"Can I continue to see you every day?"
Yaku bingung mencari seseorang yang tidak ada saat latihan biasa di klub volinya. Dia sama sekali tidak melihat Lev,apa Lev membolos? Tapi tidak mungkin kan? Karena Lev selalu datang walau akhir akhirnya akan kabur. Tapi hari ini batang hidungnya pun tidak terlihat,kemana Lev?Yaku mendatangi kuroo yang sedang berlatih dengan kenma,duo Neko itu slalu bersama ya. Haha tentu saja,kalian tau lah..
"Kuroo.. aku sudah lelah.."Kenma terduduk, menatap kuroo yang sepertinya masih bersemangat."ayolah kenma,ini baru 15 pukulan! Kau sudah lelah saja,padahal sebentar lagi akan ada pertandingan musim semi!"
Kuroo berusaha menarik kenma agar kenma berdiri dan melanjutkan latihannya,kenma Langsung menggeleng cepat yang tandanya dia tidak mau lalu menghindar. Dia lari secepat mungkin meninggalkan kuroo.
"Kau tau kalau kenma tidak suka banyak bergerak,tapi kau masih saja memaksanya.."keluh Yaku dengan wajah pasrah,membuat kuroo yang tidak menyadarinya tadi terkejut.
"Tapi dia itu setter utama kita,yakkun.."Yaku yang mendengar itu hanya mengangguk,perkataan kuroo memang ada benarnya tapi mau bagaimana lagi? Kenma tetap lah kenma,bermain game is number one. Haha~
"Hmm.. oh ya,apa kau lihat Lev ada dimana?"Akhirnya Yaku bertanya juga.
"Bukannya dia tidak sekolah karena sakit? Kudengar dia demam karena kehujanan habis selesai belajar dirumahmu"jawab kuroo.
Benar juga,sehabis Lev pergi Yaku juga pergi untuk bertemu dengan kuroo. Ternyata setelah sampai di cafe kemarin itu,tiba tiba langsung turun hujan yang sangat deras. Untung saja dia membawa payung waktu itu,kalau tidak mungkin dia tidak bisa pulang.
"Yakkun,apa kau akan memeriksa kesehatan mu hari ini?"tanya kuroo membuat Yaku tersadar dari lamunannya tadi.
Yaku menatap kuroo setelah itu menggeleng pelan,tersenyum kecil."aku ingin menjenguk Lev nanti.."
Kuroo mengerinyitkan dahinya lalu menyentil dahi Yaku kuat,"perhatikan juga kesehatan mu demon Senpai! 2 hari lagi akan ada latih tanding dengan tim Karasuno."kuroo mendengus kesal.
Yaku meninju perut kuroo,membuat sang empu yang ditinju mengaduh kesakitan. Yaku lalu melemparkan tatapan yang sangat tajam pada kuroo,Yaku kesal karena kuroo berani menyentil dahinya. Itu sakit kalian tau?
"Jangan jatuh terlalu dalam padanya yakkun,oke?"peringat kuroo. Namun dibalas dengan senyum mengejek dari Yaku,"masa bodo dengan itu,biarkan saja. Tidak ada yang tau kan aku mati kapan dengan penyakit ini.."suara yang mula mula ceria,kini berganti dengan suara yg lumayan sedih. Yaku menundukkan kepalanya.
Kuroo terdiam sesat lalu memukul pelan punggung Yaku,"jangan berkata kau seperti ingin mati,kau harus mendapatkan Lev dulu!"kuroo tersenyum pada temannya.
Yaku yang mendengar itu langsung tertawa ceria lagi,temannya itu tau bagaimana membuatnya senang lagi. Walau dia akui kalau temannya itu kadang bodoh,haha!
°~°~°
Jam sekolah sudah berakhir,Yaku pergi ke supermarket untuk membeli beberapa buah buahan dan roti yang disukai oleh Lev. Lev menyukai roti yang berselai kacang. Setelah selesai membeli makanan,dia membayarnya di kasir.
Yaku kemudian berjalan keluar supermarket tadi,menaiki bus untuk ke rumah Lev. Dia tau dimana rumah Lev berada,dia sering ke rumah Lev jika ada waktu jadi Yaku tidak akan mudah tersesat.
Yaku masih ingat dengan kata kata yang ia ucapkan tadi pagi pada kuroo,dia sedikit khawatir dengan penyakitnya itu. Dia memiliki kanker otak yang dulu pernah kambuh saat masih di bangku sekolah menengah pertama dan saat dia kelas satu dulu. Dia mengira penyakit itu sudah sembuh dan tidak akan menyerangnya lagi,tapi ternyata salah.
Ada kemungkinan kankernya sudah berada di stadium 3 dan ingin memasuki stadium 4,sangat menyakitkan menahan sakit setiap malam hei. Yaku sampai tidak bisa tidur saat malam karena harus menahan sakit,lalu muntah menerus. Ingatannya juga jadi terganggu akhir akhir ini.
Ah menakutkan,pikir Yaku.
Bus berhenti dan Yaku sudah sampai pada tujuannya yaitu ke rumah Lev,dari pemberhentian ini hanya beberapa langkah saja untuk sampai di rumah Lev.
Dengan tenang dia berjalan menuju rumah Lev,membawa kantung plastik berisi banyak makanan untuk orang yg dia sukai. Yaku terkekeh pelan mengingat bodohnya dia ketika jatuh hati pada seseorang yang entah suka atau tidak padanya.
Yaku sudah sampai didepan rumah Lev,dia menekan bel rumah kediaman orang yang bermarga Haiba itu. Tak lama pintu terbuka dengan lebar,memperlihatkan seorang gadis yang hampir mirip dengan Lev.
"Oh..? Senpainya Lev ya?" Kata perempuan itu,Haiba Alisa. Ya dia adalah kakaknya Lev.
"Ingin menjenguk Lyovochka?"Tanya Alisa pada Yaku. Lalu ditanggapi dengan anggukan canggung Yaku,kemudian Alisa mengantarkan Yaku kekamar Lev.
Disini kita tau,Lyovochka itu adalah nama panggilan Lev dari kakak perempuannya. Alisa kemudian membuka pintu Lev lalu masuk bersama dengan Yaku,disitu terlihat jelas Lev sedang tertidur. Wajah Lev terlihat menahan sakit ketika tertidur,Yaku yg melihat itu menjadi tidak tega membangunkannya.
"Maaf ya,Lev sedang istirahat.."bisik Alisa.
Yaku menggeleng cepat,lalu tersenyum menatap ke Alisa."Tidak.. aku akan pulang saja,tolong sampaikan salam ku untuk dia ya Alisa-nee.."balas Yaku berbisik.
Alisa mengangguk pasti,Yaku kemudian memberikan kantung plastik yang dibawa nya tadi pada Alisa.
"Arigatou.." "aku akan langsung pulang Alisa-nee.."
Alisa mengantarkan Yaku sampai didepan rumah,Yaku kemudian berpamitan pada Alisa dan langsung pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Awan Putih - END✓
RomanceAwan Putih yang menenangkan, dan senyuman hangat dari orang itu. Apakah senyum itu akan terus ada? [Haiba Lev X Yaku Morisuke] Selamat membaca. Warning-! - ini genre BL,awas aja sampe ada yang salah lapak🗿🔨