chapter 6

2.7K 370 32
                                    

"Apa kau akan pergi ke pesta Dionysus?".

Seketika tubuh si manispun tersentak begitu mendengar sebuah suara husky yang mengalun tepat di telinganya.

Dengan perlahan iapun menoleh. Dan hal pertama yang ia dapati setelahnya adalah sesosok pemuda tampan dengan rahang yang tegas. "Jay?".

"Sebaiknya kau tak usah pergi dan tetaplah diam didalam asramamu".

Sontak saja kening milik si manispun mengeryit begitu mendengar ucapannya. Pemuda Hades itu hanya dapat menghela nafas jengahnya sembari merebut secarik undangan dari genggaman tangan Jungwon.

"Kenapa aku harus mendengarkanmu? Memangnya kau itu siapa, huh?". Sahut si manis dengan nada sedikit menantang.

Bukan apa-apa sih. Sebenarnya Jungwon hanya merasa sangat bingung dengan sikap pemuda dihadapannya ini. Jay selalu bertingkah selayaknya mereka sangat akrab semenjak hari dimana pemuda itu menolongnya.

Awalnya, Jungwon masih biasa saja menerima segala perlakuannya namun semakin hari, ia turut merasakan adanya sebuah ketegangan aneh yang terjadi diantara mereka. Jika terus dibiarkan begini, orang-orang mungkin akan semakin salah paham menilai kedekatan mereka berdua.

"Haruskah aku mengingatkanmu lagi?". Ujar pemuda Park itu sembari mencondongkan wajahnya pada si manis.

Dengan refleks, iapun melangkahkan kakinya mundur. Karena demi Zeus! Jay semakin mengikis jarak dengannya.

" y-yak!".

Namun sang Hades sama sekali tak memberikan reaksi apapun begitu si manis menyilangkan kedua tangan didepan dadanya sendiri. Kalau boleh jujur, sebenarnya Jay sangat ingin menertawakannya apalagi saat melihat bagaimana raut wajah tegang Jungwon sekarang.

"Kau takut padaku?".

"T-tidak!". Sahut si manis cepat sembari menggelengkan kepalanya.

Sebuah ide jahil pun sontak terlintas dalam benaknya. "Benarkah?". Ujarnya dengan satu alisnya yang terangkat.

"Tentu saja! Lagipula kenapa aku harus takut denganmu? Kau bukanlah orang yang menyeramkan".

Seutas senyuman tipis pun sontak terukir di wajah sang Hades begitu mendengar ucapan pemuda manis itu barusan.

"Tapi... Kau hanya sedikit menyebalkan. Ah tidak, maksudku sangat menyebalkan. Kau sama sekali tidak ada bedanya dengan anak-anak Eros si pengganggu".

Perlahan senyuman di wajah pemuda itupun lenyap. Lain lagi dengan si manis yang tengah tertawa renyah. Tanpa Jungwon tau, ia baru saja melakukan kesalahan fatal karena telah bermain-main dengan sang penguasa dunia bawah.

"Eh?".

Tubuh ringkih itu terperanjat begitu sebuah tangan kekar merengkuh pinggang rampingnya.

"Sudah puas tertawanya, hm?". Ujar Jay dengan aura dominasi yang kuat hingga berhasil membuat si manispun meremang.

Jay meraih jemari lentik milik si manis untuk ia bawa ke dalam sebuah genggaman, "Kau milikku, Jungwon. Ingat itu dengan baik".

arcadia | jaywon (on hold)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang