dobrak

125 22 0
                                    

Brakkk!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Brakkk!

"....njing?" ucap chenle kesal sesaat setelah jisung membuka paksa kamar apartemen miliknya.

"Wah.. Sumpah? Lo bisa ga si gw bilang sekali tuh langsung keluar!?" jisung langsung memaki dirinya setelah mendobrak pintunya hingga rusak.

Kuat banget ni bocil.

Padahal pintu chenle kan pintu miliknya, bukan properti apartemen disini.

Chenle menghela nafas panjang, sungguh apa kesalahan yang ia perbuat sehingga mendapatkan tetangga bahkan teman sekelas semacam ini?

"Lo tau bokap gw siapa ga si?" tanya chenle meledek.

"Lo mau masuk penjara?" lanjutnya dengan nada sedikit sombong.

Jisung tertawa, "penjara? Sebelum lo masukin gw ke penjara... Gw udh masukin lo ke tanah duluan.." lanjutnya membuat chenle merinding. Ini manusia sebenernya kenapa si? Kenapa dia terobsesi buat nyuruh chenle pindah?

"M-maksud lo apa!" chenle bergidik terutama setelah matanya menangkap satu objek yang membuatnya lemas.

Kenapa jisung membawa pisau?

Chenle berusaha mengatur nafasnya agar serangan paniknya tidak kambuh. Ia akan sangat menderita bila serangan ini datang tiba tiba.

"Paham kan maksud gw?" ucapnya sambil mengengelus pucuk kepala pisau di tangannya.

"G-gak..."

"Ini artinya..." jisung menghentikan obrolannya kemudian jalan mendekati chenle.

"...lo, gw, bunuh..." ucapnya final di kuping chenle membuat dirinya terjatuh lemas.

Kakinya tidak sanggup untuk berdiri lagi, dan hatinya tak karuan.

.
.
.
.
.
.

Malam ini chenle membereskan semua baju dan perabotan rumahnya. Jujur ia takut sekali. Dilihat dari manapun jisung bukan orang sembarangan yang bisa ia laporkan begitu saja.

Ini tidak baik ia harus keluar.

Teng nong.

Jantungnya hampir keluar, siapa yang membunyikan bel kamarnya jam segini. Apa itu jisung? Tidak sabaran sekali sungguh!

"Siapa?" tanya chenle takut, ia tidak berani melihat wajah seseorang yang ada di luar kamarnya sekarang ini.

"Kun ge!" sahut orang didepannya.

Chenle melotot. Mengapa kakaknya ada disini? Di tempat ini?

Kun merupakan anak dari mamahnya, setelah pisah mamahnya nikah lagi dengan laki laki lain yang pada saat itu sudah memiliki anak.

Ya beginilah hidup.

Tapi se-yang chenle tau, kun merupakan orang yang baik.

Dia adalah sosok yang menggantikan fungsi keluarganya.

Hampa•|• (Ketika Mucikari Jatuh Cinta)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang