chapter 4.

1.4K 162 3
                                    

Sorry for typoHappy reading•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sorry for typo
Happy reading


" Jeno jaemin! " Panggil sang ayah

Jaemin dan jeno tentu saja mendengarnya, tidak butuh waktu lama tuk keduanya menghampiri sang ayah yang berada di ruang tamu di bawah

Jeno dan jaemin dengan kompak menatap sang ayah dan sang ibu yang tengah duduk di sofa dengan dua koper di di dekat meraka

Tunggu? Jangan bilang mereka akan mengusir mereka berdua?!

" Ayah dan ibu akan pergi keluar negri untuk beberapa minggu kedepan, ayah ada pekerjaan disana, dan kalian harus bisa tinggal berdua tanpa ada ayah dan ibu " Jelas sang ayah

Jeno dan jaemin terlihat tidak keberatan dengan peryataan sang ayah, bahkan jeno sudah menjerit kesenangan di dalam hatinya

Dengan begitu ia akan bebas dan bisa keluar malam untuk sekedar nongkrong atau bahkan ikut balapan bersama para teman temannya.
Sedangkan jaemin terlihat santai dan tak perotes juga tak merasa senang

" Ah iya.. Jangan harap kalian bisa keluar malam seenaknya terlebih kamu jeno " Ujar sang ayah

" Tugas mu, hanya diam dirumah dan tak boleh keluar rumah jaga adikmu, bila sampai kenapa napa maka ayah tak akan segan segan menyita motor mu juga kartu ATM mu " Ancam sang ayah seraya menunjuk jeno yang kini berdiri di hadapannya

Baru saja jeno ingin protes namun tak jadi tak kala sang ayah sudah mengancamnya seperti itu, lebih baik ia diam diam jika mau ke luar, siapa yang tahu kan jika ia keluar terkecuali jika jaemin sendirilah yang melaporkannya

" Kalian harus banyak menghabisi waktu berdua mengenal satu sama lain, tak enak kelihatannya jika tidak tahu apa apa tentang saudaranya sendiri " Saut sang ibu

" Jaemin, kamu jangan membiarkan jeno keluar dari rumah ya? Jangan takut "

Jaemin mengangguk patuh mendengarkan setiap amanat dari kedua orang tuanya

" Jangan lupa makan obat ya sayang? " Ujar sang ibu seraya menghampiri jaemin dan memeluknya sebentar lalu beralih memeluk jeno

Jika jaemin membalas pelukan sang ibu beda halnya dengan jeno yang hanya bisa diam tanpa membalas pelukan sang ibu ketika ia di peluk

" Mengertikan pesan ayah tadi? "

" Mengerti! " Jawab jeno dan jaemin bersamaan

" Baiklah kami pergi dulu, jaga diri kalian baik baik ya " Pesan sang ibu

" Sekarang? Sekarang sudah hampir malam ibu apa tidak besok saja? " Bukan jeno yang mengatkan itu, melainkan jaemin

" Kami mengambil penerbangan malam "
Mendengar itu jaemin hanya mengangguk mengerti setelahnya keduanya pun pergi meninggalkan kedua anaknya.

introvert •jeno & jaemin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang