Dunia seakan tidak adil bagi seorang Kalea bertubi – tubi masalah menghampirinya bahkan seperti tidak ada habis – habisnya setelah satu maslaah selesai satunya muncul lagi.Dikucilkan, difitnah , dibenci bahkan dijauhi semua orang yang disayanginya hanya karena sebuah kesalah pahaman.
Kalau bisa meminta satu permintaan kepada tuhan Kalea hanya meminta satu hal yaitu kebahagian.
Kalea benar – benar sudah muak dengan semuanya perna terbesit dipikirannya untuk bunuh diri saja.
Hidup Kalea sepertinya tidak berharga dan kehadirnya juga tidak diharapkan lagi.
Kalea sedang duduk dikursi disebuah taman untuk menenangkan pikirannya, entalah mengapa dirinya sangat suka pada taman ini. Langit mendung dan mulai menghitam menandahkan hujan akan turun tetapi Kalea tidak mempedulikannya kalaupun hujan ya biarin aja palingan basa hanya itu yang ada dipikiran Kalea saat ini.
“hidup gue kok gini banget ya?.” tanya Kalea pada dirinya sendiri.
“apa gue gak pantes buat Bahagia? Apa gue memang pembawah sial?” monolog Kalea.
“suatu saat kalian akan menyesal udah perlakuin gue kayak gini” ucap Kalea menggengam kaleng minuman yang dibelinya tadi hingga remuk tanpa Kalea sadari juga tanggannya sudah berlumuran darah karena kaleng minuman itu melukai tangganya.
Hujan turun dengan deras tapi Kalea tetap duduk diam ditaman itu tak peduli orang mengatainya gila mungkin tapi dibawah derasnya hujan Kalea tak perlu takut orang mengetahuinya yang sedang menagis dalam diam.
“gak takut sakit? Itu tangan lo juga berdarah” tanya seorang lelaki yang sedang memegang paying memayungi Kalea, Kalea mengangkat kepalanya dan melihat siapa orang yang sedang memayunginya itu.
“awas kehabisan darah mati lo nanti, mungkin lo emang gak sayang sama nyawa” ucap Lelaki itu memandang Kalea denagn tatapan datar.
“gak usah sok peduli sama gue kenal juga enggak” jawab Kalea menatap tajam orang didepannya itu.
“peduli sama orang gak perlu kenal” ucapnya lalu menarik tangan Kalea untuk diobati namun dengan cepat Kalea menarik tangannya.
“pergi de lo dari sini jangan ganggu gue, gue mau sendiri” ucap Kalea berteriak pada lelaki itu lalu mendorongnya dan Kalea berlari meninggalkan lelaki yang menatap kepergian Kalea.
“gila kali ya tu cewek, mau ditolongin malah marah – marah” ucap sang cowok lalu pergi.
Kediri, 01 Januari 2021
Thalia Rossalinda
Jangan lupa Vote + komen + share ke yang lain supaya banyak yang baca cerita ARKALEA.
Bantuin promosiin cerita ini juga dong ke sosmed kalian. Nanti kalian bisa tag akun IG wattpad_thalia dan thalia_rossalinda atau bisa juga akun tik tok thalia_rossalinda.
Teman – teman jangan lupa follow akun :
Wp : ThaliaRossalinda
IG Wp : wattpad_thalia
IG : thalia_rossalinda
Tik – tok : arkalea
Kalau gak sempat ke folback langsung DM aja pasti aku balas.
Terima kasih♥️
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKALEA
Random"Jika membenciku adalah sumber kebahagian bagimu maka bencilah aku sampai dititik engkau paling membenci manusia" Kalea tetap tersenyum berusaha tegar dihadapan lelaki angkuh didepanya ini. _________________________________ "mungkin kelakuan lo ini...