[Chapter 01]

11 6 0
                                    

♡VANYA STORY♡

HAPPY READING><

▪▪▪▪


Brakk

Seorang wanita terjatuh dengan darah mengalir dipelipisnya.

"Bundaaaa," teriak seorang anak kecil, lalu menghampiri wanita yang dia panggil dengan sebutan bunda itu.

Wanita itu tersenyum dengan darah kental mengalir dari pelipisnya, "Bunda gak apa-apa kok, Anya jangan nangis ya."

Vanya menangis sesenggukan lalu berdiri menatap seseorang yang baru saja mendorong bundanya, "Ayah kenapa dolong bunda? Lihat sekalang bunda beldalah kalena ayah, Anya gak suka ayah kasal sama bunda hiks.. hiks..."

"Salahkan bundamu yang tidak mengizinkan ayah menikah lagi!" bentak seorang pria berusia sekitar 32 tahun itu.

Vanya menangis sembari menatap sang ayah, lalu beralih menatap wanita yang sedang menggendong seorang bayi perempuan disamping ayahnya.

"Tante," panggil Vanya terhadap wanita disamping ayahnya, "Tante cantik, kenapa lebut ayah dari Anya dan bunda. Kenapa tante?"

"Ya karena ayahmu sudah bosan dengan ibumu yang jelek dan penyakitan itu!" jawab wanita itu dengan nada sinis.

"Ayah jahat, hiks.. hiks..," lirih Vanya.

"AYAH JAHAT, AYAH BUKAN AYAH ANYA LAGI."

"AYAHHH."

"Hufftt, mimpi itu lagi." Nafasnya memburu, pelipis serta dahinya dipenuhi oleh keringat.

Ya, gadis itu adalah Vanya.

Elvina Vanya Karensyila.

"Kenapa sih, gue gak bisa lupain kejadian itu," monolog Vanya sembari menyeka keringat yang terus mengalir dipelipisnya.

Tok tok tok

Vanya menoleh ke arah pintu, "Masuk aja, Vanya udah bangun kok."

Seorang pria masuk kedalam kamar sembari menggendong anak kecil.

"Kakak kalau sudah bangun kenapa gak langsung mandi hmm?" Tanya pria tersebut.

Vanya tersenyum menanggapinya, "Vanya baru bangun pa."

Seseorang yang dipanggilnya dengan sebutan papa tersebut adalah ayah tirinya.

Farhanio Setyo Utomo, pria baik yang akhirnya meminang ibunya setahun setelah kejadian itu. Beruntung orang tua dari Farhan menerima Vanya dan ibunya dengan baik bahkan sangat baik.

Vanya cucu tunggal dikeluarga papanya, karena itu Vanya selalu dimanjakan oleh oma dan opanya. Bahkan saat hadir adik kecilnya kasih sayang oma dan opanya tetap utuh terhadap Vanya.

"Farel gak sekolah pa ?" tanya Vanya.

"Sekolah kok, tapi masuknya agak siangan. Kamu mandi sana habis itu beres-beres kamar ya, nanti papa yang antar kamu ke sekolah," jawab Farhan.

VANYA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang