8

38 4 0
                                    

Tzuyu memutuskan sambungan lalu mengikuti Jaemin.
Tzuyu meraih lengan Jaemin saat mereka berada dihalaman rumah Tzuyu, Jaemin balik badan menatap Tzuyu dingin.

"Kau kenapa hm? Kenapa marah padaku?" Tanya Tzuyu
"Kau menyebalkan jika seperti ini!" Lanjut Tzuyu
Jaemin menatap Tzuyu dingin "kali ini aku akan mengatakannya!!! Kau menyebalkan!!! Sangat!" Ucap Jaemin datar, hanya itu yg mampu ia luapkan untuk menggambarkan kekesalannya.

Tzuyu menatap mata Jaemin, ia bingung harus bagaimana agar sahabatnya itu tidak marah lagi.
"Kau pasti berbohong kan? Kau bohong kalau ingin ke suatu tempat!!! Kau sengaja menyusahkan dirimu demi Hana! Iya kan?" Tanya Jaemin
Tzuyu menggigit bibir bawahnya, seraya melihat kearah pintu rumah, ia takut Hana mendengar pembicaraan mereka.

"Bu-bukan begitu! Ak–"
"Lalu apa? Aku tidak salah sedikitpun! Aku tau jalan pikiranmu!!! Aku tau kau berbohong tadi! Sangat keliatan!!! Karena kau gk pandai berbohong! Aku tau, kau menyayangi Hana! Tapi kenapa kau menyusahkan dirimu sendiri?" Sela Jaemin

"Jaem!!! Pelan kan suara mu!!! Nanti Hana mendengarnya!!!" Ucap Tzuyu
"Lihat? Sekarang kau masih mengkhawatirkannya! Aku akan bicara padanya!" Ucap Jaemin ingin melangkah masuk, namun Tzuyu segera menahan lengannya "kumohon!!! Dengarkan aku!" Ucap Tzuyu membuat langkah Jaemin terhenti.

Tzuyu tersenyum lalu menarik Jaemin untuk kebelakang rumahnya, disana ada taman yg tidak terlalu dekat dengan rumahnya, jadi tidak akan ada yg mendengarnya.

Mereka berhenti didekat kursi yg ada disana, mata Jaemin tak pernah lepas untuk menatap Tzuyu, "Jaem!!! Maaf! Maafkan aku! Mungkin aku memang salah! Tapi... Aku melakukannya karena aku sudah berjanji ke Hana! Aku gk mau melanggarnya, aku akan melakukan apapun agar dia tidak sakit hati!" Ucap Tzuyu menatap Jaemin
"Walaupun itu membuatku sakit hati? Walaupun itu membuat dirimu susah? Wah! Hebat Tzu!!!" Ucap Jaemin mengalihkan pandangannya, ia tak bisa menatap wajah Tzuyu jika marah.

Tzuyu menunduk, ia tak tau jika keputusannya itu membuat Jaemin sakit hati, kadang dia merutuki dirinya sendiri karena tidak peka dgn perasaan orang lain! Benar kata mamanya! Dia sangat tidak peka! Tzuyu kesal sama dirinya sendiri, belum bisa menjadi sahabat yg baik.

"kalau begitu... Maaf karena membuatmu sakit hati!!! Aku gk bermaksud begitu! Serius!!! Maafkan aku!" Lirih Tzuyu
"Aku tak tau perasaanmu! Aku sungguh minta maaf! Aku akan melakukan apapun asal kau maafkan! Aku tidak suka seperti ini!" Lirih Tzuyu
"Haaah, sudahlah!!! Aku akan masuk!!!" Ucap Jaemin

"Kau tidak memaafkan ku? Kenapa kau jahat padaku? Apa kau tidak menyayangiku? Padahal aku sangat menyayangimu!!!" Lirih Tzuyu, air matanya sudah keluar entah kapan, Tzuyu tak menyadarinya, ia memang akan menangis jika seseorang marah padanya, atau dia yg marah pada seseorang.

Mendengar itu membuat Jaemin mengurungkan niatnya untuk pergi, ia melihat Tzuyu yg tertunduk, Jaemin yakin Tzuyu sedang menangis karena mengira Jaemin belum memaafkannya.

Jaemin menarik Tzuyu kedalam dekapannya, dan itu membuat Tzuyu semakin menangis.
Jaemin memeluknya erat, begitu juga dengan Tzuyu.

"Sudahlah!!! Kenapa kau menangis?" Tanya Jaemin mengelus rambut Tzuyu
"Kau tidak memaafkan ku!!!"
"Ssst... Udah! Jangan nangis!!! Aku sudah memaafkanmu!!!" Ucap Jaemin lembut

Tzuyu mengurai pelukan lalu menyeka air matanya, "beneran?" Tanya Tzuyu
Jaemin tersenyum "iya!" Ucap Jaemin

Tzuyu terus menyeka air matanya, ia bingung sejak kapan air matanya turun.
"Aku mau tanya!!!" Ucap Jaemin teringat sesuatu, Tzuyu menatapnya "apa?" Tanya Tzuyu

"Kau... Baik baik saja kn?" Tanya Jaemin kini tatapannya menunjukan kekhawatiran, Tzuyu tersenyum "tentu saja!!!" Ucap Tzuyu
"Kau betulan hampir diculik?" Tanya Jaemin

Hope Meet Up With You AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang