggap Keira sebagai teman.
Dalam situasi yang rumit ini, Keira terus berjuang dengan perasaan cintanya yang tak terbalas dan kecemasannya yang semakin merajalela. Ia merasa terjebak di antara persahabatan yang ia hargai dan perasaan yang tidak terwujud. Keira berusaha menjaga ketenangan dalam keluarga yang terpecah, dan menghadapi realitas pahit ketika cinta yang diharapkan tidak terbalas. Keira harus belajar untuk mengatasi ketidakpastian hidup dan menemukan kekuatan dalam dirinya sendiri, baik dalam menghadapi perasaannya maupun dalam mengatasi ketegangan di keluarganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A chance to love
Teen Fiction⚠️ DON'T IMITATE MY STORY-!!!!! [ON GOING] "tentang rasa yg harus abadi dalam bait aksara, tentang asmarakola yg menjadi melankolia, tentang harsa yg harus menjadi lara" "aku mencoba menghancurkan dinding yg kamu buat, tetapi kamu terus membangunnya...