Kerajaan Joseon adalah kerajaan yang baru didirikan oleh ayah Bangwon, Raja Seong Geo. Sebelumnya, ayah Bangwon adalah seorang Jendral dengan pangkatnya yang tertinggi.
Saat itu saingan ayahnya, Jendral Choi, melakukan serangan terhadap kerajaan Goryeo untuk memperebutkan wilayah milik pemerintahan. Raja Goryeo yang tahu ketidaksukaan Seong Geo terhadap saingannya itu menunjuknya sebagai pemimpin untuk menyerang balik pasukan Jendral Choi.
Ketenaran dan dukungan yang didapat dari pejabat tinggi, rakyat, bahkan dari kerajaan Ming mampu membuat pria ini besar kepala dan memutuskan untuk kembali ke ibu kota, Gaesong, untuk memperebutkan kekuasaan pemerintahan.
Berselang beberapa hari, Bangwon yang baru pulang dari Tiongkok langsung mengadakan pesta untuk sarjana terkenal, para penyair, dan negarawan. Hal ini tentu bukan sekadar acara, ia berniat untuk mengambil hati para petinggi.
Akan tetapi Jeong Mung-yu, figur pemimpin dalam oposisi kenaikan tahta ayahndanya, masih menolak dan tetap menjadi pendukung setia dinasti Goryeo.
Bangwon tersenyum tipis mendengar penolakan tersebut dan tetap menghargai keputusan yang diambilnya.
Keesokan paginya, berita kematian terdengar. Jeong Mung-yu, pria itu ditemukan meninggal dalam keadaan kepala terputus saat salah seorang warga melewati Jembatan Seonjuk, Gaesong.
Istana Gyeongbok, Tempat kediaman Raja
"Kembali dan beristirahatlah, Bangwon. Terima kasih atas usaha kerasmu selama ini. Akan kupanggilkan tabib untuk mengobati luka di matamu itu," ungkap Seong Geo setelah melihat dekat matanya. Sesampai mereka di istana, Bangwon langsung menemuinya tanpa membersihkan diri. Seong Geo memaklumi hal ini, karena sudah menjadi kebiasaannya yang tak melakukan apa pun sebelum diperintahkan.
Bangwon tersenyum. Semakin hari Raja semakin peduli padanya. Seperti sinyal bahwa posisi mahkota akan diturunkan padanya. Semoga saja benar,agar pengorbanan yang ia lakukan selama ini tidak sia-sia.
"Terima kasih atas kebaikanmu, Yang Mulia. Anda tidak perlu repot-repot untuk mencarikan saya tabib," sahut Bangwon menolak dengan penuh kesopanan.
"Tidak masalah, sudah seharusnya seorang ayah melakukan ini pada puteranya. Benar begitu, Penasihat Park?" Pria yang ditanyai Raja mengangguk pelan membenarkan.
"Benar, Yang Mulia. Tapi.."
"Tabib Kerajaan sedang sibuk mengurusi Yang Mulia Ratu, Yang Mulia," tambah Penasihat Park.
Mendengar keadaan Ratu, wajah Bangwon langsung berubah Drastis. Ia kelihatan khawatir dan melotot meminta penjelasan.
Raja menghela napas. Ia sengaja menyembunyikan kabar sakit sang Ratu agar Bangwon fokus dan memenangkan peperangan. "Kau dapat menemuinya setelah membersihkan dirimu," putusnya.
"Dan kau," Raja menunjuk ke arah Penasihat Goo, "Suruh kepala kasim istana sebelah timur untuk mencarikan puteraku tabib."
"Baik, Yang Mulia."
"Sekali lagi terima kasih atas kebaikanmu, Yang Mulia," ucap Bangwon membungkuk hormat sebelum keluar dari ruangan.
Ia memperhatikan Penasihat Goo sedang berbincang dengan kasimnya. Sekilas kasim itu melirik ke arahnya tapi pria itu tidak peduli dan langsung kembali ke kamarnya.
...
"Ini benar-benar melelahkan. Tak bisakah kita memanggil tabib yang lain? Mengapa pria di depan kita itu benar-benar keras kepala?" keluh seorang penjaga menunjuk ke arah pria yang berjalan membelakanginya. Pria tua itu benar-benar menggunakan kekuasaan barunya dengan baik. Menjengkelkan!"Kau diam saja dan turuti perintahnya. Posisi dia lebih tinggi daripada kita sekarang," sahut temannya. Penjaga itu hanya mendelik tidak percaya.
"Pria tua itu hanya kepala kasim bukan kepala pemerintahan!"
"Shuut! Dia bukan sekadar kepala kasim," ujar temannya pelan dan mulai membisik, "dia itu orang kepercayaan Pangeran Bangwon. Jika itu kau saja tidak tahu, percuma kau mendekati pelayan-pelayan jelek itu."
"Mereka tidak-"
"Apa kalian sudah selesai berbicara? Sebentar lagi kita akan sampai." Kedua penjaga itu langsung terdiam.
"Menyesal aku mengajak kalian kesini" Kasim Kim mendumel.
Tak lama kemudian mereka melihat sebuah gubuk . Disana ada seorang gadis yang sedang menjemur obat-obatannya.
"Permisi, kami mencari Tabib Kwon disini. Apakah dia ada?" tanya Kasim Kim.
"Siapa kalian? Dan ada keperluan apa dengan Tabib Kwon?" gadis itu berbalik dan memandang mereka bingung.
"Kami dari pihak kerajaan, ada seseorang yang terluka di istana kami. Tabib kerajaan sedang sibuk begitu juga dengan tabib setempat. Kami membutuhkan Tabib Kwon untuk dibawa ke sana," jelas kasim itu membuat kedua mulut penjaga itu menganga.
"Maaf, tuan. Tabib Kwon sedang keluar kota mengambil beberapa obat. Mungkin sekitar tiga atau empat hari lagi akan pulang. Eum, jika boleh, apakah saya bisa menggantikan beliau?"
Dia percaya? Benar-benar gadis yang mengesankan.
Kepala kasim menatap gadis itu tak yakin. Selain kemampuan, ia tak yakin pangerannya mau dilayani oleh tabib seorang gadis.
Melihat tatapannya yang demikian, gadis itu langsung memperkenalkan, "Ahh, perkenalkan saya Kwon Ro Na, putri tunggal Tabib Kwon. Saya juga bisa mengobati pasien."
Kasim itu masih terdiam. Ragu dengan apa yang dikatakan gadis itu.
"Anda tidak perlu khawatir. Saya juga pernah menanggani beberapa pasien tabib Kwon. Bahkan luka akibat sabetan pedang pernah saya tangani," ujarnya menyakinkan kasim.
Akhirnya kepala kasim hanya menghela napas. Jika menunggu selama beberapa hari, kemungkinan luka yang dialami oleh pangeran besarnya itu akan membekas. Dan jika itu terjadi, ia akan kehilangan lehernya.
Slash! Sontak ia memegang lehernya.
"Apakah kau bisa menjaga rahasia?"
"Jika itu kendalanya, saya akan mencoba menjaganya."
Kasim itu mengangguk menyetujui dan langsung memerintahkan dua penjaga dibelakangnya untuk membawa barang-barang gadis muda tersebut.
Setelah sampai di sana, kepala kasim membawa gadis bernama Kwon Ro Na menghadap Pangeran Besar Jeongan alias Bangwon. Dan respon beliau seperti dugaannya. Ia menolak keras untuk diobati oleh gadis muda itu.
"Apa-apaan kau ini?! Bukankah kau tahu kalau tabib aku itu adalah Tabib Kwon? Kenapa yang kau bawa gadis muda beringus ini?! Kalian mau mati?!!"
•••
Eh-eh siapa tuh mas agus?
Haii everytwo!Maaf ya untuk comebacknya yg setahun,
Miann :'))bonusnya kami bikin chapter ini lebih panjang dari chapter lain
Kami harus selesaikan berbagai ujian sekolah, biar lulus!
Gimana sekolah kalian? Seru ga?
Untuk The Endless King aku dan @cukamu bakal usahain comeback terus
Hehe >,<
Mumpung liburan 6 bulanQ: kalian bisa main alat musik apa?

KAMU SEDANG MEMBACA
The Endless King
Fiksi SejarahWith @cukamu Yi Bang Wan, seorang daegun yang berharap akan menjadi seja. Tapi, ternyata sang Raja malah menginginkan saudaranya yang menduduki tempat tersebut. Di lain masa, ada Agust, seorang soloist yang menginginkan kesuksesan melalui karyanya...