Chap 10

211 40 4
                                    

"Ingatan yang terus memudar,Apakah aku bisa bertahan agar bisa terus melihat mu?"

Sudah lebih dari 2 Minggu Yaku dirawat di rumah sakit. Tubuhnya menjadi makin kurus, kesehatan nya juga naik turun. Bukan hanya itu saja,ingatannya juga semakin memburuk sampai sampai dia hampir melupakan teman temannya sendiri. Penglihatan nya juga terganggu,itu membuat Yaku harus memakai kacamata agar yang dia lihat juga bisa jelas.

Rasanya sia sia saja merawat Yaku di rumah sakit karena perawatan nya tidak cukup bagus. Yaku juga hampir terabaikan oleh doker di rumah sakit itu, dan itu membuat kuroo menjadi jengkel dan hampir saja membuat dokter itu babak belur. Kuroo geram,ini sudah hampir sebulan tapi tidak ada penanganan lebih lanjut oleh pihak rumah sakit.

Kuroo tau itu karena kurangnya uang Untuk biaya operasi,tapi tidak bisa kah mereka menyelamatkan temannya yang kesehatannya membuat dia selalu takut. Takut ketika dia membuka pintu dan ingin menjenguk teman ributnya itu,dia sudah tertidur dengan nyenyak sekali.

Tidak hanya kuroo saja yg takut seperti itu,kenma dan lev juga sangat takut itu terjadi. Pertama kali Yaku menjerit sambil bilang kepalanya sangat sakit sambil menangis,mencengkeram kuat kepalanya dan sesekali menggelengkan kepalanya saat dia tertidur beberapa hari yang lalu. Itu membuat kuroo dan kenma menjadi panik,mencoba memanggil manggil dokter tapi tidak ada yang menjawab satu pun di rumah sakit itu. Lev juga dibuat menangis ketika melihat senpai nya begitu,dia juga sampai menggenggam tangan Yaku erat lalu berdoa agar Yaku baik baik saja.

Dokter baru datang 10 menit kemudian,Kuroo memarahi dokter itu sambil memaki saat itu. Sungguh membuat mereka bertiga ingin menghajar pihak rumah sakit saat itu.

Saat ini Yaku masih terlelap dalam tidurnya dengan selang bantu pernafasan yang terpasang di hidungnya. Wajah pucatnya terlihat menderita ketika menahan sakit dalam tidurnya,membuat siapa saja merasa kasihan ketika melihatnya.

Lev meletakkan bunga mawar putih disebuah pot yang awalnya berisi bunga yg sudah layu. Lev menghela nafas gusar,setenang apapun dia berpikir tetap saja dia akan selalu jadi khawatir kembali ketika melihat Senpainya begitu. Hatinya terasa sakit,dia mulai merasa sangat ketakutan karena bingung dan tidak tau harus berbuat apa.

Lev tidak ingin Yaku menjadi layu dan mati seperti bunga yang selalu dia bawa untuk menjenguknya,dia tidak ingin senpai yang dekat dengannya menghilang. Sama sekali tidak ingin,namun di sisi lain dia juga tidak tau harus melakukan apa. Lev membawa pot yg berisi beberapa mawar putih itu di sebuah meja.

"Wajahmu kusut sekali,Lev.." ucap kuroo tiba tiba dengan cengiran menyebalkan nya itu. Lev menatap kuroo dengan datar,Suasana hati Lev sedang tidak bagus sekarang.

Suasana hati Lev tambah kacau ketika kenma yang tengah tiduran di sofa dgn bantalan paha kuroo meminta nya untuk mengambilkannya air minum. Mereka bertiga sudah ada di ruangan Yaku sejak tdi pagi. Seperti itu lah,mereka akan menjaga Yaku sampai larut lalu datang lagi ketika pagi tiba.

Lev heran,apa kenma tidak bosan karena memainkan gamenya selama 24/7? Dia pernah bertanya pada kenma seperti itu,tapi apa kalian tau jawabannya? Jawabannya hanya "tidak."

Iya jawaban nya hanya itu saja,Lev merasa kesal karena jawabannya tidak sesuai ekspektasi nya. Dia kira Jawabannya akan lebih panjang lagi, ternyata tidak. Jika tau aku tidak bertanya saja,pikir Lev saat waktu itu.

Dengan cepat Lev membawa air yang diminta oleh kenma lalu meletakkan gelas berisi air itu di meja dekat sofa yg mereka-kuroo dan kenma-tempati.
Lev kembali menghela nafas.

"Kau dari tadi menghela nafas. Ada apa?"tanya kuroo menatap aneh pada Lev. Lev menoleh lalu menunduk,"apa yaku-san akan sembuh.. jika begini terus..?"Lev mengigit bibir bawahnya kuat,menahan emosinya.

Hening beberapa waktu,membuat Lev semakin menunduk. Untuk apa bertanya lagi jika dia sudah tau apa yang terjadi, benar benar bodoh pikirnya. Keheningan itu terhenti ketika melihat Yaku bangun dari tidurnya,tubuh kurus itu berusaha untuk duduk lalu mencari kacamata nya.

Tangan kecil itu kemudian memperbaiki letak kacamata yg kendur,lalu menatap kearah mereka bertiga. Raut kebingungan terlihat,tak lama Yaku kembali mendesis kesakitan sambil memegang kepalanya. Itu membuat Lev segera berlari ke tempat Yaku dengan wajah panik,Lalu di susul oleh kuroo dan kenma juga.

"Yaku-san tidak apa apa?" Lev menggenggam tangan pucat Yaku. Yaku tertawa pelan,memberi isyarat kalau dia baik baik saja lalu menatap mereka bertiga dengan cepat.

"Ma-af.. sudah mem-buat kalian khawatir.. tapi..." Yaku berhenti berbicara sebentar,lalu dia melanjutkan perkataannya lagi."kalian.. siapa..?"

Lev,kuroo dan kenma menegang mendengar kata kata Yaku. Mereka semua terdiam sangat lama membuat Yaku menjadi kebingungan,apa perkataan nya salah? Dia cuma ingat kalau dia sekarang dirawat di rumah sakit,Itulah yang dipikirkan Yaku saat ini.

Kuroo kemudian kembali berbicara setelah beberapa menit membisu. "H-hey yakkun, apa maksudmu. Berhentilah bercanda seperti itu" Ujar Kuroo tak percaya. Tapi, Yaku hanya menatap mata Kuroo seakan dia seolah olah tidak berbohong dengan perkataan sebelumnya.

"Yaku-san.. ka-kau ingat aku tidak..?"Yaku menoleh ke arah Lev. Yaku mengerinyitkan dahi sebentar,memikirkan sesuatu lalu tersenyum."aku rasa kita adalah teman.. tapi maaf.. aku tidak ingat siapa kamu.."

Awan Putih - END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang