hai

279 24 0
                                    

Halo... kenalin, ya, gw Zhong Chenle. Lahir dari keluarga yang emang udah kaya raya dari sananya. Mau digimanain juga uang gw gaakan abis, bahkan kalo uang jajan gw ga abis? Gw bisa dimarahin bokap trus malah ditambahin uang gw.

Enak? Biasa aja si buat gw yang udah hidup dalam kekayaan semenjak gw masih orog.

Buat kalian yang bertanya-tanya, gimana sih rasanya jadi sultan fresh from the oven? Rasanya ya biasanya aja. Malah kadang bosen.

Terutama gw gaada siapa siapa disini, bosen banget bor gaada temen buat diajak ngobrol.

Makanya gw pindah ke Korea buat sekolah disana.

Agak ga nyambung tapi yaudah lah ya.

Tapi boong,,,

Bokap gw ada urusan buat kerja di Korea alias kontrak kerja di negara situ.

Sekitar 5 tahun buat kerjaannya kali ini. Bokap gw emang udah biasa sih kerja keluar negri gini sampe bawa keluarganya.

Lebih tepatnya gw doang.

Ya, bokap sama nyokap udah pisah dari gw masih TK, katanya karena udah ga cinta lagi. Nyokap udah nikah sama suami barunya sedangkan bokap gw lebih mentingin kerjaan.

Kalo kata bibi bibi yang kerja disini, gw kaya anak kekurangan kasih sayang dari sosok ibu. Padahal gak tuh, gw masih disayang sama uang.

I'm just being realistic.

.
.
.
.

Gw udah daftar di sekolahan ini dari seminggu yang lalu, tapi gw belum mau masuk alias males. Nanti aja kalo mood gw berngkat ke sekolah.

Bokap beli rumah agak jauh dari sekolahan gw. Makanya gw minta buat sewain apartemen sendiri Deket sekolah.

Udah deh gw ngomong Mulu, gw serahin ke modera-- eh iya pokoknya yang anuin cerita in--.

Chenle, membuka pintu kamar apartemennya, kemudian melihat sekeliling. Ini pertama kalinya ia akan berangkat menuju sekolahnya.

Seragam SMA yang sudah dipakainya kemudian rambutnya yang sudah wangi dengan tas hitam dan Hoodie abu, kini ia siap menuju sekolahnya.

"Terimakasih ya Jisung.. pelayanannya pas, Tante suka, lain kali Jisung Tante telfon lagi ya?" Ucap seorang wanita paruh baya yang ada di sebelah kamar apartemennya.

Chenle sedikit penasaran dengan wanita dan, tunggu, sepertinya anak itu seumuran dengan chenle. Apa chenle harus curiga? Atau chenle harus tidak perduli?

Opsi kedua lebih menarik, maka dari itu ayo berangkat ke sekolah.


.
.
.
.

"Baik anak-anak kita sambut murid baru kita pindahan dari China, Zhong chenle, silahkan perkenalkan diri!" Aba-aba Bu Irene sambil melambaikan tangannya menyuruh chenle untuk masuk ke kelas.

Sesampainya di depan kelas, matanya langsung tajam menuju ke salah satu murid di sana, dengan pakaian yang super berantakan dan gaya duduk yang semena mena.

"LOH? LO?" tunjuk chenle sesaat setelah dirinya yakin bawah lelaki itu adalah tetangganya.

Ya.

Park Jisung.

Mucikari muda, penguasa sekolah, dan ketua geng terkenal.

Katanya.

Ya tapi bener si.

Maka dari itu tadi pagi chenle melihatnya bersama seorang wanita paruh baya yang merupakan bagian dari organisasinya.

Menarik.

"Chenle kenapa diam?" Ucap Bu Irene yang terheran karena chenle hanya diam dan tidak memperkenalkan dirinya.

"Ah baik, nama saya Zhong chenle, bisa dipanggil chenle, lele, terserah kalian"

"Baik, silahkan duduk di kursi yang ada di depan karena hanya itu yang kosong!" Ucap Bu Irene.

Kelas ini memang terkenal akan muridnya yang nakal. Maka dari itu jarang sekali ada murid yang ingin mengisi bangku paling depan.

Terutama chenle sendiri. Namun apa boleh buat, dirinya harus menjaga image holkaynya disini agar ia bisa bertahan. Di China dulu chenle sering pindah pindah sekolah karena tidak betah menjadi anak sultan yang selalu dimanfaatkan.

Maka dari itu sekarang ia jaim.

.
.

"Lo chenle kan?"

"Bukan"

"Gausah bercanda!"

"Lagian aneh, emang Lo ga denger tadi gw perkenalan?" Ucapnya sinis pada manusia didepanya ini.

"Lo tetangga baru gw kan?"

"Kalo ya kenapa? Kalo bukan kenapa?" Ucapnya meledek.

"Kalo ya? Gw jamin tidur Lo gaakan tenang, dan kalo ga? Gw bakal bikin Lo ngaku dan keluar dari apartemen itu secepatnya!" Ancam pria didepannya ini.

"Gajelas" jawabnya singkat.

"Oh.. menarik, kita liat aja nanti gimana cara mainnya ya?"

"Ditunggu!"

.
.
.
.
.

Akhirnya setelah bersarang di draft bcs takut buat publish karna masih ada cerita lantunan ternyata aku bisa publish ini aakkkkk

Gatau mau ada yang baca atau ga intinya aku senanggg

Jangan lupa votenya ❤️

See youuuu



Hampa•|• (Ketika Mucikari Jatuh Cinta)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang