🌿 四

688 134 2
                                    

Itu adalah malam yang dingin, namun langit ditaburi dengan gemerlap bintang yang menyebar, sungai perak membentang luas di atas cakrawala, menyuguhkan warna yang demikian memukau mata.

Di bawah pemandangan penuh gemintang itu, air danau beriak tenang, sebuah perahu sederhana melintas di atasnya, berayun tenang dan lembut.

Yongbok menatap jauh ke langit, netra nya berkelap kelip, dia menghela halus tanpa menatap lawan bicaranya dia mulai bicara

"Ibuku pernah bilang, roh orang orang yang mati akan terbang ke langit dan menjadi bintang, apa kamu percaya?"

Hyunjin menoleh, netra merah nya berpendar halus. Dia tidak pernah mendengar hal itu dari siapapun, pun dia tidak pernah meyakini jika bintang adalah roh roh orang yang telah meninggalkan kehidupan lebih dulu, jadi dia agak ragu untuk menjawab.

"Entahlah, setahuku roh roh orang mati akan kembali untuk bereinkarnasi"

Yongbok mengalihkan atensi nya, dia melirik hyunjin dan tertawa.

"Maksudmu lahir di kehidupan yang lain?" hyunjin mengangguk.

Dia memiringkan kepalanya, memindai semua fitur wajah yang hyunjin miliki. Menyadari tatapan itu, hyunjin tersenyum, menoleh dan sedikit merasa malu.

"Hyunjin, jika aku dilahirkan di kehidupan selanjutnya, aku ingin kita bertemu lebih awal"

"Hm? Mengapa?"

Pemuda lee itu terkekeh sebentar, dia bersingkut pelan pelan kearah hyunjin, berhati hati agar perahu yang mereka tumpangi tidak terbalik. Dia mengulurkan tangan, jemarinya merayap di rahang tegas hyunjin, mengusapnya halus.

"Aku ingin jatuh cinta padamu lebih awal, aku ingin mencintaimu lebih lama lagi"

Mata mereka beradu, yongbok memotong jarak diantara mereka dengan perlahan. Menarik tubuh hyunjin untuk mendekat, dan mendaratkan ciuman hangat yang penuh afeksi di atas bibir hyunjin.

Tangan hyunjin terangkat, meraih pinggang yongbok di tangan nya, mengeratkan jarak tipis diantara tubuh mereka.

Saat itu ciuman mereka berlanjut lebih intens, dalam dan bergairah, keduanya berusaha untuk saling mendominasi, lidah mereka menari nari, saling mengapit dan saling menyentuh.

Yongbok merasa kepalanya pusing, terbuai oleh nafsu, tubuhnya terasa mendidih. Dia melepaskan ciuman itu lebih dulu, hyunjin menangkup wajahnya yang sudah memerah, matanya yang merah dan sayu menjelajahi setiap lekuk wajah yongbok, melafalkan visualnya, mengunci semua ingatan jauh di dasar kepalanya. Dengan nafas yang memburu gencar, dia bergerak sangat hati-hati, menekan tubuh yongbok berbaring di dasar perahu.

Pemandangan di bawahnya adalah pemandangan yang paling indah, yongbok seperti cahaya nya, seperti matahari nya, seperti bulan nya, dan seperti surganya. Ada perasaan yang tidak terkatakan menggelayut manja di palung hatinya, tetapi jauh dari itu, ada perasaan getir yang merangkak perlahan ke permukaan hatinya, menebar kesedihan yang samar.

Dia telah jatuh cinta pada yongbok, jatuh sedalam dalamnya, tidak ada kata yang paling tepat untuk menggambarkan perasaan nya untuk yongbok, namun alam semesta tahu bahwa dia tidak layak mendapatkan cinta dari siapapun.

Hanya dengan mengingat betapa pahitnya itu akan berakhir, hyunjin sulit untuk menahan rasa getir di hatinya, dan dia merasa matanya sudah basah saat yongbok menariknya mendekat, yongbok meraih jemari hyunjin, jemari kecilnya menyalip diantara jari jari panjangnya, menggenggamnya erat.

Yongbok tersenyum, cerah "Mari kita berjanji untuk bertemu lagi, di kehidupan selanjutnya"

Kemudian dia mengakhiri kata-katanya dengan ciuman yang panjang.















爱殇; Hyunlix ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang