Chap 2

340 53 1
                                    

"awan putih yang menenangkan"

Yaku masih mencari Lev dan berjalan menuju kantin karena kemungkinan besar Lev berada di kantin. Mau kemana lagi anak itu selain kantin?

Saat sudah sampai di kantin,ternyata benar saja. Lev ada disana sedang membeli beberapa roti,dengan cepat Yaku menghampiri Lev pelan pelan lalu menendang pantatnya ketika sudah berada di samping Lev.

"Ittai!!"Lev mengusap pantatnya,Lev menatap Yaku."yaku-san kok tau kalau aku ada disini?"tanya Lev sambil memasang wajah sedih karena Senpainya tau dimana dia berada.

"Tentu saja aku tau,kau kan selalu begini!" Jawab Yaku,kemudian dia menghela nafas. Menatap Lev."kau harus sering berlatih Lev,bukannya kau ingin menjadi Ace?" Ucap Yaku memperlembut suaranya.

Lev tertawa pelan sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal,lalu memberi tanda oke pada Yaku.

"Yaku-san! Mau makan bersama ku? Aku membeli banyak makanan loh!" Kata Lev sambil menunjukkan bungkus makanan yang lumayan besar.

Yaku diam sejenak,dia sedang berpikir lalu menganggukkan kepalanya. Memberikan senyuman manisnya pada lev.

Mereka berdua memilih makan bersama diatap. Ketika sampai Yaku langsung menjatuhkan dirinya, berbaring dan menatap awan awan yg ada di langit dalam diam. Lev yg berada di samping Yaku,langsung kaget karena tingkah Yaku.

"Yaku-san.. kau membuatku takut!" Kata Lev sambil mendudukkan dirinya didekat Yaku.

Yaku yg mendengar itu menatap bingung Lev dan memberi tatapan 'kenapa kau takut begitu?' pada Lev.

"Ku kira tadi Yaku-san pingsan.." Ucap Lev kesal sambil mengambil satu bungkus roti. Yaku tertawa pelan mendengar perkataan Lev lalu kembali menatap ke langit.

"Yaku-san suka menatap langit ya?" Tanya Lev sambil memakan rotinya kemudian ikut ikutan menatap ke langit juga.

"Ya.. aku sangat suka melihat awan dan langit,rasanya menenangkan dan bebas. Rasanya seperti semua masalah mu akan hilang ketika menatapnya!" Jawab Yaku dengan terus menatap ke langit.

Tangannya terulur keatas dan mencoba meraih awan,tentu saja itu tidak bisa. Yaku menarik tangannya kembali lalu menatap telapak tangannya,dia tersenyum kecil.

"Apa yaku-san ingin menyentuh awan?" Tanya Lev lagi sambil mengambil roti yg ada di kantong plastiknya tadi lagi lalu memakannya.

Yaku meletakkan kedua telapak tangan dibawah kepalanya,lalu tersenyum cerah ke arah Lev.

"Kalau bisa tentu saja aku mau! Dan jika bisa aku ingin bermain di langit,pasti sangat seru disana." Yaku bangun,dan duduk dihadapan Lev.

"Itu tentu saja tidak mungkin Yaku-san.. awan kan tidak bisa disentuh,yang ada malah yaku-san yg jatuh nantinya!" Ucap Lev sambil menunjukkan raut wajah kebingungannya.

"Iya juga ya.. hehe.. yaudah kalau gitu aku minta roti--" Yaku membuka kantong plastik yang dibawa Lev tadi,dia terdiam beberapa menit menatap kedalam plastik itu. Yaku menghela nafas pelan,lalu.. "Kenapa kau menghabiskan semua makananmu Lev!! Kau bilang ingin membaginya tadi!" Yaku berteriak lalu menatap garang pada Lev.

Lev menelan roti yang sedang dia makan tadi,menatap takut pada Yaku. Astaga,dia tidak sadar telah memakan semua nya. Dia lupa membaginya pada Senpainya itu,habislah dirinya.. bisa bisa dia dipukuli dengan sayang oleh senpai nya itu.

Lev tiba tiba panik,"y..yaku-san! G-gomen! Aku tdi tidak sadar saat makan rotinya--" belum selesai Lev berbicara Yaku kemudian memotong perkataan Lev cepat.

"Kau bodoh atau apa? Kalau ga sadar mana mungkin bisa makan! Awas kau Lev!!" Yaku mengambil ancang ancang untuk menerjang Lev dan pastinya akan memberi Lev pukulan pukulan sayangnya

"Bukan begitu maksudnya yaku-san! Waa! Aduh sakit yaku-san!" Sebelum Lev bisa menghindar,Yaku sudah lebih dulu memukul dan menjewer telinga Lev."telingaku bisa lepas yaku-san! Jangan ditarik begitu!"

"Rasakan itu! Kau itu anak nakal Lev,kau harus diberi pelajaran terus agar kau bisa patuh!"kata Yaku sambil terus menarik telinga Lev.

"Sa-sakit Yaku-san! Kumohon berhenti~" Lev merengek,memohon pada Yaku agar berhenti menarik telinganya.

Yaku berhenti menarik telinga Lev,membuat Lev bernafas lega lalu mengusap telinganya yg sakit.

"Tadi pagi katanya yaku-san kehujanan ya? Mau ku belikan makanan sebagai permintaan maaf yaku-san? Aku tidak ingin yaku-san jadi sakit.."ucap Lev dengan wajah bersalah,dia baru ingat apa yg dikatakan teman senpai nya yaitu kuroo.

Yaku menggeleng,"tidak perlu,Ini hampir bel masuk jam pelajaran. Lebih baik kau pergi ke kelas sebelum terlambat.."kata Yaku sambil berdiri lalu menepuk pelan kepala Lev. Yaku kemudian memegang lengan Lev,lalu mencoba menarik Lev agar mau pergi dari situ."ayo! Sebentar lagi bel berbunyi!"

"Tapi yaku-san.. nanti kau bisa sakit--"

"Tidak perlu khawatir! Aku itu tidak akan mudah jatuh sakit,okey? Ayo!"

Lev hanya bisa mengiyakan ajakan Yaku dan membiarkan Yaku membawanya hingga sampai ke kelas. Tepat saat sampai di kelas Lev,bel masuk sudah berbunyi.

"Belajar yang benar oke? Aku akan kembali ke kelas dulu,jaa ne~" dengan cepat,Yaku berlari menaiki tangga menuju ruang kelasnya.

Yeah tentu saja mereka beda kelas,mereka itu hanya adik dan kakak kelas saja. Tentu saja usia mereka berbeda beberapa tahun,namun bisa dilihat seperti teman dekat kan?

Mereka sebenarnya tidak terlalu dekat,mereka hanya teman. Dan apakah salah jika Yaku berharap lebih pada Lev yg bodoh itu? Mungkin tidak kan? Yaku menghela nafas. Menggelengkan kepalanya,mencoba menghentikan apa yg ada dipikirannya. Dia tidak mungkin bisa menjadi lebih dekat dengan Lev,itulah yg dipikirkan Yaku sekarang.

Yaku berhenti berlari lalu memukul pipinya cukup kuat,"lupakan! Yang harus dilakukan sekarang adalah.. menuju ke kelas!" Dengan langkah cepat dia kembali berjalan menuju kelasnya.

Awan Putih - END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang