Seorang laki-laki berusia 21 tahun itu terlihat sedang menikmati pemandangan indah disekitar rumahnya pada pagi hari yang cerah. Dilihatnya para burung yang terbang di langit biru, ia merentangkan kedua tangannya dan menghirup udara pagi dengan semangat.
"Jungkook-ah!" Seorang wanita paruh baya memanggil laki-laki itu sambil membawa sebuah ember.
"Ibu akan mencuci baju? biar ku bantu." Laki-laki bernama Jungkook itu tersenyum, kemudian membantu ibunya mengangkat ember berisi pakaian bersih.
"Kau anak yang baik!" Sang ibu tentu merasa senang, Ia mendekat dan memeluk Jungkook dengan sangat tulus.
"Kau sudah besar!" Ibu sedikit meneteskan air matanya. Merasa senang bercampur sedih melihat anaknya yang kini sudah beranjak dewasa.
"Aku memang sudah besar bu." Jungkook membalas pelukan ibu dengan lembut, tangannya mengusap surai ibu yang mulai memutih.
"Chaa! baiklah hari ini kita bekerjasama!" Senyum ibu kembali merekah, mulailah ia mengambil satu persatu pakaian dari dalam ember dan mencuci semua pakaian itu satu persatu.
"Hari ini tidak bermain dengan jaehyun?" Ibu kembali menyimpan ember itu ke tempat semula. Acara mencuci bajunya sudah selesai, cepat karena dibantu Jungkook.
Jungkook menggeleng.
"Jaehyun sedang keluar kota." Ia mengambil jaket tebal miliknya dan memakai sepatu.
"Kemana lagi Jungkook-ah?" Tanya ibu.
"Hutan. ibu ingin ikut bersamaku?" Jungkook menatap ke arah ibunya, ia memang biasa main di hutan dekat rumah.
"Ah tidak. Hati hati, jangan pulang terlalu sore ya nak." Hutan itu menyeramkan, wajar sang ibu khawatir.
Melihat raut kekhawatiran dari mimik wajah ibu Jungkook pun tersenyum.
"Aku bisa menjaga diri ibu, aku tidak akan pulang terlalu sore. Janji." Memberikan janji kepada ibu agar beliau tidak terlalu khawatir dengannya. Jungkook, kau memang anak yang baik!
"Baiklah, hati hati!"
•••
Di hutan Jungkook terlihat menikmati pemandangan yang ada, menghirup udara segar dengan senyum cerah. Mentari mulai menunjukkan keberadaannya, suasana yang pas untuk menyendiri.
Terlalu lama Jungkook menghabiskan waktu di pinggir sungai sampai tidak terasa langit kian menggelap. Pemandangan senja dihadapannya membuat Jungkook lupa waktu untuk pulang.
Sinar sang mentari mulai meredup, Jungkook mengerjapkan matanya untuk beberapa detik. Melihat kedua warna senja yang bercampur menjadi satu, membuat gradasi.
Berwarna oranye dan merah muda ke ungu - unguan.
"Apakah Tuhan sedang bahagia sekarang? pemandangan ini sangat.....woah!" Jungkook semakin melebarkan senyumannya. Dimasukkan kakinya kedalam sungai, sedikit terperanjat karena airnya begitu dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
My King - Lizkook
FanfictionJungkook terbangun dalam keadaan mengenaskan dan berstatus sebagai putra mahkota, sebenarnya ini sebuah keberuntungan atau kesialan? Prince and his soulmate.