POV Eve
"apa aku bisa menghangatkan dirimu?"
❤️❤️❤️
Diriku hanya bisa menatap batu nisan itu. Mata ku kosong menatap. Kenapa itu semuanya terjadi, kenapa! Kenapa! Kenapa!
Aku hanya mengatakan didalam hati ku karena itu tidak mempunyai jawaban nya.
Aku tidak memerlukan jawaban, tapi aku sudah tau jawabannya tapi aku tidak menyadari nya.
Kamu sudah berkerja keras untuk ku, tapi karena ego ku yang tinggi aku tidak menyadari ku.
"Eve san, kamu basah kuyup."
Seorang remaja bersurai abu-abu berdiri dibelakang ku sambil mengulurkan payung. Aku tidak memperdulikan nya.
Tapi dia masih saja memperdulikan diriku. Diriku sudah menjadi beku sejak kamu tidak bisa mengulurkan payung ke kepala ku lagi.
Apa aku udah jahat terhadap Partner sekaligus sahabat ku?
"Kamu menyesal, tapi nasi sudah menjadi bubur, Eve san kamu tidak mau melihat dia bahagia?"
Jejak kaki seseorang bergabung dengan air itu, terdengar jelas. Aku terdiam.
"Eve san bikin dia bahagia dari sana."
Seketika pecah tangis ku. Aku mencoba mengelap air mata ku dengan telapak tangan ku, tapi percuma saja. Satu tetes dua tetes tetap mengalir dari kedua mata ku.
Jejak kaki itu berhenti, tepat di samping remaja Surai abu-abu itu.
Mereka diam melihat ku yang menangis bagaikan anak kecil yang terpisah dengan ibunya.
Seketika angin berhembus kencang, payung merah dengan icon kucing yang bercosplay domba itu terbang. Dia menarik kerah ku, dengan muka kesal nya dia berkata.
"KAMU MAU MATI? KAMU MAU DIA MENANGIS LAGI? LAGU MU MENJADI BENAR-BENAR GELAP!"
"Amachan kamu terlalu!" Orang yang disebut amachan itu melihat ke Surai abu-abu itu. Matanya benar-benar kesal. Dia kemudian berjalan mengambil payung nya yg terbang tadi. Dan meninggalkan ku dengan si Surai abu-abu.
Aku masih terisak-isak, seketika ada yang memeluk ku. Sang Surai abu-abu itu memeluk ku.
"Jangan menangis, nanti aku ikutan menangis. Benar kata amachan jangan membuat dia disana menangis."
Aku mendapat kan kehangatan, aku membuat baju nya basah dengan air mata. Maafkan aku, aku pengen berucap dengan nya tapi suara ku serak. Aku mengatakan terimakasih dengan memeluk nya balik.
Hujan sedikit demi sedikit mulai mereda, aku melepaskan pelukannya.
"Mau pulang? Aku akan membuatmu coklat panas."
Mata ku masih menunduk. Mata ku masih kosong, walaupun aku mendapat kan kehangatan tapi diriku merindukan kehangatan darimu.
Aku menghela nafas, seakan akan aku berusaha untuk mengingat caranya aku mengambil nafas. "Aku pergi dlu, nanti aku datang lagi." Aku berbalik dan partner ku masih setia memayungi ku.
Tanpa ku sadar karangan bunga yang ku letakan itu hilang tertiup angin. Terbang ke angkasa.
Seakan-akan bunga itu langsung terkirim kan ke tempat nya.
A/N
Mau nya buat yg X Reader gitu tapi lagu hare hare Sou Chan keputer langsung nge sad ( ;∀;)Aku ucapkan selamat ulang tahun Eve san semoga kamu selalu berbahagia dan doa doa terbaik untuk mu.
Btw aku aja tau menulis apaan ini ya udahlah.
Maaf kemaren ga up, aku mabok perjalanan. Mau sampe pengen muntah ku tahan, keluar dari mobil masuk rumah langsung aja tepar di lantai sumpah 🐦☕ malah curhat ya ampun okey deh bye.
KAMU SEDANG MEMBACA
ꜱᴛᴏʀʏ ʀᴀɴᴅᴏᴍ [ᴏɴɢᴏɪɴɢ]
أدب الهواة꒦Kehidupan selalu nampak serius itu yang kulihat, beristirahat sejenak temukan kisah fantasi yang kau inginkan ꒰ 𓅯 ꒱ ,, ⌲ ꒰ 𖤐 〕 . . . Cerita tentang fanfic tidak ada hubungannya dengan orang aslinya, sejauh ini fia menulis tentang fanfic Utaite...