•16 Ruang kebutuhan

1.1K 145 67
                                    

Dalam cerita ini aku berusaha untuk tetap mempertahankan sikap dan sifat masing-masing karakter..

Dan mohon maaf jika terdapat kesalahan seperti Typo, dan lainnya...

Jangan lupa ajak teman kalian untuk mampir...
Tinggalkan jejak berupa vote, dan koment ...

Happy Reading..

~•~•~•~•~

Dua minggu sudah ia lalui di Hogwarts periode 1944 bersama Ferret Albino sombong itu. Dan selama dua minggu itu pula, Malfoy belum menemui nya untuk membahas tentang rencana-ntah-apa sesuai dengan Sumpah Tak Terlanggar nomer tiga yang di ajukan ferret itu ketika di Leacky Couldron. Sebenarnya apa sih rencana yang di pikirkan oleh kepala-pirang-menggelembung nya? Hermione merasa kesal dengan sikap Malfoy yang sangat cuek pada nya. Bukan berarti Hermione ingin di perhatikan, hanya saja Malfoy terkadang memiliki ide di luar kepala orang waras.

"Kau mau kemana?," Baru saja Hermione berdiri, salah satu teman sekamar nya, Alisya langsung menanyakan kemana Hermione akan pergi. Godric, dia sendiri bahkan tidak tahu kemana dia akan pergi.

"Aku hanya akan keluar sebentar."

Alisya terlihat mengangguk lalu mengingatkan nya agar kembali ke asrama secepat mungkin karna sudah masuk jam malam.

Ia berhasil keluar dari asrama tanpa bertemu ketiga teman laki-laki nya. Nah itu bagus karena dia sedang tidak bisa memikirkan alasan lain untuk menghindar dari mereka bertiga. Jika ia mengatakan ingin keluar, dapat dipastikan salah satu dari mereka akan memaksa untuk ikut dengan alasan mengantar. Well, ia bersyukur karena memiliki teman yang begitu perhatian, tapi dia memiliki misi yang harus di selesaikan. Dan sial nya adalah dia di haruskan untuk menyelesaikan nya bersama Malfoy.

Tapi mari kembali pada kenyataan, Malfoy bahkan tidak menyapa nya sama sekali. Belum lagi dengan kenyataan adanya Tom Riddle yang merupakan Pangeran Kegelapan di masa depan. Hal paling menyebalkan nya adalah, Tom Riddle seolah-olah slalu mengikuti nya. Ia berniat menjauhi pemuda itu, tapi yang ia dapati adalah ia slalu bertemu Tom Riddle entah dimanapun di segala penjuru Hogwarts. Merlin pasti mengutuknya.

Sekarang kemana ia harus pergi, pikirnya sambil melipat kedua tangan di dada. Menara astronomi terdengar bagus, tapi dia berniat untuk tidak membuat kaki nya sedemikian lelah. Apalagi jika dia bertemu dengan Tom Riddle di sana. Jenggot Merlin, bukan hanya kaki nya yang lelah tapi kesabaran nya pun bisa terkuras hanya dalam hitungan detik. Sambil menggigit pelan bibir dalam nya ia menatap koridor kosong yang bercabang di hadapan nya.

Wajah Hermione terlihat cerah , "Ruang kebutuhan terdegar bagus."

Sambil mengamati pergerakan kaki nya sendiri dan sesekali memperhatikan lantai batu yang menjadi pijakan nya, ia melangkah kan kaki ke arah kamar kebutuhan. Tapi detik selanjut nya ia berfikir mengapa tidak ke perpustakaan saja? Jika kau ingin terkena detensi maka silahkan berjalan memutar ke arah perpustakaan, sahut nya dalam kepala.

Ia tidak tahu apakah memang ada yang mengikuti nya atau ini hanya sekedar perasaan nya saja, tapi ia meyakini ada suara langkah yang menyambangi telinga nya. Jadi, ia mempercepat langkah berusaha agar tidak menimbulkan suara dan sesekali menoleh ke belakang. Tangan yang sebelum nya terlipat di dada kini ia masukan kedalam kantung jubah nya, meraih tongkat untuk berjaga-jaga. Ini akan menjadi detensi yang benar-benar menyenangkan jika ia tertangkap berkeliaran lewat jam malam dan memakai mantra di koridor.

Severe Sectum [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang