Hari ini hari pertama, gak, lebih tepatnya malam pertama chenle tidur di kamar apartemen jisung.
Sejujurnya dia sendiri pun tidak benar benar tidur-di-kamar-jisung, jisung memberinya kamar sendiri untuk tinggal, dimana didalamnya sudah lengkap dengan dapur, kamar tidur dan kamar mandi.
Sungguh ia tidak bisa tidur.
Meskipun sudah mengerjakan tugasnya ia tidak bisa tidur. Pikirannya berputar memikirkan cara untuk keluar dari sini.
Apa ia harus kabur saat sekolah?
Atau ia harus kabur sekarang juga?
Benar benar membingungkan.
Namun opsi pertama di pikirannya tidak buruk.
Ia akan pergi dari sini, saat sekolah nanti. Ia bisa kabur ke jepang atau kembali ke rumahnya di china.
Rencana bagus bukan?
Ya, bagus.
Mari sekarang kita tidur.
'Euunggg jisung-aa tolong tambahkan tarif biasa tante, ya?'
Suaranya tampak tidak asing di telinga chenle.
Ia penasaran dengan suara tadi, tidak apa bukan jika hanya mengintip sedikit?
"Loh!?" matanya membesar seketika melihat seseorang yang ia kenali tadi ternyata...
Calon ibu barunya.
Tunggu? Apa?
Ini tidak mungkin! Wah, chenle kehabisan akal melihat semua yang terjadi pada dirinya.
Ayahnya jarang sekali mengunjunginya dan hanya mengirimi dirinya uang dengan alasan sibuk.
Padahal sebenarnya ia sedang memanjakan seseorang yang kelak menjadi ibu baginya.
Tapi sekarang apa yang ia lihat ini?
Keterlaluan, ia mengambil hampir seluruh waktu dan keluarganya, menjadi parasit di keluarganya dan sekarang?
Chenle tidak akan membiarkan kesempatan emas ini hilang.
.
.
."Chenle, lo ga sekolah?" ini suara jisung, ia tau semalam chenle mengintip dari kamarnya dan melanggar aturan.
Rencananya ia akan memberi hukuman pada chenle di sekolah.
Namun orang ini tak kunjung keluar dari kamarnya.
Terpaksa jisung membuka kamarnya tanpa izin. Ia melihat chenle yang masih terbaring nyaman di kasurnya dengan selimut hampir menutupi mukanya.
Jisung membuka selimut itu dan melihat chenle dengan wajah pucatnya. Badannya basah karena keringat, nafasnya tersenggal-senggal bibirnya bergetar.
Chenle demam.
'Ck' jisung menghela nafas kesal.
Baru sehari? Orang ini sudah membuatnya repot.
"Woy! Bangun!" jisung terus menggoyangkan tubuh chenle agar orang didepannya ini bangun.
Chenle membuka matanya perlahan, kepalanya sakit, badannya terasa lemas dan orang pertama yang ia lihat adalah jisung.
"Buruan mandi, gw gamau lama lama ke sekolah" ucap jisung.
Chenle mengeluh dalam hatinya, apa ia tidak lihat? Chenle yang demam seperti ini? Gila.
"Gw gamau lo ga sekolah cuma karena sakit, lagipula emang gw gatau lo ngelanggar aturan gw? Cepet mandi gw tunggu di depan lo udah rapih!" perintahnya kemudian pergi meninggalkan chenle.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hampa•|• (Ketika Mucikari Jatuh Cinta)
Fanfictionhanya kisah kusut 2 manusia tanpa cinta . . . . WARNING ⛔ BXB content, a.k.a. boyxboy buat homophobic bisa skip aja langsung terimakasih ☺️🙏 jisung- S chenle- U