Chap 6

227 44 2
                                    

"Aku ingat bagaimana kita pertama kali bertemu,itu sangat menyenangkan. Namun seperti yang dikatakan orang orang,awal pertemuan adalah awal tanda perpisahan."

Yaku membelokkan arah tujuannya saat pulang dari tempat lev,kaki nya bergerak sendiri dan mengarah ke suatu tempat. Entah kenapa Yaku rasanya ingin sekali ke tempat dimana dia dan lev mulai saling kenal dan menjadi lebih dekat,tempat itu adalah perpustakaan.

-Flashback on-

Iya,perpustakaan. Yaku masih ingat saat mereka bertemu,saat itu Yaku tidak tau mau duduk dimana dengan beberapa buku yg ia bawa dan hanya ada satu kursi yang tersisa yaitu disampingnya Lev. Dengan cepat Yaku berlari ke arah kursi itu,dan langsung duduk disebelah Lev.

Yaku sangat fokus dengan bacaannya,hingga dia terganggu akibat umpatan seseorang yg ada disebelahnya.

Yaku melirik kearah Lev,dan yang Yaku dapat sepertinya Lev sedang kesulitan memahami pelajaran bahasa Inggris. Walau blesteran orang luar,Lev hanya bisa berbahasa Jepang saja karena dia lahir dan besar di Jepang.

"Mau ku bantu agar kau paham?"tanya Yaku yang sudah tidak tahan hanya melihat saja.

Lev reflek menoleh kearah Yaku, melemparkan wajah senangnya.

"Boleh kah?" Tanya Lev antusias.

Yaku mengangguk,dia langsung menjelaskan materi yang lev tidak paham. Lev menjadi lumayan pusing karena Yaku menjelaskan dengan sangat panjang,itu biar kau bisa lebih paham Lev..

Nah dari situlah mereka berteman dekat sebagai kakak dan adik kelas.

-Flashback off-

Yaku duduk di kursi perpustakaan,dimana kursi itu membuatnya semakin dekat dengan lev. Yaku meletakan kepalanya di atas meja,membayangkan masa lalu itu. Sangat menyenangkan!

Andai saat saat itu bisa terulang lagi, perasaan Yaku tidak enak dari tadi. Dia sedikit merasa akan ada sesuatu yang salah.

"Apa cuma perasaan aja ya..? Maybe.."Yaku mengabaikan perasaan buruknya itu.

Yaku kemudian pergi dari perpustakaan,berjalan ke sebuah taman yg lumayan ramai. Yaku duduk di sebuah kursi mengingat kembali ke masa lalu disaat dia bersama Lev.

-Flashback on-

Saat itu mereka sedang ada waktu luang dan berencana berjalan jalan,namun tidak tau ingin kemana. Akhirnya Yaku dan lev sepakat ingin ketaman yang berada tak jauh dari perpustakaan yang biasanya mereka datangi.

Di taman itu mereka bisa melihat matahari terbenam dengan gedung gedung tinggi berlampu terang. Bayangkan saja setelah melihat sunshine,kalian bisa melihat gedung gedung itu menjadi terang saat gelap menyapa.

"Yaku-san.. ini pesanan mu!"Lev memberi Yaku sekantung plastik yang berisikan beberapa kotak susu.

Yaku langsung menerima plastik itu,lalu mengeluarkan kotak kotak itu. Mencucuk sedotannya lalu meminumnya santai sambil melihat ke atas awan.

"Yaku-san suka susu kotak ya?" Tanya Lev.

"Iya,karena rasanya manis dan juga ini bisa meninggikan badan!"kata Yaku sambil mengambil satu kotak susu lagi dan langsung meminum nya.

"Padahal Yaku-san selalu minum itu,tapi kenapa tidak tumbuh tumbuh juga?"ucap Lev dengan polos. Itu mengundang amarah Yaku,dengan sayang Yaku menendang Lev. Yang ditendang hanya meringis kesakitan sambil meminta maaf.

Bukan nya berhenti mengejek Yaku,Lev malah tambah mengejek senpai nya itu lagi sambil berlari kencang. Yaku yang tidak terima dirinya diejek,mengejar lev dan bersiap untuk memberikan tendangan pada Lev.

-Flashback off-

Yaku tertawa kecil ketika mengingat saat itu,kalian tau apa yang terjadi setelah kejar kejaran antara mereka? Mereka tersesat dan untungnya bisa kembali pulang dengan selamat.

Yaku tersadar dari lamunannya,astaga hari ini dia sudah banyak melamun. Apa itu karena dia merindukan Lev? Padahal baru tadi saja dia melihat Lev,namun dengan keadaan kurang bagus. Itu membuat Yaku sedih.

Yaku menghela nafas,dia ingin pulang saja karena hari sudah mulai gelap. Baru beberapa langkah dari tempat duduknya,kepala nya tiba tiba sakit. Sangat sakit hingga terasa ingin pecah,hidungnya juga tiba tiba mengeluarkan darah.

Duak!

Badannya tidak mampu menahan berat badannya lagi,Yaku jatuh di tanah. Yaku tidak tahan dengan sakit itu,suara teriakan orang lain yang ada di sana membuatnya menjadi semakin pusing. Setelah itu yang dia tau adalah gelap.

°~°~°

Yaku perlahan membuka matanya,yang pertama dia rasakan saat bangun adalah sakit yang sangat sakit di bagian kepalanya.

Dia menatap sekeliling,dia tau ini dimana ketika mencium bau nya saja. Ini adalah rumah sakit,lihatlah tangannya juga sudah dipasang infus.

Yaku mencoba duduk dengan susah payah,dia bisa melihat kuroo sudah menunggunya berasa kenma. Tapi disini kenma sedang menunggu dengan bermain game sedangkan kuroo tertidur,meletakan kepalanya di ranjang rumah sakit Yaku-disamping kenma.

"Kau sudah bangun.."kata kenma menatap Yaku dengan tatapan datar. Yaku tertawa pelan,"maaf membuat kalian menjadi kesusahan karena aku.."

Kenma menggelengkan kepalanya pelan,"kami tidak merasa terganggu oleh mu.. tapi kenapa bisa sampai begini..?"Tanya Kenma masih dengan tatapannya.

"Permisi.."seorang dokter tiba tiba masuk,dia membawa selembar kertas dan saling lempar Padang dengan kenma. Seperti memberitahu kalau salah satu dari mereka harus mengikutinya,Kenma kemudian mengangguk lalu mengikuti dokter itu.

Setelah kenma pergi,kuroo terbangun dari tidurnya. Kuroo membulatkan matanya ketika sadar kalau Yaku sudah terbangun.

"Kau merasa sakit yakkun? Apa kau baik baik saja?"tanya kuroo dengan nada khawatir.

Yaku menggeleng pelan,tersenyum pada kuroo."maaf,aku merepotkan mu.."

Kuroo menatap Yaku kesal,dia sama sekali tidak merasa terganggu oleh Yaku. Kuroo jadi ingin sekali menjitak kepala Yaku tapi tidak bisa karena dia tau keadaan Yaku sekarang,hanya saja Yaku menutupinya.

"Bagaimana kau bisa seperti ini yakkun.."kuroo menatap sedih kearah Yaku.

Yaku memberikan tatapan bingung sebentar,lalu tersenyum."sepertinya penyakit ku tambah parah.."

Awan Putih - END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang