chapter 9.

1.3K 162 4
                                    

Sorry for typoHappy reading •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sorry for typo
Happy reading


Ayah

|Jen, jaemin baik baik aja kan?
07:00

Jeno menatap notifikasi yang muncul di ponselnya dan membacanya, sudah bosan rasanya membaca untaian kalimat rasa kasih sayang, rasa khawatir dari sang ayah terhadap jaemin

Akhir akhir ini memang sang ayah selalu menanyai kabar jaemin, bahkan bukan hanya itu saja, ayahnya juga kerap sekali menanyai apakah jaemin sudah makan? Sudah tidur?

Sudah terhitung lebih dari lima kali sang ayah menanyainnya tentang kabar jaemin, tidakkah ia menanyai kabar dirinya?

Hingga jeno tak sadar jika ia kini tengah meremas ponselnya, beruntung ponselnya baik baik saja tidak sampai remuk di tangannya.

" Ayo " Ajak jaemin yang baru saja keluar dari dalam rumah dengan seragam sekolah yang rapih

Jeno yang tengah menyandar di mobilnya sembari melihat kearah ponsel lantas menoleh lalu berjalan masuk kedalam mobil, dan segera melajukan mobilnya ke arah sekolah.

***

Saat istirahat tiba, jeno, bersama mark, renjun, haechan, chenle dan jisung pergi menuju kantin untuk mengisi perut mereka dan juga melepas rasa jenuh selepas belajar

Saat mereka sampai di kantin, mereka langsung memesan makanan yang ingin mereka makan

" Ayo siapa yang mau memesankan makanan kita? " Tanya haechan yang kini sudah mengeluarkan jurus magernya, iya lee haechan sedang malas untuk hanya sekedar memesan makanan itu, maka ia akan meminta untuk di belikan oleh salah satu diantara mereka yang mau memesankan pesanan mereka

" Suit " Usul jisung

Ya itulah kebiasaan mereka jika sedang menentukan siapa yang menang siapa yang kalah, dan tentu saja yang kalah yang akan melakukan hal tersebut

" Hahaha, kau kena lee haechan" Ucap jeno seraya tertawa puas kala haechanlah yang kalah dalam suit

Semuanya juga tertawa puas dan berteriak heboh, hingga membuat seisi kantin menatap mereka, namun mereka sudah terbiasa menjadi pusat perhatian warga sekolah

Haechan hanya bisa pasrah dan berjalan untuk memesan pesanan mereka samua.

Mark menatap penjuru kantin, mencari keberadaan jaemin, ia ingin mengajak jaemin bergabung makan bersama mereka, namun sayang ia tidak menemukan jaemin.

introvert •jeno & jaemin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang