BAB ~ 8

2 1 0
                                    

************

"Maya? "  Batin karin seperti familiar dengan nama itu.

Di tengah lamunan karin Deron pun langsung merebut kembali bekalnya dari tangan karin. Setelah mendapatkannya Deron pun langsung pergi tanpa berkata-kata lagi.

"Loh sih karin, Loh kan tau Deron susah di ajak ke kantin, Malah loh cari gara-gara sama dia" Ucap Riki menyudutkan karin.

"Lagian itukan cuman bekal, Deron juga ngga akan kenapa-kenapa kalo dia makan" Kata jojo merasa tindakan karin sudah berlebihan.

"Loh berdua bisa diem ngga sih, Gue itu cuman khawatir sama kak Deron, Emang salah yah!"

"Loh boleh khawatir sama Deron tapi ngga kaya gini juga, Loh itu udah merebut kebahagiaan Deron tau ngga, Semenjak loh dateng di sekolah ini Deron seperti di kurung di tempat kekuasaannya sendiri" Kata Riki muak dengan karin yang selalu saja melarang semua pergerakan Deron.

Dulu Deron adalah murid yang paling di takuti satu sekolah karena terkenal dengan ke kekejamannya namun semenjak karin ada di sekolah ini Deron seperti mati kutu dan hanya menghabiskan waktu bermain basket dan membaca buku.

"Gue heran sama Deron, Kenapa dia mau punya hubungan sama cewek egois kaya loh, Yang selalu mementingkan di loh sendiri" Kata Jojo. "Cabut yuk ki!" Ajak Jojo pada Riki.

Setelah Jojo dan Riki pergi karin pun mulai menangis merasa apa yang di katakan dua makhluk itu ada benarnya.

"Maafin karin kak Deron, Karin sama sekali ngga bermaksud buat merusak kebahagiaan kakak, Karin sayang sama kak Deron, Karin cuman ngga mau kak Deron selalu terlibat masalah"  Batin Karin.

Di tengah kesedihan Karin tiba-tiba ada yang menghampiri Karin dan langsung menarik tangan Karin.

"Awk"

"Kak Siska? Sakit kak!" Teriak Karin ternyata orang yang menariknya adalah Siska.

Tanpa berkata apapun Siska pun menarik Karin dan membawanya toilet.
Setelah sampai Saskia pun mendorong tubuh Karin sampai terbentur di dinding. Sedangkan Monika berjaga di luar toilet memastikan bahwa tidak ada yang akan masuk.

"Awk"

"Gue selama ini diam aja bukan berarti gue dukung hubungan loh, Gue udah coba buat ingetin loh baut jauhin Deron tapi loh sama sekali ngga dengerin gue. Loh masih punya harga dirikan ngga sih, Loh masih belum puas sama bayu sekarang loh juga deket sama Deron, Cewe macam apa loh, Di sekolah loh tebar pesona sama Deron di luar sekolah loh tebar pesona sama bayu mau loh apa sih" Kata Saskia. Seakan tau segalanya tentang Karin.

"M-maaf Kak!" Jawab Karin dengan suara yang bergetar karena takut.

"Gue ngga butuh maaf loh yang gue mau loh jauhin Deron atau loh tau akibatnya" Ancam Saskia. Kali ini Saskia tidak main-main sepertinya ancamannya bukan hanya sekedar ancam.

Karena takut membuat mulut Karin tertutup rapat seperti di tuangkan lem.
Di sisi lain Diam Karin malah membuat Saskia semakin marah. Karena muak Saskia ingin menampar karin namun tiba-tiba ada yang menahan tangan Saskia.

"Loh!" Melihat sosok di hadapannya membuat Saskia semakin kesal.

"Ngga usah kaget gitu dong" Kata Maya.
Takut dengan tatapan Saskia yang seperti ingin memakannya.

"Kok loh bisa di sini? Mending sekarang loh keluar dari sini, Ngga usah ikut campur urusan gue" Kata Saskia, Sebenarnya Saskia heran kenapa maya bisa ada di sini padahal Saskia sudah menyuruh Monika untuk berjaga di luar.

"Gue heran deh sama loh, Hidup loh ngga bisa bahagia kalau ngga ganggu orang lain, Apa kebahagiaan loh itu datang dari penderitaan orang lain" Kata Maya heran dengan sikap Saskia yang ngga ada habisnya berbuat ulang.

"Jangan kurang ajar loh, Loh itu murid baru di sini jangan kebanyakkan tingkah deh" Kata Saskia sinis.

Maya pun tersenyum entah apa yang ada di pikiran maya sekarang.

"Ngapain loh senyum-senyum? Ngeledek gue!" Ucap Saskia heran.

"Udahlah Saskia, Loh pikir dengan loh ancem Karin buat jauhin deron, Deron bakal suka sama loh, Ngga! Dengan loh bertindak seperti ini Deron malah ijik sama loh"

Saskia pun tercengang mendengar perkataan Maya. Karena perkataan maya ada benarnya kalau sampai Deron tau, Bisa-bisa apa yang di katakan maya akan terjadi.

Tiba-tiba di tengah diamnya Saskia. Monika masuk dengan tergesa-gesa.
Bruk!

"S-sas gawat di Deron jalan ke arah sini, Sama yang lain" Kata Monika dengan nafas yang hampir putus karena lari.

"Apa-"

*
*
*
*
*
*
*
*

Haii!

Jangan lupa Promosiin ke teman-teman kalian yah biar ikutan baca, Kalau rame aku pasti rajin upload.

Dahh sampai ketemu di chapter selanjutnya.

Deron DirgantaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang