Jangan lupa buat Vote, Kritik, dan kometarnya.
Gw suka notif itu dari kalian 💙
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Udah siap ?" tanya Rosé"Sini, Siap ke pelaminan" jawab Wendy yang sudah di atas motornya.
"Siap ke pelaminan, boong bgt. Bawa bola aja ga bisa apalagi bawa anak" ucap Seulgi yang mendengar percakapan mereka.
"Diem lu diem, dukung aja si" ucap Wendy.
"Lu kira yang bawa cewe lu kesini siapa, kalau bukan Seulgi ya ga mungkin ada dia. Ya ga Rosé" ucap Seulgi.
"Gausah di jawab" ucap Wendy sambil memakaikan helm kepada Rosé. Dia hanya mendapatkan balasan senyum.
"Ayo makan" ucap Rosé yang sudah di belakang memeluk Wendy dengan erat.
Ke dua motor itu sontak membuat perhatian di tempat parkir terpusat kepada mereka. Bagaimana tidak, seumuran anak SMA sudah membawa motor sport berharga 1 rumah lengkap beserta perabotnya.
Rosé dan Wendy sudah saling kenal cukup lama. Lebih tepatnya saling mengenal sejak Wendy dan Seulgi mempunyai motor.
02.00 dini hari di bulan agustus 2013.
Sirine polisi terdengar samar dari kejauhan, motor-motor balapan liar baru saja memasuki jalur finish. Wendy nama inggris yang dipakainya untuk keperluan bisnisnya dengan orang-orang di jalanan, dia datang sebagai pemenang malam itu.
Bukan hari yang baik. Ketika dia akan mengambil hadiah jerih payahnya di tangan seorang wanita berjaket kulit warna nude, bibir terpasang manis dengan senyumnya, rambut ikat kuda menampilkan leher panjangnya.
"Sial polisi, mana uang-" sebelum Wendy menyelesaikan kalimatnya, gadis itu terlebih dahulu naik ke motornya.
"Gas gas ayo cepet !" gadis itu menepuk-nepuk bahunya agar Wendy bergegas pergi dari lokasi.
Tanpa pikir panjang, Wendy langsung memasukan gigi dan menarik gas motor dengan cepat. Respon cepat Wendy kepada motornya membuat motornya standing (ban depan keangkat). Kaget dengan standing motor yang tiba-tiba, dengan erat gadis itu memeluk Wendy.
"Whooaa haha haha hahahaha" Wendy tidak bisa berhenti tertawa ketika memikirkan kejadian yang ada.
Di belakangnya, gadis itu hanya memejamkan mata dan saling mengkaitkan tangannya sendiri pada pelukannya. Dia hanya berharap semoga gadis yang membawanya ini tidak terjatuh, semoga gadis itu sadar dia membawa orang lain di motornya.
Membutuhkan waktu 20 menit untuk kabur dari polisi yang mengejar mereka. Selama 20 menit Wendy merasa hormon adrenalinnya meningkat pesat. Akhirnya mereka berhenti, dan gadis itu bisa bernafas lega hidupnya selamat.
*plak
Pukulan keras mendarat di helm yang masih dipakainya.
"Yah !! Apa masalahmu" gertak Wendy kemudia menghadapkan wajahnya ke belakang.
Yang dilihatnya membuat matanya berhenti bekerja, matanya tidak bisa melihat ke lain sisi. Ya matanya terfokus pada gadis dengan wajah kecil dengan mata yang sudah mengeluarkan air mata.
"Hei ! Yah ! Kenapa kamu menangis disini ?" Dengan segera Wendy turun dari motornya.
"Jangan menangis di motorku. Yah ! Orang-orang melihat kita !" ucap Wendy dengan gelisah.
Melihat keadaan yang semakin tidak memungkinkan, Wendy akhirnya meninggalkan gadis yang menangis itu di motornya.
"Nah !" Wendy menjulurkan ice cream stroberi di tangannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
AFTER SCHOOL
RomanceJanuari 2014 Bae Irene seorang anak pengusaha ternama di kotanya bersekolah di Sekolah Menengah Atas Seoul. Memiliki cita-cita di awal hidupnya sebagai pramugari dan reporter berita. Namun, harus dikuburnya dalam-dalam karena ketika dia menemani tem...