Jungwon menghela nafas beratnya entah untuk yang ke sekian kalinya.
Ya... Sebenarnya saat ini ia tengah di landa perasaan gugup.Bagaimana tidak? Hari ini adalah ujian memanah pertama untuknya. Meskipun sudah mendapatkan banyak pelajaran tentang teknik memanah dari Jay dan Haruto sebelumnya, tetap saja dirinya tak bisa untuk menutupi kegugupannya. Apalagi saat ini gelanggang telah di penuhi oleh para penghuni akademi termasuk itu sang kepala sekolah dan tentunya Mr. Son.
"Yang Jungwon!".
Tubuhnya tersentak begitu mendengar sebuah suara yang menginterupsi. Ia lantas mengedarkan pandangannya mencari sosok si pemanggil.
Perlahan seutas senyuman terukir di wajahnya kala mendapati sosok Haruto yang telah terduduk di atas tribun penonton, melambaikan tangan padanya.
"Kau pasti bisa!".
Jungwon mengangguk. Ya, setidaknya kalimat penyemangat itu mampu mengurangi sedikit kegugupannya.
"Eh?". Jungwon tersentak saat merasakan sebuah jemari kekar menggenggamnya.
"Kau masih ingat dengan apa yang sudah ku ajarkan padamu 'kan?".
Namun Jungwon tak menyahut. Ia hanya dapat memberikan tatapan lekatnya pada putra sang Hades.
"Kalau kau berhasil dengan ujianmu hari ini. Aku akan memberimu hadiah".
Kening milik si manis sontak mengeryit. "Aku tak ingin hadiah apapun darimu".
"Aku tau apa yang akan kau katakan. Meski begitu, aku akan tetap memberikan hadiah untukmu".
Sementara itu, si manis hanya dapat memutar bola matanya dengan malas. Ya.. Seperti biasanya, Jay adalah orang yang suka semaunya sendiri.
"Setelah ini tiba giliranku. Perhatikanlah baik-baik!". Ujarnya sembari melangkah dengan percaya diri.
Sebelum memulai, Mr. Son pun tampak memberikan instruksi kepada para demigod. Untuk bisa dinyatakan lulus dalam ujian kali ini adalah jika para demigod berhasil mencapai papan target sebanyak 7 dari 10 anak panah. Masing-masing untuk satu anak panah di beri nilai 10 point.
"Aku akan menghabiskan semua anak panah yang ku punya". Ujar Jay sembari menatap beberapa papan target yang menggantung di udara dengan sengit.
Setelah para demigod selesai mempersiapkan busur panah mereka, ujian memanah pun di mulai. Semua orang yang berada di dalam gelanggang tampak mengantisipasi dengan seksama.
Saat semua orang mulai melesatkan anak panah mereka bahkan beberapa ada yang berhasil dan gagal mencapai papan target, Jay masih diam seolah sengaja untuk mengulur waktu.
'Sraatsh'
Anak panah pertama yang Jay lesatkan tampak sedikit meleset dari targetnya. Sontak saja semua demigod yang menyaksikkan pun saling bersorak riuh. Sebagian dari mereka tak menyangka jika putra sang Hades akan melakukan kesalahan yang cukup fatal karena bisa mengurangi point-nya.
"10 point untuk Jay Park!". Pekik Mr. Son begitu melihat anak panah milik Jay yang tertancap tepat pada papan target paling belakang.
Para demigod yang menjadi penonton dalam gelanggang pun lantas berdecak kagum. Bagaimana tidak? Sesuatu yang sangat mustahil dapat terjadi. Ini gila!
Jay memusatkan atensinya pada si pemuda Ares yang terduduk di atas tribun sembari menyunggingkan senyum remeh.
"Dasar tukang pamer". Haruto mendengus sebal.
KAMU SEDANG MEMBACA
arcadia | jaywon (on hold)
Fantasido not allowed to copy paste my story for any reason! [summary] "𝐬𝐚𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐥𝐢𝐡𝐚𝐭𝐦𝐮 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐩𝐞𝐫𝐭𝐚𝐦𝐚 𝐤𝐚𝐥𝐢 𝐬𝐚𝐚𝐭 𝐢𝐭𝐮 𝐩𝐮𝐥𝐚 𝐤𝐚𝐮 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐦𝐢𝐥𝐢𝐤𝐤𝐮". ©2021, bunajaywon