Part 8 (Cinderella)

33.3K 4.7K 187
                                    

Gaun mewah nan elegan berwarna biru muda beserta renda dan permata sederhana serta sepatu kaca membuatku tampak seperti cinderella.

Gaun mewah nan elegan berwarna biru muda beserta renda dan permata sederhana serta sepatu kaca membuatku tampak seperti cinderella

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku benar-benar merasa seperti sedang cosplay menjadi Cinderella.

Tapi kecantikan Yulia memang luar biasa, aku selalu terperangah ketika menatap ke cermin. Gilaa, gadis secantik ini masih ada orang bodoh yang menolaknya?!

Sean kampret.

Setiap detik aku hidup sebagai Yulia, semakin aku membenci manusia bernama Sean ini. Entahlah, mungkin karena empati yang kurasakan untuk Yulia.

Lagipun, mana ada bangsawan yang hanya menjadi kekasih selama dua tahun dan tidak kunjung tunangan?!!

Kebanyakan bangsawan malah setelah dijodohkan lalu dua bulan kemudian menikah! Lah Yulia? Boro-boro menikah, ia hanya menjadi calon tunangan Sean selama dua tahun.

Memikirkan Sean benar-benar bisa membuat kulit mulus Yulia menjadi keriput.

"Yang Mulia Putra Mahkota sedang menunggu Nona." Jean memberi tahu diriku.

"Baik, aku akan segera kesana." Ucapku dan beranjak dari dudukku. "Ngomong-ngomong, dimanakah pelayan yang lain? Sepertinya pelayan di mansion Dhrivan ini berkurang."

"Mereka dipecat oleh Tuan Duke." Ucap Jean. Aku hanya menganggukkan kepalaku.

Samuel tidak bisa ikut pesta, dia sibuk mengurus bisnis atau apalah itu di luar wilayah Dhrivan. Urusan di kediaman Duke Dhrivan ini sementara diurus oleh Falen, asisten kepercayaannya.

"Sepenting apa sih?" Batinku bertanya-tanya.

Dari sini, aku bisa melihat kereta dengan lambang keluarga kekaisaran. Itu adalah milik Putra Mahkota. Aku sedikit mempercepat langkahku.

Dan Jeremy keluar.

Uwaw.
Ia benar-benar definisi pangeran tampan ala negeri dongeng. Memang ya dasar dunia novel, tidak ada tokoh utama jelek disini.

"Saya memberi salam pada permata kekaisaran Edgous. Semoga Yang Mulia diliputi oleh cahaya dan kemuliaan." Setelah aku memberi salam, Jeremy tersenyum ramah dan mencium tanganku lembut.

Entah hanya perasaanku saja atau bagaimana, aku melihat samar-samar Jeremy menyeringai.

.

.

.

"Yang Mulia Putra Mahkota dan Lady Yulia Dhrivan memasuki Ruangan!"
Kedatanganku bersama Jeremy sontak menggegerkan seluruh tamu yang hadir. Bisik-bisik setan langsung terdengar di setiap langkahku.

"Selepas memutuskan hubungan dari Tuan Grand Duke, Yulia langsung menempel pada Yang Mulia Putra Mahkota?"

"Tapi kalau dilihat-lihat, mereka cocok juga."

The Quiet Life Of An Ex-Villainess [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang