Chap 9

196 37 6
                                    

"Awan Putih yang berbau rumah sakit."

Sudah lebih dari dua hari Lev tidak melihat Senpainya itu,Yaku. Setelah kemarin dia sudah berpacaran dengan yachi,dia sama sekali tidak melihat Yaku. Kemana perginya senpai nya itu?

Jujur saja dia khawatir sekali dengan Yaku. Kemarin saat senpai nya menangis,itu membuat Lev terkejut. Apakah dia berbuat salah pada Senpainya? Jika benar apa itu?

Saat ini Lev sedang latihan dengan yang lain,dia juga sedikit bingung. Kenapa teman senpai nya yaitu kuroo juga tidak ada? Semua ini membuat Lev bingung. Lev berjalan mendekati Kenma yang sedang duduk ditepi lapangan dan terlihat kelelahan. Lev memberanikan dirinya untuk bertanya.

"Kenma.. kau tau kemana Yaku-san? Beberapa hari ini aku tidak melihatnya.."Kenma menatap datar Lev sambil meminum minumannya,lalu memasang wajah kesal seperti sedang berkata 'apa masalahmu? Urusi saja kehidupan mu sndiri!'

Okey sepertinya kenma sangat dendam pada Lev. Lev yang diberi tatapan barusan kemudian menunduk,sepertinya dia memang mempunyai salah pada Yaku. Dia menghela nafas panjang, menenangkan pikirannya.

Dengan kesal,kenma mengatakan sesuatu pada Lev."dia dirawat di rumah sakit,dia sakit."

Lev menegang mendengar perkataan kenma,dia sangat terkejut. Benarkah apa yang dikatakan kenma? Bagaimana bisa? Apa separah itu sakitnya? Rasanya saat itu Yaku baik baik saja,tapi memang tidak sih sepertinya pada saat selesai berlatih tanding dengan Karasuno. Saat selesai tiba tiba saja Yaku menjadi mimisan. Wajahnya juga pucat, pikir Lev.

"Kenma,bisa kah kau mengantarkan ku ketempat yaku-san..?"

°~°~°

Lev jalan beriringan dengan Kenma,dia membawakan susu coklat kotak kesukaan Senpainya itu sekantung plastik penuh. Lev juga membawakan beberapa roti untuk Yaku.

Ketika sampai,Kenma langsung membuka pintu ruangan yang dia cari tadi. Lev masuk,dan ternyata benar saja. Disana sudah ada kuroo dan Yaku,ah Lev mengerti. Ternyata kuroo tidak ada di sekolah karena sedang menunggu temannya.

Yaku dan kuroo menatap kearah Lev secara bersamaan. Keduanya terlihat kaget saat Lev datang,kuroo menatap kenma dengan tatapan meminta penjelasan namun diacuhkan oleh kenma. Kenma langsung duduk disofaa dan memainkan gamenya.

"Yaku-san.. kenapa tidak bilang kau sedang sakit,aku khawatir padamu.." Lev langsung mendekat,duduk di samping ranjang Yaku dan menatap Yaku dengan tatapan ingin menangis ketika melihat kondisi Yaku. Walau Yaku terlihat bisa duduk di ranjang rumah sakit itu,tapi wajahnya terlihat lumayan pucat.

Yaku tertawa pelan menatap lev,lalu tersenyum."maaf Lev,aku lupa memberitahu mu.."

Lev yang mendengar itu hanya cemberut,tak terima dengan jawaban dari Yaku. Lalu wajahnya kembali senang dan membuka kantong plastik,mengeluarkan sekotak susu coklat. Yaku yang melihat susu itu langsung berwajah senang.

"Lev!! Kau yang terbaik! Kau tau saja apa kesukaanku,tidak seperti si rambut ayam itu.."Yaku memuji Lev dan mengejek kuroo. Lev tertawa,lalu ikut ikutan mengejek kuroo.

Kuroo yang sedari tadi di ejek oleh keduanya hanya diam,hanya memperhatikan Yaku dan lev yang sangat dekat itu.

Kuroo menghela nafas,dia kesal. Sedari tadi dia menunggui Yaku,tapi Yaku tidak sampai seceria ini. Dan juga,kenapa bisa Yaku melupakan semua kejadian tentang kemarin. Yap,dokter bilang ingatan Yaku terganggu dan membuat nya melupakan beberapa kejadian kemarin termasuk saat dia menangis.

"Yaku-san.. cepat sembuh ya,aku ingin bermain voli bersamamu lagi.."lirih Lev dengan wajah sedih.

"Kau harus memegang kata katamu Lev! Jika aku sembuh maka aku akan menyuruhmu berlatih menerima bola dengan benar dulu baru kau bisa bermain bersamaku."Yaku tersenyum,lalu mengelus kepala Lev.

"Aku kan bisa lari.."ucap Lev,lalu langsung menutup mulutnya ketika sadar dengan apa yang dia katakan. Lev menggeleng cepat,wah gawat dia bisa terkena marahan Yaku!

"Dasar nakal! Aku akan menendangmu lagi jika aku sudah sehat nanti!"Yaku kemudian menjewer telinga Lev,membuat sang empu telinga berteriak kesakitan.

Lev meminta ampun kepada Yaku,Untung saja Yaku mau mengampuninya. Mood Yaku hari ini sedang bagus karena Lev datang menjenguk nya dan membawakan minuman kesukaannya.

Kuroo yang merasa terabaikan oleh Yaku kemudian berpamitan untuk pulang sebentar bersama kenma, membiarkan Lev dan Yaku berbicara dulu. mungkin tidak apa apa jika meninggalkan mereka berdua agar bisa bersama untuk beberapa waktu, pikir kuroo. Kini tinggal mereka berdua saja.

"Apa yaku-san sudah makan?"Lev bertanya,tidak ada jawaban melainkan hanya cengiran aneh yang dilemparkan oleh Yaku pada Lev. Lev menghela nafas,dia tau arti cengiran aneh itu dan Itu artinya adalah senpai nya belum makan.

"Aku tidak suka makanan mereka Lev! Aku lebih baik menghabiskan puluhan susu kotak yang kau berikan daripada memakan makanan rumah sakit.."Yaku mendengus,memasang wajah kesal. Yaku memang tidak suka makanan rumah sakit dari dulu, mengingat nya saja membuat Yaku mual.

"Tapi jika Yaku-san tidak makan,nanti Yaku-san akan tambah sakit.." Yaku yg mendengar itu dari Lev langsung menggeleng,tersenyum hangat padanya. "Jangan khawatir,aku itu kuat!"

"Lev.. bisakah kau buka kan jendela disana? Aku ingin melihat awan.."Yaku menunjuk ke salah satu jendela di ruangannya yang tertutup. Lev mengangguk,berjalan kearah jendela itu lalu membukanya dan kemudian kembali lagi ke tempat Yaku. Jujur saja,Lev tidak ingin jauh jauh dulu dari Yaku karena dia masih khawatir dengan keadaan Senpainya itu.

"Apa kau bisa membantuku untuk berjalan ke jendela itu,Lev?"Dengan ragu Lev mengangguk,Lev membopong tubuh Yaku yang sedang bersusah payah untuk berjalan sambil mendorong tiang infusnya.

Ketika sudah sampai di dekat jendela,Yaku kemudian duduk dipinggiran jendelanya dan langsung menatap langit bersama lev. Cuacanya sedang cerah saat ini,angin pun berhembus cukup kencang membuat Yaku menjadi ingin tidur saja. Sangat menenangkan~

"Lev.. awan nya sangat menenangkan ya.."Lev hanya mengangguk pelan sbg jawaban. Yaku kemudian menatap sebentar kearah Lev,"kau lumayan tampan juga ya hari ini.." Yaku tertawa pelan dengan wajah yang sedikit memerah.

Lev kaget awalnya lalu dengan wajah percaya diri,dia mengusak rambutnya agar katanya-menjadi-lebih-tampan-uhuk. "Tentu saja! Yaku-san baru sadar? Aku tiap hari juga selalu tampan!" Lev memberi cengiran aneh,membuat Yaku berpikir lebih baik tadi dia tidak berkata seperti itu.

"Dasar bodoh.." Yaku tertawa pelan.

Awan Putih - END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang