Hadiah Tak Terduga

8 1 0
                                    

Happy reading☁
.

Pagi ini cukup cerah. Hari yang ditunggu akhirnya tiba. Toko "SS Cake" akan membuka cabang. Namun bukan di luar kota, masih sekota. Kebetulan lokasinya tidak jauh dari toko utama. Bukan tanpa alasan mereka membuka cabang, ini adalah keinginan almarhum ayahnya, ya secara tidak langsung toko cabang ini Febri yang akan mengelola. Walaupun masih sekolah tak masalah baginya.

"MasyaAllah anak ibu cantik sekali," puji Lestari kepada anak perempuannya yang sedang berdandan.

"Iya dong kan anaknya ibu," memeluk ibunya.

Selesai berdandan mereka menuju ke bakal toko cabang. Bayu tak ikut, katanya membosankan. Mereka sengaja datang agak pagi untuk mengecek segala persiapan.

Beberapa teman Febri turut hadir di acara tersebut. Ada Fara, Dwi, dan Dona. Kemudian ada beberapa saudara dari Ibu Lestari dan almarhum ayah Febri. Tak lupa beberapa pelanggan sudah datang. Acara dibuat dengan sederhana. Pemotongan tali dan pemotongan tumpeng.

Tepat pukul 09.00 acara di mulai. Kata sambutan singkat diberikan oleh Lestari kemudian dilanjutkan oleh Febri. Lalu dilanjutkan dengan pemotongan tali dan tumpeng.

"Silahkan untuk para hadirin bisa menikmati hidangan yang telah disediakan. Tenang saja, semuanya gratis. Mau dibawa pulang juga gak papa, tapi jangan sama meja-mejanya hahaha," sambutan Febri mengakhiri acara.

"Selamat ya tante."
"Selamat ya Febri."
Teman-teman Febri memberikan ucapan selamat kepada Lestari dan Febri.

Saat para tamu sedang menikmati tiba-tiba...

Doorr doorr
Bruaaak
Bruaakk

Terdengar tembakan di luar. Seketika lampu gantung yang dipasang di depan jatuh. Beberapa pot bunga pun berantakan. Seketika orang-orang yang ada di dalam terkejut dan berhamburan.

"Tenang semuanya tenang, jangan keluar," teriak Febri histeris.

Namun para tamu tidak menurut perintah Febri. Mereka berhamburan keluar toko dan menjauh dari toko. Sedangkan beberapa orang masih ada di dalam.

"Feb Feb tadi gue cek keluar, tapi gak ada orang yang mencurigakan, kayaknya langsung kabur deh," kata Fara ngos-ngosan.

"Siapa sih yang iseng, untung gak ada yang terluka," timpal Dwi.

Fara, Dwi, dan Dona menenangkan Febri dan Lestari. Febri sepertinya cukup syok. Tiba-tiba Arga datang.

"Ada apa ini kok di luar berantakan?" tanya Arga khawatir.

Fara membawa Arga agak menjauh dari mereka. Lalu menjelaskan kejadian beberapa menit yang lalu.

Arga datang terlambat karena ada urusan di kampusnya. Saat perjalanan menuju toko di depan gang, dia berpapasan dengan dua orang berboncengan naik motor sepertinya cukup ngebut dan terburu-buru. Apakah mungkin mereka yang melakukan semua ini?

Acara tidak dilanjutkan karena situasi dan keadaan sudah tidak memungkinkan. Para tamu pun sudah meninggalkan toko dari tadi. Febri dan teman-temannya masih di toko untuk membereskan barang-barang yang berserakan, sedangkan ibunya diantar pulang lebih dulu oleh Arga.

🍁🍁🍁

Sore menjelang Febri masih berada di toko cabangnya. Namun teman-temannya sudah pulang, itupun atas permintaan Febri. Saat ini dia sedang ditemani Arga.

"Gue yakin mereka pelakunya Feb," memberikan botol air mineral kepada Febri lalu duduk di sampingnya.

"Udah Ar, gak usah suuzon. Lagian mereka gak nembak orang juga, udah lah biarin," jawab Febri.

Sweet CakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang