Gemes ><

4 0 0
                                    

Warning: ada sedikit kata kata yang belum boleh di ketahui yang berumur di bawah 17 Tahun

"Assalamualaikum," sapa Davinta kepada Lio dan teman teman nya

"Waalaikumsalam, eh siapa nih cakep bener," jawab Ikhsan di sertai dengan tatapan nya kepada Davinta penuh kagum *biasa buaya🐊

Lio yang mendengar suara Davinta langsung menoleh ke arah sumber suara dan menatap Davinta penuh dengan pertanyaan

"Mampus," gumam Davinta

"Itu cewek gue, gak usah ganggu," sahut Lio

"Ya santai donk bos, galak bener," ucap Ikhsan ngeri

Davinta hanya tersenyum tipis melihat tingkah Lio

"Yaudah kalau gitu kita berdua ke kantin dulu ya, nih ibu negara lo udah datang," ucap Habib yang di sertai anggukan dari Lio lalu Habib dan Ikhsan pun pergi menuju kantin

-------------------------------------------
"Mmm, Lio udah makan?" ucap Davinta mencoba membuka pembicaraan karena yang ia lihat Lio sedang tidak ingin menatap nya

"Duduk dulu, jangan kayak orang nagih hutang," jawab Lio judes

Davinta pun duduk berdampingan dengan Lio, 5 menit hening tidak ada percakapan diantara mereka.

"Mm, Lio maafin gue ya," ujar Davinta membuka pembicaraan lagi

"Gue ada seribu pertanyaan buat lo," Ujar Lio dengan tatapan tajam nya

"Apa tuh," sahut Davinta

"Cicak yang gue bunuh masuk surga enggak, ya?"

Pertanyaan aneh dari Lio membuat Davinta seketika zonk, ia mengira kekasih nya itu akan mempertanyakan mengapa ia bisa menghilang, mengapa gak ada kabar dari siang atau sebagainya dan ini? What the cicak?

"Kok ngelamun?" tanya Lio

"Pertanyaan lo aneh," jawab Davinta sekena nya

"Semalam gue bunuh cicak," ujar Lio dengan polos nya

"Pas gue tanya Habib sama Ikhsan kata nya malah dapat pahala, masa membunuh dapat pahala sih, kan aneh. Nah maka nya gue mau tanya lu biar puas, jadi gimana?" jelas Lio yang membuat Davinta menggaruk kepala nya yang tak gatal

"Gini amat gue punya pacar," gumam Davinta

"jadi gimana sayang?" tanya Lio lagi dengan nada manja nya

"Jadi gini, bener yang di bilang Habib." Jelas Davinta singkat

"Oh jadi bener, alhamdulillah deh,"

Davinta tersentak heran. Kenapa? Karena mendadak pacar nya itu tersenyum dan gak ada Lamunan ataupun tatapan tajam lagi dari Lio. "Manis," ucap Davinta pelan

"Apa, Ta?" tanya Lio

"Gapapa, Lio," jawab Davinta cengengesan

"Gue rindu," ucap Lio sembari menatap Davinta lekat

"Gue juga," balas Davinta sembari mengacak acak rambut Lio

"Yaah udah rapi padahal, tapi gapapa," ucap Lio dengan senyum tulus nya

Entahlah, Adelio sangat aneh.....

"Tetep ganteng kok," puji Davinta

Entah setan apa yang merasuki Lio saat itu, ia merasa jiwa nya tenang, dan tanpa sadar ia memiringkan kepala nya mendekat dan melihat ke arah bibir Davinta, sangat dekat jarak yang di buat oleh Lio.

Deg....

"Ni anak kenapa nih," gumam Davinta panik karena saat itu deru nafas Lio amat sangat dekat dengan wajah nya

"Ta, lo cantik," ucap Lio pelan dengan tatapan tulus nya

"Mesum lo," dengus Davinta sembari menghindar dari tatapan Lio

Dan rasa nya detak jantung Davinta tidak berdetak dengan normal, detakan nya sangat kuat. Bahkan ia malu jika Lio mengetahui nya.

"Hehe gue sayang lo Ta, mana mungkin gue ambil yang gak seharusnya gue ambil," ucap Lio dengan bijak nya

"Lo kenapa aneh sih," tanya Davinta

"Karena Lio sayang Davinta," jawab Lio

"Hmm, lo gak ada kelas?" tanya Davinta mengalihkan pembicaraan

"Gak ada sayang, tugasku sekarang menjagamu," ucap Lio yang membuat Davinta tepuk jidat heran

"Sini rambut nya gue benerin, jadi acak acakan gitu hehe," kilah Davinta mencoba mengikuti alur yang di buat oleh Lio

"Elus Elus donk biar kayak meong,"

Sumpah demi apa pun pada saat itu Davinta rasa nya ingin mencubit pipi kekasih nya itu, sangat manja, kadang lucu, kadang aneh, entah lah><

"hmmm, meong ganteng manja banget," ucap Davinta mengusap rambut Lio

Lantas Lio pun meraih tangan Davinta dari kepala nya dan mencium punggung tangan kekasih nya itu.
Davinta hanya membalas dengan senyuman tulus nya

"Ta, jalan jalan aja yuk keliling kampus atau gimana atau kita makan? Gue takut hilaf Ta," ujar Lio dengan wajah melas nya

"Maka nya gak usah mesum terus otak lu," ujar Davinta menonyor jidat Lio

"Ah enak,"

"What? Udah ayok jalan kemana keliling atau apa gitu, lama lama stres gue dengerin mau nya otak lu," ujar Davinta prustasi

"hehe,"

Davinta pun menarik tangan Lio untuk beranjak dari tempat duduk tersebut ia merasa Lio di gelantungi oleh setan dari berbagai negara

............................

Okey sampai di sini dulu ya teman teman, jangan lupa vote dan komentar biar lio bahagia eh enggak biar yang nulis bahagia.
Insyaallah Update tiap hari dengan cerita yang lebih seru
Wassalamualikum 😗

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 05, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Boyfriend Is Crazy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang