ALEA

#4.XI IPa³

Gue cuek bukan berarti gue mati rasa.!!
Gue cuma mau peduli sama orang yang benar-benar special..

-Gerald Cano Andrestin-

Kelas XI IPa.
Jika kalian mendengar nama kelas IPa,mungkin kalian akan berfikir bahwa kelas ini adalah kelas yang dihuni oleh manusia manusia genius,taat peraturan,kacamata kuda melekat di mata,berpakain rapi dan selalu membawa buku kemana-mana.

Tidak!!
Kelas ini jauh dari hal hal tersebut.kelas ini sama saja dengan kelas kelas lainnya.Terutama inti dari Andromeda yang kebetulan berada dikelas ini.

"Suka body nya Aisyah.aku suka body goyang mamah muda,mamah muda,da..da..da..".

Rian bernyanyi dengan suara yang keras di sertai menggoyangkan badannya bak seorang artis bintang pantura.Tak lupa dia menaiki meja yang dijadikan panggung untuk aksi joget jogetnya.

"Eh..Yan! Kagak enak ah body nya Aisyah.Kagak kenal gue,jangan-jangan
Malah gak ada body.Mending body nya Si Vani.uwuw...banget tu... Yahud uy..".
Daren yang duduk dimejanya mengomentari Rian.

"Bener tu Ren,mending body nya Vani ,boleh juga tu dicoba."
Rian menyetujui arahan gila Daren.

Rian kembali mengambil ancang ancang untuk menyanyi.
"Suka body nya Neng Vani.Aku suka body goyang nya neng Vani...oh neng Vani".
Rian menjadikan sapu sebagai mikrofon pelunas hutang.

Daren yang tadi nya duduk pun ikut menyanyi bersama Rian.

"woy kodok nungging,apa apa an lo bawa bawa nama gue?" tanya Vani galak.

"Eh..neng pan²... gimna suka gak kami nyanyiin??" tanya Daren tanpa dosa.

"Suka?? gak!!! Gak ada suka sukanya gue sama lagu kalian itu.".ucap Vani

"Yakin van lo gak suka?" tanya Rian

"Kok gue gak yakin ya??,secara gitu yakan,yang nyanyiin orang ganteng".

"Eh Rian ogeb.mana ada orang yang suka namanya di bawa bawa buat lagu lo kaya gitu.yang ada mereka merasa terkutuk setelah namanya lo sebut". Tatap vani

"Astagfirullah vani.tu mulut kok ya kalo ngomong pedes banget yak.lo makan apa tadi pagi?. Rian sok kaget.

"Makan semut api kali Yan.Soalnya panas bngt tuh hawa mulutnya."
jawab Daren tertawa.

"Anjir...tu mulut lo ya Ren.Minta di sunat". Teriak vani ngamuk.

"Gila lu Van.Mulut kok disunat gimna nih ceritanya??". Rian tertawa semakin keras.

Yang ada di kelas pun semua ikut tertawa mendengarkan perdebatan itu.

"Aduh .. jangan ya van mulut abng jangan di sunat.Cukup sekali aja gw disunat itupun bukan mulut". Pinta Daren pada Vani sambil menahan tawanya.

"Kita damai aja ya" Daren membentuk jarinya peach.

"ok kita damai.Tapi besok besok kalo kalian kaya gitu lagi,beneran gue sunat tuh mulut".
Vani menatap horor Rian dan Daren bergantian,lalu pergi meninggal kan nya.