Author POV
.
.
.
________________Kejadian sebenarnya
________________________Setelah pulang sekolah Urako yang di antar oleh sakata kekediaman nya langsung membuka PC nya. "Aku akan bakal cari tau siapa 'dia'."
Dengan begitu lihai dia klik sana klik sini. Tak lama setelah itu, " XXXX dari kelas 11-D."
Urako ingat dengan teman nya yang berada di kelas tersebut, langsung menelpon ke teman nya itu.
"Moshi-moshi, Senra -san kan?"
"Iya dengan aku sendiri, ada apa Urako -San." Ucap Empu penerima yang lagi santai santainya di balkon rumahnya. Jangan lupakan makanan riang dimeja.
"Maaf telah menganggu mu, cuma aku pengen tau anak yg bernama XXXX dari kelas mu."
"Ah dia, apa Urako -San ada urusan sama dia?"
"Enggak si cuma pengen tahu aja."
"Aku saranin jangan berurusan sama dia, dia itu tukang bully dikelas ini. Satu kelas tidak berani melawan nya."
"Tukang bully?"
"Iya, dia suka membully bahkan guru-guru tidak pernah menghukum nya sebab Ayah nya salah satu donatur terbesar, klo guru-guru sampai menghukumnya dia mengancam bakal bilang ke ayah. Anak papa biasalah huuh" Senra menghela nafas setelah bercerita panjang lebar, kemudian meneguk segelas Cola yang dia tuang.
"Okey lah, makasih infonya. Maaf menganggu senra san sekali lagi." Urako menutup panggilan nya.
Gadis itu terdiam, "Karma akan segera datang, aku jamin itu." Kepalan di tangan nya langsung ter-ayun ke meja monitor nya, menimbulkan suara dentuman yang keras.
🎶🎶🎶
Sekarang Sakata ada dirumah Urako, karena panggilan dari Kanjeng tanuki satu itu.
"Urako -Chan ngapain memanggil ku?" Urako hanya diam dan tangan nya sedari tadi sibuk menuangkan air kedalam gelas.
"Ga papa cuma aku pengen minta ditemenin aja, hari Minggu gini enak nya kemana gitu kan." Urako segera menaruh gelasnya ke meja kotak didepan sakata.
"Padahal aku pengen seharian rebahan." Urako speechless mendengar nya.
"Lebih baik diisi yang bermanfaat. Minum dlu Teh nya entar dingin lalu kita diskusikan bersama." Sakata meminum teh itu tanpa curiga bahwa ada 'gula' yang dicampurkan dengan teh itu.
Setelah meneguk satu kali, tiba-tiba mata Sakata sedikit demi sedikit tertutup, kepala nya juga pusing. "Sementara kamu tidur dlu yang manis, sisanya aku ngurus."
Urako dengan kekuatan nya penuh menopang tubuh sakata hingga tubuh sakata berada di kursi. Kemudian dia mengambil tali, dan mengikat tubuh Sakata.
"Tinggal cari tokoh utama dalam cerita ini kan."
Urako mengambil sebuah suntikan, dan segera keluar rumahnya dengan Hoodie sebagai bajunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ꜱᴛᴏʀʏ ʀᴀɴᴅᴏᴍ [ᴏɴɢᴏɪɴɢ]
Fanfiction꒦Kehidupan selalu nampak serius itu yang kulihat, beristirahat sejenak temukan kisah fantasi yang kau inginkan ꒰ 𓅯 ꒱ ,, ⌲ ꒰ 𖤐 〕 . . . Cerita tentang fanfic tidak ada hubungannya dengan orang aslinya, sejauh ini fia menulis tentang fanfic Utaite...