Duhhh, papa tau nggak ya kalo gue hari ini bolos... Batin Michel
Michel berdiri di depan pagar rumah, ragu untuk masuk ke dalam lantaran takut Mr.Hasraf bakalan tau jika dirinya hari ini bolos sekolah.
Setelah ngobrol panjang lebar bersama Marchel yang hampir dua jam, Michel memutuskan untuk pergi jalan-jalan ke Mall dan bermain time zone disana selagi menunggu waktu pulang sekolah tiba. Jikalau ia pulang di jam sekolah, bakal ketahuan kalo dirinya bolos.
Setelah menunjukkan jam pulang sekolah, Michel langsung segera pulang ke rumah. Michel memberanikan diri dan secara perlahan berjalan masuk ke dalam rumah. Michel membuka pintu rumah dan ia mendapati Mr.Hasraf duduk di kursi dengan raut wajah yang sangat menyeramkan.
"Papa," sapa Michel mendekati Mr.Hasraf dengan berusaha menaikkan kedua sudut bibirnya agar membentuk senyuman.
"Kamu dari mana saja?" Tanya Mr.Hasraf to the point seperti mengetahui Michel hari ini nggak masuk sekolah.
"Michel da..dari sekolah dong pa, kan Michel lagi nggak libur, mau kemana lagi coba kalo gak ke sekolah, lagian pakek seragam sekolah masa jalan-jalan," jawab Michel gugup dan penuh kebohongan.
"Papa tanya sekali lagi, Kamu dari mana?"
Suara Mr.Hasraf menjadi sangat berat dan mulai meninggi, dapat dirasakan hawa amarah di dalam Mr.Hasraf mulai timbul. Seketika Michel mulai pasrah dan menundukkan kepala nya, ia merasakan sangat takut saat ini. Michel yakin pihak sekolah telah menghubungi Mr.Hasraf jikalau dirinya tidak masuk sekolah.
"Ma..maaf pa," ujar Michel pelan.
"Ini apa?"
Mr.Hasraf memberikan handphone kepada Michel. Secara perlahan Michel mengambil handphone tersebut dan alangkah kaget nya melihat dibalik layar handphone.
Mati gue.... Batin Michel
"Pa, Mi...Michel bisa jelasin kok pa, ini.. inii tem..."
"Jadi gini kamu di sekolah, bolos untuk pacaran?" Tanya Mr.Hasraf memotong perkataan Michel yang belum selesai.
"Enggak pa, papa salah paham. Dengerin dulu dong pa penjelasan Michel, yang di foto itu cuman temen Michel doang, dia temen sekelas Michel. Jadi cerita nya, kita itu barengan tela..."
"Sudah cukup, kamu dengar baik-baik, jika sekali lagi papa melihat kamu seperti ini, papa gak akan memaafkan kamu dan datang ke sekolah kamu untuk mengatakan bahwa kamu berhenti sekolah di SMA Trisakti, tugas kamu di sekolah untuk belajar bukan untuk pacaran." Jelas Mr.Hasraf sembari mengambil handphone ditangan Michel.
"M..maaf pa," jawab Michel pasrah.
"Kali ini papa maafkan kamu. Sekarang kamu makan lalu istirahat di kamar, jangan kemana-mana. Kamu harus fokus belajar, bentar lagi kamu bakal ngadapain ujian,"
"Iya pa,"
Tanpa memperpanjang, Mr.Hasraf berdiri dan kemudian berjalan keluar dari rumah menuju ke arah mobil nya. Michel tau, papa nya bakal balik ke kantor dan sedari tadi pasti menunggu dirinya pulang untuk membicarakan hal ini.
Di handphone Mr.Hasraf terdapat foto Michel dan Marchel saat mereka sedang menikmati es cendol mas Ireng. Entah siapa yang mengambil gambar dan mengirimkan itu pada Mr.Hasraf, Michel merasa yang melakukan itu, orang yang tidak menyukai nya.
"Michel,"
Michel menoleh ke arah sumber suara yang memanggil diri nya, ia mendapati Mama nya dan memberikan senyum kepada mama Diana.
Mama Diana berjalan mendekati Michel dan kemudian memeluk erat tubuh anak kesayangannya ini.
"Ma, Michel nggak berniat bolos kok, tadi Michel telat ke sekolah dan peraturan di SMA Trisakti yang telat gak boleh masuk ke sekolah apalagi mengikuti pelajaran di kelas. Ternyata Marchel juga telat, lalu untuk menghibur Michel dia cuman ngajakin minum es cendol mas Ireng di depan sekolah," jelas Michel yang tanpa disadari air mata nya mengalir secara perlahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MICHEL MARCHEL
Teen FictionBagaimana sihh rasa nya mencintai seseorang yang mencintai sahabat kita sendiri? . . . Bagaimana sihh rasa nya dicintai oleh orang yang dicintai oleh sahabat kita sendiri? . . . Cinta yang dapat merusak segala nya, perjalanan kisah cinta yang penuh...