Part 1 - Dalton High School

70 11 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

Jakarta, Indonesia - Dalton High School
Monday, 09 January 2023 [06. 45 a.m]

Gadis dengan kulit seputih porselin itu memperbaiki posisi gagang kacamatanya, bukan— ia bukan gadis cupu berkaca mata tebal dengan rambut berkepang dua. Karena jika begitu, maka supir taksi yang mengemudi di kursi depan sana tidak akan mencuri pandang ke arahnya. Sejak tadi gadis itu menyadari mata keranjang yang kerap kali mengambil kesempatan melalui kaca depan mobil.

Alisia, gadis itu tersenyum sinis menyadari bagaimana orang-orang di negara ini tak jauh beda dengan orang-orang di negaranya, dipenuhi para lelaki Hidung belang. Tapi alih-alih menegur supir itu, Alisia lebih memilih memasang airpods di telinganya. Memutar lagu dari seorang penyanyi legendaris, Elvis Presley.

Belum tiba di bagian reff, lagu itu terhenti. Tergantikan dengan nada dering panggilan.

Uknown is calling

Alisia membuang napas berat, dengan cepat jarinya menekan ikon decline di ponselnya.

Tapi seperkian detik kemudian, panggilan itu kembali masuk, masih dari kontak yang sama. Lagi dan lagi. Sebanyak empat kali sudah Alisia mereject panggilan itu. Sampai dering panggilan tergantikan dengan notif pesan masuk.

From : Unknown

Have u arrived in Indonesia baby?
Please answer my call.
I need to know ur condition.

Alisia berdecak kesal membaca pesan itu. Ingin mengetahui keadaannya? Dipikir Alisia sebodoh itu apa?! Alisia menoleh ke balakang, menatap geram mobil sedan hitam yang sejak tadi mengikut di belakangnya. Gadis berponi itu tanpa babibu langsung menelfon orang yang sudah merusak moodnya sepagi ini.

Dering pertama, penggilannya diangkat.

"Finally, you-"

"Papa please stop it! Papa pikir aku gak tahu kalau daddy kirim Josh dan Nathan ke sini. Now, send them back to California!"

"Itu untuk keamanan mu Sia."

Alisia memutar bola matanya.

"I am not a child anymore. Aku bisa mengatasinya. Dua anak buah Papa hanya akan buang-buang waktu di sini. Dan oh yah! Semalam aku membaca berita, duta USA di Rusia tewas. Benarkah dia bunuh diri? I am not sure about that. Sepertinya tugasmu cukup banyak kali ini dan mengirim pulang dua orang yang sedang menguntitku bukanlah pilihan yang buruk, mereka akan cukup membantu."

"Itu yang membuatku semakin ta—"

"Come on Pa... Aku di sini tidak akan lama. I promise, setelah urusanku selesai, aku akan langsung pulang. So, hubungi Josh dan Nathan untuk segera berkemas. Biar aku yang membelikan mereka tiket pesawat. Class A tujuan California bukan? Ah, ataukah langsung ke Moscow? Aku yakin Papa sudah tiba di sana."

NightmareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang