Gumpalan awan menggantung diangkasa. Warna hitam masih setia melekat pada langit, semburat warna kuning keemasan mulai memancarkan cahaya dari ufuk timur.
Di balik selimut polkadot itu masih terdengar suara dengkuran halus.
Jam beker yang ada dinakas sudah terkena timpuk dari setengah jam yang lalu.Alea Nadin Feyzo. Gadis cantik dengan segala tingkah absurdnya membuat semua orang tidak habis fikir bagaimana mungkin ada gadis seperti itu.
Tok...tok...tok...
Suara ketukan halus memasuki pendengaran Alea."Alea,bangun sayang. udah siang. Ini hari pertama kamu masuk sekolah loh...nanti kamu bisa telat". Panggil nya lembut.
Itu suara bunda Arumi, sosok wanita hebat bagi seorang Alea.Alea, sang pemilik nama tersebut bukannya bangun tetapi memilih untuk melanjutkan wisatanya di alam mimpi.
"Lea...bangun. Udah siang".
ucap Arumi lebih keras, namun tetap tidak ada sahutan."Ada apa bun? kok pagi pagi udah ribut aja?".
Tanya seorang laki laki yang bisa dibilang tampan dengan pakaian santai nya, yaitu kaus pendek berwarna navy dan celana jeans selututnya."Ini bang, adek gak mau bangun. Capek bunda banguninnya".
Keluh Arumi pada lelaki tersebut, yang sebenarnya adalah putra pertama nya atau bisa dibilang abang Alea.Gitra Nauvan Reyzo yang akrab di panggil Gitra oleh keluarganya.
"Biar Gitra aja bun yang bangunin si kebo."tawar Gitra.
"Ya udah bang, abang bangunin Alea ya, bunda mau nyiapin sarapan dulu."
ucap Arumi sambil meninggalkan putranya itu."Dasar kebo ijo, jam segini belum bangun".
gumam Gitra bersiap untuk menggedor pintu Alea."Abang...baik baik bangunin adeknya".
teriak Arumi dari bawah."Gak bisa bunda. Kebo mah gak bisa dibangunin baik baik". Jawab Gitra.
Arumi tau, jika Gitra yang membangunkan Alea pasti akan ada aksi teriak meneriak setelahnya.
Dor...dor...dor...
"Woi kebo bangun lo, udah siang ni".
Teriak Gitra sambil menggedor pintu kamar Alea."Ih..berisik". sahut dari dalam
"Woi!! Bangun lo sekolah,bbukan ngebo terus".vGitra masih setia menggedor pintu Alea
"Berisik abang". teriak Alea dari dalam.
"Makanya lo cepet bangun".
"Bacot lo bang. ngantuk ah gua, mau lanjut tidur".
"Bangun apa gue dobrak ni pintu, trus gue siram lo pake air kurasan ikan."
Ancam Gitra"Bodo amat bang, gue nambah tidur ya, lima menit aja". Pinta Alea.
"Lima menit apa motor lo gue sita".
Teriak Gitra.Skak Damn....Motor adalah ancaman paling dahsyat bagi seoarang Alea.
"Ok bang, gue bangun". Ucap alea langsung bergegas ke kamar mandi.
"Good girl". ucap Gitra sambil berlalu dari kamar adik satu satunya itu.
Sayang??
Tentu saja Gitra sangat sayang pada Alea, Meskipun Alea adalah tipe adek yang sangat menyebalkan dan sangat rusuh.Motor adalah ancaman Gitra kepada Alea yang paling ampuh. Alea sangat suka mengendarai sepeda motornya itu kapan pun dan kemana pun. Sepeda motor yang berjenis Ninja berwarna hitam dan merah itu adalah hadiah dari ayahnya ketika dia lulus SMP dan mendapatkan 3 besar.
"Ayah, Lea pengen sepeda motor. Kan Lea bentar lagi udah tamat SMP". Rengek Alea dulu.
"Kamu mau sepeda motor apa heumm??". Tanya pak Gunawan kepada putrinya.
"Mau yang mana?". Tawar pak Gunawan sambil memperlihatkan gambar sepeda motor cewek terbaru.
"Lea gak mau yang kaya gitu yah". Tolak Alea.
"Terus Alea mau yang kaya mana??".
Tanya pak Gunawan bingung"Alea mau kaya punya abang". Jawab alea sambil senyum senyum.
"Ha...??". Heran pak Gunawan.
"Sayang...kamu gak boleh naik motor kaya gitu".jelas pak Gunawan sambil mengelus puncak kepala Alea.
"Kenapa yah???..abang aja boleh masa Alea gak. Ayah jahat, pilih kasih".
Rajuk Alea plus dengan wajah yang di cemberut cemberutin."Bukan gitu sayang. kamu itu cewek, motor kaya gitu buat cowok. Ayah gak pilih kasih sama kalian. Ayah sayang Alea juga sayang bang Gitra. Kalian itu superhero nya ayah".
Pak gunawan berusaha memberi pengertian kepada putri bungsunya itu."Ayah....Lea mohon". Pintar Alea sambil bergelayut di tangan ayahnya. jangan lupakan ekspresi wajah alea yang sangat memelas..
Jika sudah begitu pak Gunawan tidak akan tega. Tapi beliau juga tidak ingin putrinya nanti salah pergaulan.
"Baik lah, ayah akan belikan". Jawab pak Gunawan.
"Yey....makasih ayah". Alea langsung mengahambur ke pelukan ayahnya dan mecium sanga ayah.
"Eits belum selesai. Tapi ada syaratnya." Ucap pak Gunawan tersenyum.
"Syarat??? Syarat apa yah?".
"Syaratnya Alea harus dapat 3 besar nanti pas kelulusan".
Dor...bagai kesambar petir.
"Apa?? 3 besar?? Ayah kan tau kalo Lea gak pinter. biasanya paling mentok dapet 10 besar itu aja udah Alhamdulillah banget". Protes Alea
"Pilih ada syaratnya atau gak sama sekali?".
pak Gunawan kembali memberi pilihan."Baiklah yah. Akan Lea usahakan".
Jawab Lea tidak sesemangat tadi.Semenjak percakapan itu Alea semangat dan rajin belajar demi sepeda motor yang sudah lama diimpi impikannya itu.
Sebesar apa yang kamu usahakan sebesar itu juga hasil yang kamu dapatkan.
Usaha Alea membuahkan hasil. Dihari kelulusan Alea menunjukkan kepada ayahnya bahwa dia pantas untuk mendapatkan sepeda motor seperti milik Gitra.
Alea mendapatkan peringkat ke 2 saat kelulusan. Tidak hanya ayah dan keluarganya yang heran sekaligus bangga tetapi semuanya juga heran atas kenaikan pesat seorang Alea Nadin Feyzo.
Sebenarnya Laea itu pintar dan cerdas. Hanya saja dia malas untuk belajar.
Ok guys gimna?
masih pemula buat cerita..😁😁
Sorry kalau banyak typo nya.Jangan lupa follow dan vote+komennya di tunggu loh..
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEA
Roman pour AdolescentsGadis tomboy dengan segala ke unikan nya.Belum pernah merasakan apa itu cinta.Hingga akhirnya saat dibangku SMA tuhan mengirimkan sosok yang mampu menggejolakkan hatinya.