🌿 二

835 160 28
                                    

I long for you. When can i see your longing look? How can i bear this lonely night, this lonely nook?— 三五七言






Bab 2








Yongbok meletakan cawan air itu di atas meja, dan menyambar pedang nya dari atas kursi kayu di sampingnya.

"Aku pergi sekarang"

Bangchan yang duduk disamping nya segera meliriknya, dan dia berkomentar

"Tunggulah dulu, kau baru selesai makan"

Mereka selesai latihan beberapa saat yang lalu, dan memutuskan untuk makan bersama, tetapi yongbok dengan semangat segera berdiri dari kursinya tepat setelah dia selesai makan, dan dia sudah bersiap untuk pergi.

"Aku ingin pergi jalan jalan, aku tidak mau pergi terlalu sore"

Bangchan hanya tersenyum, menggelengkan kepalanya pelan dan menyeruput air teh di dalam cawan kecilnya dengan khidmat dan tenang.

Dia tidak menunggu bangchan menjawab, dan dia segera meninggalkan paviliun, melewati gerbang dan berlari menuju pasar tradisional.





Saat sore menjelang pasar akan sangat ramai, di jejali banyak orang. Beberapa ada yang yang baru datang dari dermaga, membawa keranjang keranjang makanan dan juga hasil tangkapan danau. Dan beberapa lagi mulai membuka kedai-kedai arak, juga beberapa tempat penjual makan kecil yang di dirikan di bawah tenda sederhana.

Yongbok berjalan jalan di sekitar, banyak orang orang yang mendekatinya dan menjajakan dagangan nya, beberapa lain nya bahkan menawarkan sekotak rouge padanya, sekotak bedak, wewangian dan perhiasan, seolah-olah mereka sedang menjajakan alat alat itu kepada seorang wanita.

Yongbok tidak mau melukai hati pedagang, apa lagi jika dia adalah seorang pria tua yang renta, jadi yongbok mengeluarkan uangnya untuk membeli satu kotak rouge, dan sebuah dwikkoji berornamen merah.

Meskipun penampilan rouge itu sangat murahan, tapi aroma nya begitu harum, yongbok menyimpan nya di kantung, dan berencana untuk memberikan nya pada adik seperguruan nya ketika dia kembali ke rumah nanti.








Pasar tradisional ini adalah pasar tersibuk di desa, banyak orang orang hilir mudik disana, bahkan tidak sedikit orang akan berlarian ketika melakukan pekerjaannya, berada di tengah tengah keramaian seperti ini tentu menjadi hal yang sulit bagi hyunjin, dengan keadaan mata yang tidak bisa melihat, ia sedikit sulit berjalan di antara kerumunan, ia hanya bisa berjalan dengan sangat perlahan agar tidak menabrak orang dihadapannya.

Tetapi tidak peduli apakah ia sudah berhati hati atau tidak, seseorang yang sedang berlarian secara tidak sengaja menyenggolnya dan membuatnya jatuh, orang yang menabrak itu tampak terkejut dan menghampirinya.

"Ah! Maafkan aku, aku tidak sengaja, aku benar benar tidak bermaksud menyenggolmu"

Yongbok baru saja berjalan beberapa meter memasuki pasar sibuk itu, ketika ia melihat orang orang bergerombol di suatu tempat di tengah tengah pasar, yongbok yang merasa penasaran akhirnya memutuskan untuk menghampiri gerombolan itu dan bertanya kepada salah seorang wanita muda di belakang gerombolan

"Apa yang terjadi?"

Melihat wajah tampan yang begitu familiar gadis muda itu memekik dan dengan panik menjawab, "tuan muda! Ah oh... Sepertinya ada seseorang yang terluka disana"

"Siapa?"

"Saya tidak kenal, ia orang asing.. Anu...matanya ditutupi selembar kain putih"

Yongbok mengulang 'kain putih' dengan perlahan, kemudian yongbok segera menerobos gerombolan, dan menemukan seorang pria dengan pakaian merah yang lusuh tengah terduduk di tanah, juga awan air dan mangkuk porselen berisi sup panas berhamburan di tanah.

爱殇; Hyunlix ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang