menghilang (1)

6 0 0
                                    

Sekitar pukul sembilan malam seorang Adelio sedang memakan cemilan nya di ruang tamu sembari menonton tv, ia tak habis fikir pesan nya tadi siang tidak ada balasan sama sekali dari Davinta. Dan yang menyakitkan cuman di read doank.

Adelio pun mencoba mengirim pesan lagi kepada gadis nya itu namun malah jadi centang satu

Adelio pun mencoba mengirim pesan lagi kepada gadis nya itu namun malah jadi centang satu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Davinta, lu kemana sih." Gumam Lio

"Lioooo."

Terdengar suara mama Lio di sebrang sana

"Iya ma kenapa?" Sahut Lio

"Kamu gak makan, nak? Udah malam ini." Ujar mama Lio

"Iya ma bentar lagi, lio lagi mikirin ibu negara nih."

"Diih sok-sok an ibu ibu negara, ntar putus mampus lu." Sambung kka laki-laki Lio

"Gak usah ikut campur lo kak." Tukas Lio

"Adek gue udah besar ternyata." Ledek Kka Lio

"hm... "

Lio hanya membalas dengan dehemam saja, tidak ingin menambah perdebatan dengan kakak laki laki nya itu.

"Cepetan makan, ntar ayam nya gue habisin nih," balas kka Lio yang bernama Heru

Setelah beberapa menit, Lio turun dari kamar dengan malas nya menuju meja makan. Yang di sertai tatapan heran dari Heru, kakak nya

"lo udah kayak hidup segan tapi kek mati gak mau Lio, " ledek Heru

"Terserah lu dah, gue mau makan," pasrah Lio lalu mengambil sedikit nasi dan lauk untuk makan malam

Terlihat Heru yang sudah lebih dahulu selesai makan, lalu bersiap untuk pergi

"lu mau kemana, kak? Tanya Lio kepada kakak nya yang telah rapi itu

"Gue mau keluar bentar, bosen di rumah," jawab Heru

Lio hanya menjawab dengan Oh ria...

"Ma, Heru pergi main dulu ya," pamit Heru

"loh, ini sudah malam kamu mau kemana malam malam gini,"

"Biasa lah ma mau bucin itu," sahut Lio

"Sok paling bener aja lu," kilah Heru

"udah, udah kalian gak pernah akur mama liat. Udah kamu sana kalau mau keluar tapi jangan larut malam pulang nya ya," ucap mama Lio

"wlee, yaudah Heru pamit ya ma, assalamualaikum," ledek Heru kepada Lio yang kemudian Heru pamit untuk pergi keluar

.........................

"Gimana kuliah nya tadi Lio, udah beres semua kah?" Tanya mama Lio kepada Lio

"Alhamdulillah ma, udah beres semua. Otak Lio juga udah tenang hihi," jawab Lio di sertai tawa nya

"ada ada aja, coba akur kamu sama kakak kamu, mama ga pernah tuh liat kamu akur sama kakak kamu, selalu aja ada yang di debatin," heran mama Lio karena ya emang setiap hari anak pertama nya itu selalu saja membuat rusuh dengan adik nya yang ke-3

"Ya biasa lah ma, kayak gak tau kak Heru aja," jawab Lio yang telah selesai dengan makan nya "Alhamdulillah,"

"Yaudah kamu tidur, ini sudah malam. Cuman kalian berdua yang belum tidur adik adik kalian udah pada tidur semua," ucap mama Lio

"Iya ma, yaudah, Lio mau ke kamar ya ma, mama juga tidur ya setelah ini," ucap Lio lalu melangkahkan kaki nya ke arah kamar nya

"Iya, Lio," jawab mama Lio

..................

Setelah sampai nya Lio di kamar, Lio pun mencoba duduk yang di hadapan nya ada jendela arah keluar di mana itulah yang setiap hari menjadi teman rindu di saat ia sedang berjauhan dengan Davinta.

"Ta, lu dimana," gumam Lio lalu mengambil ponsel nya untuk mengecek apakah kekasih nya itu telah membalas pesan nya

Lagi-lagi nihil, tidak ada pesan satupun dari Davinta

"eh, cicak dimana pacar gue?" tanya Lio kepada cicak yang saat itu sedang berada di dinding rumah nya

"Kok lu ga jawab sih, gue nanya woyy,"

Lio yang saat itu sedang aneh dan masih bingung di mana kekasih nya itu lali spontan memukul cicak itu hingga mati, ya alasannya karena gak jawab pertanyaan nya.
Kasihan ya cicak nya jadi teraniaya🙄

Lio pun memutuskan untuk tidur, berharap esok pagi ia bertemu dengan Davinta dan mempertanyakan nya

Kita itu aneh
Kadang kamu
Kadang juga aku

-Lio

My Boyfriend Is Crazy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang