29. Bersama Eunwoo

352 64 3
                                    

Pagi sekali aku sudah di sibukkan oleh kegiatan membeli sarapan untuk kakak di depan perumahan. Kakak bilang dia ingin bubur, jadi aku berinisiatif untuk membelikan nya. Tenang saja, kakak tidak menyuruh ku kok. Kakak sudah cukup berubah, walaupun tidak menunjukkannya kasih sayang nya terhadap ku, tapi bagi ku sifat kakak yang seperti ini saja rasanya sudah sangat amat membuat ku senang.

Memesan satu bubur lalu menunggu pesanan ku sembari duduk melihat-lihat ke sekeliling ku itu lah hal yang tengah ku lakukan sekarang. Sekarang hari minggu, tidak heran kalau banyak orang yang sekedar berolahraga atau makanan untuk sarapan seperti ku ini.

Ngomong-ngomong kemarin Jeno mengajak ku pergi ke plaza, tapi aku tidak bisa, sungguh aku tidak enak sekali untuk menolak ajakan nya, tapi aku juga sudah ada janji dengan Eunwoo untuk pergi ke perpustakaan kota hari ini. Ya mungkin sekitar pukul sebelas nanti, sekarang masih pukul delapan pas.

Pesanan ku sudah selesai, aku dengan sigap menerima pesanan ku dan memberikan uang pas untuk membayar bubur ini. Berjalan sembari bersenandung tanpa suara sembari menatap jalanan perumahan adalah salah satu hal yang ku suka.

Wah, aku jadi merindukan ponsel layar sentuh ku, airpods ku menganggur sekali di rumah karena tidak bisa di pakai di ponsel ketik ku. Mungkin aku akan mengumpulkan uang untuk membeli ponsel bekas yang layar sentuh agar aku lebih nyaman juga.

Karena kalau boleh jujur, aku juga sedikit tidak nyaman dengan ponsel ketik ku yang layar nya sudah sedikit rusak.

Aku membuka pagar rumah dan menutup nya kembali agar tidak sembarang orang bisa masuk, tinggal berdua dengan kakak sedari dulu membuat ku lebih menjadi orang yang berhati-hati kalau sedang di dalam rumah. Apa lagi terkadang kak Jongin suka menginap di rumah teman nya, entah kak Sehun, kak Baekhyun atau bahkan kak Chen.

Tapi jarang sekali aku mendengar kak Jongin menginap di rumah kak Suho atu kak Xiumin. Karena kak Suho dan kak Xiumin pasti tidak akan mengizinkan kak Jongin menginap di rumah mereka sedangkan aku berdiam diri di rumah sendirian.

Aku sudah tau hal itu, karena kak Jongin pernah berniat untuk menginap di apartemen kak Suho, tapi kak Suho langsung menolak nya dengan mentah-mentah.

Aku sudah memindahkan bubur nya ke dalam mangkuk dan menyimpan nya di meja makan lengkap dengan sendok, garpu serta gelas yang berisi air putih.

Berjalan ke lantai atas untuk mengetuk kamar kak Jongin dan kembali lagi ke kamar ku untuk membersihkan diri. Tidak, aku tidak sarapan.

Uang ku hanya cukup untuk membeli satu bubur, kalau aku beli dua uang ku sudah habis sama sekali, roti di rumah juga sudah habis, bahan-bahan makanan juga begitu, kak Jongin belum memberikan ku uang untuk membeli nya kembali, uang untuk membayar sekolah pun begitu.

Mengecek ponsel sebentar walaupun tidak ada suara notifikasi sedari tadi lalu berjalan ke meja belajar untuk sekedar menulis-nulis di buku yang berisi tulisan tentang curahan isi hati ku, entah senang atau sedih.

Ngomong-ngomong kemarin aku dan kak Suho menonton film horor bioskop dan berakhir kak Suho yang menginap di rumah kak Xiumin karena ketakutan. Aku juga sama takut nya dengan kak Suho, tapi ku beranikan untuk tidur sendiri di kamar.

Aku kak bukan mereka yang kalau sedang takut tidur sendiri memutus untuk pergi ke kamar kakak atau adik untuk minta di temani.

Bisa-bisa kak Jongin memarahi ku kalau aku melakukan hal seperti itu juga.

Ting!

Unknown

Unknown
|| Simpan nomor ku ya.
|| Na Jaemin.

Bisu Ft. Lee Jeno [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang