Donghae masih menaik-turunkan tubuhnya di atas Siwon, mengendarai penis kesayangannya. Donghae menumpukan satu tangannya di perut persegi Siwon, sementara tangan lainnya memilin putingnya sendiri. Penis Donghae tampak kaku dan keras, menepuk perut Siwon bersama testisnya setiap tubuhnya menurun. Kedua pasang mata di kamar itu saling memandang, berbagi nafsu.
"Sempit dan basah lubangmu, Hae. Mmmmhhh, shit!!! Licin, tapi perasannya terasa kuat. Aaaahhh."
Belum sempat Donghae melakukan dirty talk balasan, Siwon mengubah posisinya. Siwon menghentikan hentakan tubuh Donghae, kemudian menyeret tubuhnya dan tubuh Donghae mendekat ke ujung ranjang, hingga Siwon bersandar dalam posisi duduk. Sementara Donghae berusaha berontak, ingin kenikmatannya tak terinterupsi.
"Sabar, sayang," Siwon memandang ke arah Donghae. Penisnya masih bersarang di lubang Donghae, sedangkan penis Donghae terjepit erat di antara perut seksi keduanya.
Donghae menjilat wajah Siwon sambil berkendara pelan. Siwon membalasnya dengan menggerakkan wajahnya, mengarahkan bibirnya agar bertemu dengan sapuan lidah Donghae. Tak lama suara sedotan dua bibir terdengar keras dan semakin memanaskan suasana. Ingin saling mendominasi, keduanya berebut untuk menyedot lidah satu sama lain. Siwon kemudian memiringkan wajahnya untuk mendapatkan posisi terbaik.
Donghae mengalah. Ia selalu suka dengan bibir Siwon yang mengisap lidahnya. Rasanya sangat nikmat dan berpengaruh kuat ke putingnya yang semakin mengeras dan penisnya yang ingin segera menyemprotkan pejuh.
"Mmmmmmh, aah, aah. Daa...dd... aah, aah, mmmmmhhh," kalimatnya tak terdengar jelas karena mulutnya yang dikuasai penuh oleh Daddy-nya.
Siwon mengarahkan kedua tangannya ke punggung Donghae, merekatkan kedua tubuh yang basah oleh keringat, dengan Donghae yang tetap naik-turun sembari berciuman. Kucuran pre-cum dari penis Donghae yang terus menerus menggesek perut Siwon nyaris tak terhenti dengan pejuh yang segera menyusul.
Siwon kemudian menarik bibir dan lidahnya dari mendominasi Donghae dan mempertemukan dahinya dengan Donghae, saling menatap dengan penuh birahi. Tangan berotot Siwon beralih ke pantat Donghae, demi mempercepat gerakan memompa Donghae, dengan meremas bongkahan pantata Donghae untuk membantu gerakan tersebut.
Ketika nyaris klimaks, Donghae kelepasan tak lagi memanggil dengan Daddy, "Won, keluar Won..."
Seketika Siwon menghentikan hentakan Donghae, melepas tautan dahi keduanya dan memegang erat penis Donghae untuk mencegah pelepasannya.
Donghae hanya bisa menggelinjangkan tubuhnya tanpa ledakan pejuh. Telapak Siwon sangat kuat meremas batang penisnya, sehingga spermanya tertahan.
"Wae, Siwon, wae..." Donghae merengek sambil berusaha mendekatkan bibirnya ke bibir Siwon, berusaha mencari pelampiasan antara rasa kecewa, klimaks, dan kenikmatan yang bercampur aduk.
"Kau lupa, Hae. Menjelang puncak, kenapa tak memanggil Daddy?" Siwon mengatakannya dengan pelan namun sedikit menggeram. Kedutan urat penis Donghae terasa sekali di genggaman Siwon. Jika sedikit saja genggaman dilepaskan, pasti sperma Donghae memancar deras bagaikan air mancur dan menghiasi kedua insan itu.
"Daddyyyy... Please, Daddy," Donghae menjawab dengan rintihan dan memutar anusnya agar penis keras Siwon mengobok-obok lubangnya. Siwon merespon dengan hunjaman keras tapi lambat.
Di hunjaman ketiga, Siwon melepas genggamannya pada penis Donghae.
CROOOOOOTTTTTTTTTTTTTTT!!!! CROT! CROT! CROT! CROTTTT!!!
Sperma Donghae menyembur lebih dari 10 detik, melimpah ruah belasan kali semburan, yang menghiasi wajah dan tubuh Siwon maupun Donghae. Sementara tubuh Donghae menggelinjang tak beraturan. Wajah Donghae mendongak dengan mata terpejam, mulut menganga menyuarakan kenikmatan tiada tara. Anusnya mengetat secara tiba-tiba, mencengkeram kuat penis besar Siwon. Dan Siwon menikmati hujan pejuh Donghae dengan gigitan dan sedotan di puting Donghae. Siwon sangat menikmati momen Donghae yang sedang mencapai puncaknya, namun masih bisa mengendalikan kejantanannya untuk tidak merilis pejuhnya.
Donghae yang selesai dengan klimaksnya memandang Siwon dengan sayu. Lelah. Tapi sedetik kemudian penis Donghae perlahan bangkit kembali ketika sadar bahwa penis Siwon masih tegak berdiri memenuhi anusnya, belum meraih kepuasan. Donghae menjilati spermanya sendiri yang berada di wajah Siwon, mengumpulkannya ke arah bibir Siwon, kemudian keduanya berciuman panas bertukar pejuh.
Malam masih panjang bagi keduanya.
$$$###$$$
Siwon dan Donghae menyambut pagi itu dengan seks. Malamnya, mereka melakukan seks hampir tanpa jeda. Hebatnya, Siwon keluar hanya dua kali, sedangkan Donghae lebih dari empat kali. Mereka hanya tidur beberapa jam saja dan pagi ini, mereka melakukannya di sofa depan jendela.
Jika saja pertautan keduanya diabadikan oleh kamera, setiap yang melihatnya, straight atau gay, pasti akan terangsang. Bagaimana tidak, penis Siwon tertanam di anus Donghae, sementara Donghae membelakangi Siwon bagaikan dengan empat kakinya. Doggy style. Kulit kecokelatan keduanya nampak basah dan bercahaya karena pantulan matahari. Keduanya menampakkan ekspresi kenikmatan di wajah dan mengeluarkan desahan. Donghae dengan desahan nikmat yang statis. Sedangkan Siwon hanya menggeram karena fokus pada upaya penisnya menerobos lubang senggama Donghae, mencari remasan agar berbalas kenikmatan.
"Daddy, ah, ah, ahhhhh, aku sudah keluar lagi!!!! Mmmmhhhh." Donghae menyela desahannya dengan pengumuman klimaksnya. Sofanya hanya basah sedikit karena sperma Donghae yang sudah encer. Maklum klimaks keenam sejak semalam.
"Hae, ketat banget, aaaaaah. Hah, hah, hah! Donghae!!!!!!!!" Siwon membalas dengan teriakan yang mengisyaratkan orgasmenya telah hadir. Penis Siwon dikeluarkan dengan pelan, dengan kondisi yang tidak keras lagi, meskipun masih besar dan panjang.
Donghae kemudian berbaring miring, disusul Siwon yang memeluknya dari belakang. Basah keringat tak mengganggu satu sama lain, justru aromanya menyamankan keduanya. Matahari pagi menambah kehangatan tanpa menyilaukan mata karena desain kaca hotel yang mahal.
"Hae."
"Ne, Daddy."
"Threesome?"
"Siapa? Sama Daddy apa sama anak-anak?" Donghae merujuk pada sesinya bersama Chanyeol dan Sehun sehari sebelumnya,
"Aku. Dan satu orang lagi."
"Siapa? Chanyeol? Sehun? Atau Hyukjae?"
"Hahaha. Jangan sebut semua Hae, imajinasiku ke mana-mana karena kau ingatkan dengan mereka"
"Terus siapa?" Donghae membalik badannya menghadap Siwon, berekspresi sok imut, serta mengarahkan pandangan dan jarinya ke puting Siwon untuk memilinnya.
"Mmmmh..." Siwon merespon sambil memeluk Donghae. "Kyuhyun, asisten dan calon istriku."
"What!" Donghae menimpali frasa "istri" dengan mencubit puting Siwon.
"Aw!" Siwon berteriak kesakitan.
"Istri katamu? Gak mau sama aku lagi?"
"Hehehehe. Kyuhyun itu fansku sejak lama, sekarang asistenku. Dan dia tahu kehidupan seksku. Status sih istri, tapi seks tetap, Hae..."
"Wow. Kyuhyun cinta banget ya sama kamu sampai mau digituin?"
"Haha. Justru dia akan aku tarik ke komunitas kita, Hae! Dia bottom yang penuh bakat. Lubangnya sempit. Desahannya manly tapi sedikit manis."
"Serius, Won?"
"Serius, Hae. Bahkan dia mengajak foursome. Hahaha."
"Heh? Gila tuh anak!"
"Bahkan, Hae, aku ingin tes kemampuan Kyuhyun lewat threesome dengan kita berdua dan kemudian mengenalkan dengan anak-anak lewat orgy kita Hae. Dengan semua partner kita."
"Daddyyyy. Kita memang sudah lama gak orgy. Aku setuju aja deh."
Obrolan mereka berlanjut ke banyak hal. Tanpa seks lagi. Namun ide gila tentang seks berikutnya sudah tertanam di benak keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The World As It Is
FanfictionSeks memang menjadi sebab bagi penciptaan. Namun bagi beberapa orang, seks adalah kepuasan. Ketika seks diwarnai oleh cinta, lahirlah kesetiaan. Tentu saja kesetiaan untuk memperoleh kepuasan. The World As It Is memotret motif terdalam manusia terse...