43

549 105 22
                                    

Nana pov

Aku sedang berada di UKS bersama mingrui, wajahnya pucat badannya juga hangat

Aku mengangkat tangan ku untuk mengelus kepala mingrui yang sedang tidur lalu menghela nafas panjang

"Kok kamu bisa sakit kayak gini sih"nana

-Biasa si bucin sepanjang hari memikirkan cara agar sang pujaan hati tidak pergi-Author

Aku diam menatap mingrui sambil terus mengusap kepalanya lalu aku berguman dalam hati ku

"Aku udah coba ngomong berkali kali ke ayah"nana

"Tapi masih gagal"nana

"Jawaban ayah masih sama"nana

"Aku harus ikut pindah"nana

"Kalo kamu juga gagal..."nana

"Aku minta maaf ya rui"nana

"Aku harus pergi ninggalin kamu"nana

Aku menghapus butiran air mata yang mulai mengalir di pipi ku lalu kembali melanjutkan kegiatan ku mengusap kepala mingrui

Mingrui membuka ke dua matanya perlahan lalu melihat ke arah ku, tiba tiba ia langsung merubah posisi nya menjadi duduk

Wajah nya terlihat panik

"Naa? Kamu nangis?"mingrui menangkup wajah nana

"Hah? E-enggak kok"nana

"Cuma kelilipan doang"nana tersenyum

"Udaah kamu tidur lagi aja"nana

"Istirahat"nana

"Mmm kamu boleh duduk di atas aja gak?"mingrui

Aku menatap mingrui dengan tatapan bingung, mingrui bergeser lalu menepuk nepuk sisi kosong di sebelahnya

Aku naik ke ranjang, duduk bersandar disana

Mingrui merebahkan tubuhnya dan meletakkan kepalanya di atas paha ku kemudian memejamkan matanya

Aku terdiam kemudian tersenyum lalu melanjutkan kegiatanku mengusap kepala mingrui yang tadi sempat terhenti

Mingrui meraih satu tangan ku yang tak aku gunakan untuk mengusap kepalanya lalu menggenggamnya erat

"Jangan pergi ya naa"mingrui dengan mata yang terpejam

Mingrui pov

Aku tidak tau sudah berapa kali aku datang ke rumah ayah nana, berapa kali ayah nana mengusirku, dan berapa kali dia tidak membukakan pintu untukku

Hari ini aku memutuskan untuk kembali mengunjungi rumah ayah nana, aku menghela nafas panjang lalu mengetuk pintu

Pintu rumah terbuka ayah nana keluar dari rumahnya lalu mendengus kesal

"Kamu kemari lagi mingrui?"ayah

"Harus berapa kali saya katakan"ayah

"Tidak ada yang bisa merubah keputusan saya"ayah

-Kalo bukan orang yang lebih tua udah gw tampol ini om-om-Author

"Nana akan tetap pindah bersama saya"ayah hendak menutup pintu

Aku menahan pintu

"Memangnya tuan yakin ini merupakan keputusan ya..."mingrui

"Tentu saja saya yakin"ayah kembali membuka pintu

"Nana itu anak saya, saya tau apa yang terbaik"ayah

"Sebelumnya maaf tuan mungkin kata kata saya ini terkesan tidak sopan"mingrui

"Tapi setiap kali tuan berbicara saya selalu mendengarkannya hingga selesai"ayah

"Tidak menyela, memotong, atau membantah"mingrui

"Jadi saya harap tuan juga dapat melakukan hal yang sama"mingrui

"Tuan lebih tua dari saya, tentulah tuan lebih tau bagaimana etika berbicara"mingrui

"Saya hendak protes tuan"mingrui

"Setiap kali saya kesini saya tak pernah di berikan kesempatan berbicara"mingrui

"Kali ini tolong biarkan saya menyelesaikan kalimat saya terlebih dahulu"mingrui

"Lalu setelahnya saya akan memberikan tuan kesempatan berbicara"mingrui

"Adil bukan?"mingrui

"Baik, lanjutkan"ayah dengan tatapan datar

"Sekali lagi saya hendak meminta maaf tuan"mingrui.

"Mungkin kata kata saya ini terkesan tidak sopan"mingrui

"Di dunia yang kita tempati saat ini"mingrui

"Banyak orang yang tidak tau tapi bertingkah seperti yang paling tau"mingrui

Ayah nana diam mendengarkan kata kata ku

"Jikalau tuan bingung saya akan mencoba memberikan contoh"mingrui

"Kita, saya dan tuan bisa menjadi contoh nya"mingrui

"Saya berdiri disini berbicara dengan tuan seolah saya tau apa yang terbaik"mingrui

"Walaupun sebenrnya saya juga tidak tau"mingrui

"Apakah pendapat saya ini merupakan solusi yang terbaik"mingrui

"Begitu pula dengan tuan, mengambil keputusan tanpa mempertimbangkannya"mingrui

"Seolah paling tau apa keputusan yang paling baik tanpa harus mempertimbangkannya"mingrui

"Sekali lagi maaf tuan, tapi sebaiknya tuan mempertimbangkan lagi"mingrui

"Apakah tuan yakin nana akan mendapat kebahagiaan disana"mingrui

"Jikalau semua sahabatnya ada disini?"mingrui

"Apakah nana akan mendapat kebahagiaan disana"mingrui

"Jikalau semua kenangan indahnya ada disini?"mingrui

"Seorang ayah pasti tidak suka melihat anak perempuannya bersedih"mingrui

"Melihat anak perempuannya terluka"mingrui

"Tuan, saya berjanji saya akan menjaga nana disini"mingrui

"Tuan tidak usah khawatir, saya akan selalu memastikan kalo nana baik baik saja"mingrui

"Sama seperti tuan, saya juga tidak suka melihat nana menangis atau terluka"mingrui

"Makadari itu saya berjanji saya akan menjaga nana selama tuan menjalankan tugas disana nanti"mingrui

"Terima kasih atas kesempatan berbicaranya tuan"mingrui

"Jikalau tuan ingin berpendapat, saya persilahkan"mingrui



















Serendipity || Gou mingrui

Serendipity || Gou Mingrui [COMPLETE✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang