Chenle kabur mencari tempat yang menurutnya aman, ga sengaja dia ketemu sama Sungchan. Kebetulan anaknya lagi jalan jalan santai aja bareng anjing peliharannya.
"Loh? Kenapa kaya orang capek le? Dikejar apaan?" tanya sungchan yang melihat chenle bernafas tersengal sengal.
"Dikejar maut chan, gw numpang di rumah lo ya? Sekarang juga!" spontan sungchan panik sekaligus bingung dengan jawaban chenle.
Kenapa seram sekali?
Tanpa basa basi Sungchan yang melihat adanya luka pada tubuh Chenle langsung membopong badannya. Meskipun saat ini kepalanya masih memikirkan jawaban, 'sebenarnya apa yang terjadi pada orang ini?' namun ia abaikan karena melihat kondisi Chenle yang tidak memungkinkan.
Keduanya bergegas menuju rumah Sungchan dengan perasaan yang tak karuan. Jujur saja Chenle merasa sangat takut sekaligus kesal lantaran apa yang ingin ia bongkar tidak sempat terjadi, bahkan malah lebih buruk lagi, kini ia bisa saja kehilangan kesempatan untuk bisa membongkar semua itu.
"Lo mau cerita?" Sungchan membuka obrolan.
"Enggak" tolak Chenle dengan cepat lebih cepat dari pergerakan lampu saat dinyalakan.
"Gw obatin aja ya lukanya?"
"Oh gw luka?" Chenle yang menyadari tubuhnya menug memar dan luka kini merasakan nyeri sakit di sekujur badannya.
Kepalanya penuh dengan rencana selanjutnya yang akan ia lakukan namun berujung dengan pikiran bahwa apa yang ia lakukan mungkin saja mustahil.
"Serius gamau cerita?" Tanya Sungchan kembali dan hanya dijawab oleh anggukan.
Chenle melihat sekeliling kemudian bergumam, dirinya kemudian meminta bantuan Sungchan berupa handphone, ia ingin menelfon Kun.
"Boleh pinjem hp Lo ga? Gw mau nelfon..."
Sungchan menghela nafas, sungguh! Iya sangat bingung sekaligus penasaran dengan apa yang sebenarnya sedang terjadi.
Namun ia tidak ingin membebani pikiran Chenle yang saat ini sepertinya tidak kondusif. Bisa dibilang saat ini ia melihat Chenle seperti orang yang habis di sekap, meskipun kenyataanya memang begitu.
"Halo" Chenle mengambil nafas panjang sambil sesekali melirik Sungchan. Memastikan orang di depannya ini tidak menguping obrolannya.
"Ge, bantuin..." Ia merendahkan suaranya.
Sungchan yang sudah tidak tahan kemudian bangkit dari tempat ia duduk kemudian berjalan keluar kamar. Ia menyiapkan makan malam untuknya dan tamunya kini.
•••
Keduanya masih dalam sunyi, Chenle yang masih memikirkan bagaimana harinya besok dan Sungchan yang masih kebingungan.
"Jujur" Sungchan membuka obrolan.
"Iya oke fine! Tapi janji sama gw Lo ga bakal cerita ke siapapun! Terutama jaemin!" Chenle akhirnya luluh.
Keduanya menatap langit-langit kamar Sungchan, dengan helaan nafas panjang.
"Gw di sekap sama jisung..." Ucapnya yang membuat Sungchan seketika bangun dari posisi tidurnya.
Chenle yang melihat Sungchan pun refleks bangun karena terkejut akan reaksi temannya yang satu ini.
"KOK?" Ucapnya sesaat setelah bangun dari posisi awalnya.
"Entahlah, yang ini gw gabisa cerita tapi intinya gw tau rahasia terbesar dia, mungkin aja besok gw diincer lagi sama itu manusia atau mungkin malem ini bisa aja dia nemuin gw trus matiin gw" jawabnya santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hampa•|• (Ketika Mucikari Jatuh Cinta)
Fanfichanya kisah kusut 2 manusia tanpa cinta . . . . WARNING ⛔ BXB content, a.k.a. boyxboy buat homophobic bisa skip aja langsung terimakasih ☺️🙏 jisung- S chenle- U