10

3.6K 584 23
                                    


"Sungchan???" gue kaget, ngapain coba tu anak disini.

"Lo kenal Njun?" tanya Haechan sama Jeno bareng

"Dia kan pacarnya Shotaro, temennya Giselle" jawab gue.

"Gue pernah liat dia, tapi gatau dimana" ucap Jaemin.

"Lo kok bisa kenal sama Sungchan?" tanya Jeno.

"Dia itu pacarnya temen gue, pernah ketemu beberapa kali" jawab gue.

"Jadi, lo dukung siapa?" tanya Mark.

"Ga dukung siapa siapa, gue nonton aja" jawab gue.

"Ga seru lo" ucap Jeno.

"Ya terus urusan sama lo apa?" tanya gue.

"Iiih, Na tolong" Jeno sembunyi di belakang Jaemin.

"Cemen, masa takut sama Renjun" ucap Jaemin.

"Renjun itu krisis identitas, jadi harus was was sama dia" sahut Jeno.

"Awas lo" ucap gue.

"Uda uda, kalo mau berantem, kapan kapan aja, gaada popcorn disini, uda mau mulai juga" lerai Mark.

"Harus menang ya Lin" ucap Haechan.

"Kalo ga menang traktir kalo menang juga traktir" ucap Jaemin.

"Iyain" Guanlin jalan ke motornya, terus naik. Di sampingnya Sungchan juga udah stay di atas motornya.

Ga sengaja gue tatapan sama Sungchan, dia kek kaget gitu. Dia nanya tanpa suara ke gue "Renjun?" gue angguk.

"Jangan bilang Shotaro, awas lo" ucap Sungchan lagi, gue senyum miring.

"Ga janji" jawab gue, sebelum Sungchan ngebales jawaban gue seorang cewek dengan pakaian yang amat kurang bahan jalan ke depan diantara motor Guanlin sama Sungchan.

"Lo ga risih kan Njun?" tanya Jaemin.

"Engga, biasa aja Na" jawab gue.

"Baguslah, gue kira lo ga nyaman disini" ucap Haechan.

"Gue udah pernah ke tempat kek gini, jadi ga terlalu asing sama suasananya" ucap gue.

"Njun..." bisik Jaemin, gue noleh.

"Lo liat geng yang disana?" tanya Jaemin sambil ngelirik ke seberang.

"Liat" jawab gue.

"Hati hati sama mereka, sebisa mungkin ga interaksi sama mereka, rata rata uda kuliah dan mereka suka ngincer cowok atau cewek disini" jelas Jaemin.

"Telat, mereka daritadi kayak ngeliatin gue, tau gini ga dateng gue" ucap gue.

"Kalo gitu jangan jauh jauh dari kita" ucap Jaemin, gue ngangguk kecil aja.

"GUANLEN POKOKNYA LO HARUS MENANG TITIK!!!" teriak Haechan dan setelahnya balapan dimulai.

"Selamat brooo!!!" ucap Mark ke Guanlin.

"Traktiran jangan lupa" ucap Jaemin.

"Iyaa, besok" sahut Guanlin.

"Selamat" Guanlin noleh ke belakang.

"Thanks" Guanlin tos sama Sungchan.

"Ada taruhan?" tanya Sungchan.

"... Ada" jawab Guanlin.

"Lo tanding sama Renjun" gue natap Guanlin sinis.

"Ngapain bawa bawa gue?" tanya gue.

"Pengen aja" jawab Guanlin cuek.

"Anjing" umpat gue pelan.

"Terima aja, gue juga kepo" ucap Jeno.

"Sama Renjun?" tanya Sungchan.

"Iya" jawab Guanlin.

"Gaada taruhan yang lain?" tanya Sungchan.

"Ngga" jawab Guanlin.

"Napa lo? Takut?" tanya gue.

"Gini deh, kalo lo mau tanding sama gue, ge peduli menang kalah gue gaakan kasi tau Taro lo ikut ikut balapan gini, gimana?" Sungchan keliatan mikir sama tawaran gue.

"Boleh deh, awas lo nipu" jawab Sungchan.

"Gaakan, yaudah siapa mau ngambil motor gue, mager nih" ucap gue.

"Gue aja, sini" sahut Jaemin, gue ngasi kunci motor gue ke Jaemin.

"Gila?! Ini motor lo?!" tanya Haechan ngeliat motor yang dibawa Jaemin.

"Iya" jawab gue.

"Njun!!! Demi apa? Seriusan itu motor punya lo? Keren banget anjir" ucap Jaemin.

"Wih anjir Renjun, ngeri" ucap Jeno sama Mark bareng.

"Terserah" gue ngedikin bahu.

"Ada apa nih? Kok motor Renjun dibawa kesini?" tanya kak Lisa tiba tiba berdiri disamping Mark.

"Anjing kaget!" latah Mark.

"Mulut lo, gue manusia" ucap kak Lisa.

"Maap kak, kaget" ucap Mark.

"Renjun mau tanding sama Sungchan" ucap Haechan.

"Wih, ada masalah apa?" tanya kak Lisa.

"Taruhan dari Guanlin" jawab Jeno.

"Gaseru, porotin kek duitnya, minta motornya gitu" ucap kak Lisa, Sungchan cuma bisa senyum.

"Yaudah sana cepetan, gue yang ngibarin bendera" lanjut kak Lisa, gue sama Sungchan langsung stay diatas motor masing masing dengan helm yang udah terpasang.

"Gausah main lembut, anggap kalian itu musuh" ucap Lisa.

"Ready?!!

Go!!!"

"WOOOOOO!!" gue turun dari motor setelah menangin balapan ini dengan dengan selisih waktu yang sedikit, sorakan riuh terdengar.

"Selamat, btw kok pada luka luka gini?!" tanya Jeno.

"Tadi jatuh" jawab Sungchan.

"Selamat Njun, btw gaada luka yang parah kan" gue geleng.

"Santai" ucap gue.

"Oke, yo Guanlin, taruhan selesai, gue kesana ya" ucap Sungchan terus pergi.

"Lo gapapa kan Njun?" tanya Jaemin agak panik.

"Ngga, lecet lecet aja dikit" jawab gue.

JEDEEER!!!!

"Anjir!" latah Haechan kaget sama suara gledek.

"Kayaknya bentar lagi hujan" ucap Jeno.

"..." gue diem, natap langit yang emang keliatan lebih gelap.

"Gue ke toilet bentar, disana kan?" tanya gue.

"Iya, hati hati" ucap Jaemin.

"Hmm" gue jalan pelan kearah toilet, firasat gue buruk, tapi gue tetep positiv thinking gaada hal buruk yang terjadi nanti.

Gue masuk ke salah satu bilik toilet, gue ga ngapa ngapain sebenarnya, cuma mau mastiin sesuatu.

TBC


KAGET GAK? KAGET GAK? KAGET GAK??! KAGET LAH MASA ENGGAK!

bagaimana? apakah kalian terkejut? 😭🔫 maafkan diri ini 💔 klo banyak typo maaf :")

vote dan komennya!! semoga kalian suka 🙂

Hak Milik - GuanRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang