3. C

355 54 38
                                    

Jangan lupa Vote, Kritik, dan Komentar
Gw suka notif itu dari kalian 💙
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Wan !"

"pas !" Wendy memukul dengan keras bola yang dioperkan kepadanya.

Langkah cepat, lompatan tinggi, mata elang, jangkauan tangan yang panjang dan tepat sasaran dilakukan oleh Shon Seungwan.

*pritt pritt pritttttttttt

Pertandingan dimenangkan oleh tim voli SMA Gangnam, akhirnya mereka maju ke babak final. Masing-masing tim menuju ke tempat yang diberikan panitia untuk mereka berkumpul dan meletakan bawaannya.

"Lain kali kalau seberang lagi pasang posisi serang kalian jangan panik, ini juga si topoki tadi lu di posisi 4 kan ? Panik terima spike silang dari nomer 2 lu ? mundur lu kejauhan bro" tegur Wendy sebagai seorang kapten dan toser dalam tim tersebut (disini gw ngomongin posisi, bisa dilihat di google kalo mau liat gambaran volinya "posisi dalam bermain voli")

Shon Seungwan aka Wendy lahir dan hidup di korea selatan, hidupnya sebatang diri sejak SMP, orang tuanya pindah ke US untuk mengurus beberapa masalah perusahaan yang akhirnya membuat mereka menetap disana.

Wendy terkenal dingin, tenang, tapi memiliki banyak teman. Hidupnya monoton selama bertahun-tahun, hanya beberapa orang orang yang membawa beberapa warna dalam hidupnya mulai dari Seulgi hingga kekasih barunya.

"Maaf wen, besok-besok gue bakal siap lagi" ucap Sana.

"Besok-besok sampe lebaran" jawab Wendy.

"Besok emang udah mau lebaran wen" tambah Lisa. Berkat perkataannya dia mendapat mata lebar Wendy.

"Gue mau nanti sore jam 4 kumpul di lapangan voli sekolah, kalian ga berangkat gue bakal laporin kepsek buat hapus nama kalian buat piagam lomba"

"Ancemannya ga main-main bos" ucap Jihyo.

"Lu mau gue mainin ? Sini. Berapa lama si kita main voli, udah mau 2 tahun kan kita bareng-bareng, berapa kali kita di pertandingan, berapa kali kita sparing sama tim voli di luar sana. Masa masih kaget sama bingung mau terima bola, posisi dilupain lagi ! Lagi ada masalah ?" tanya Wendy kenapa Sana.

"Udah wen udah, dia udah minta maaf" ucap Jihyo.

"Sayang"

"Wannie"

Wendy mendengar seseorang meneriakan nama panggilannya dengan berbeda, dengan segera dia mencari asal suara.

Wajah yang tadinya penuh amarah, sekarang hilang dan berganti menjadi wajah sumringah.

"Hai sayang hai seul" sapa Wendy sambil melambaikan tangan.

Kekasihnya berlari dengan cepat, kemudian memeluknya erat-erat.

"Miss you so much" ucapnya.

"Hei miss you too, maaf ya baru selesai. Lepas dulu aku masih basah kena keringat" Wendy membalas pelukannya dan mencoba melepaskan diri dari pelukan erat itu.

"Gapapa, aku biasa kena keringat kamu" jawabnya.

"Wahh masih SMA wen inget, itu anak orang dijaga" ucap Momo

"Mau kena keringat Wannie juga" Seulgi mencoba ikut dalam sesi berpelukan Wendy dengan kekasihnya.

"Stop seul, dah udah lepas sayang. Ini kenapa orang-orang pada mikir jorok dah" Wendy melepas pelukan mereka.

Tau tindakannya membuat kekasihnya kesal, Wendy mengelus lembut pipi kekasihnya dan mendapatkan senyuman manis.

"Rojé dari tadi Wendy marah-marah nih" adu Jihyo.

AFTER SCHOOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang