9. Rendra Meresahkan

6 1 0
                                    

Hari – hari Kalea berjalan seperti biasanya berangkat kesekolah diantar Rendra pulangnya kalau tidak dijemput sopir atau Papi Mami yang menjemputnya pulang sekolah atau Rendra sendiri yang akan menjeputnya. Orang tua Kalea tidak perna mengizinkannya naik angkutan umum jadi itulah mengapa ia selalu dijemput.

Seperti sekarang Rendra lah yang Kembali mengantar Kalea pergi kesekolah, tapi diperjalanan tadi mereka berdua mampir dulu ke indomaret lebih tepatnya Rendra saja entah apa yang dibeli lelaki itu Kalea tidak mengetahuinya karena dirinya hanya berada didalam mobil.

“jangan lupa makan, belajar yang rajin, jangan bandel kalau ada apa – apa telpon Abang kalau gak kasih tau Fathan.” ucap Rendra memberi pesan pada Kalea sampai Kalea hafal dengan kata – kata yang diucapkan Rendra tersebut karena kata – kata itu juga sering diucapkan seseorang yang sangat Kalea rindukan kehadirannya.

“iya Abang ku sayang.” jawab Kalea mencubit pipi Rendra dengan gemas dengan berjinjit karena postrur tubuh Rendra yang jauh lebih tinggi darinya, Rendra memiliki tinggi badan 180 cm sedangkan Kalea hanya 157 cm.

“jangan iya iya aja.” ucap Rendra menatap adiknya serius.

“iya Bang, aku masuk dulu ya Bang.” pamit Kalea lalu mengambil tangan kanan Rendra dan menciumnya dibalas Rendra dengan mencium kening Kalea.

Bunyi Klakson yang terus menerus dari belakang mobil Rendra membuat Rendra kesal padahal jalan disamping mobil Rendra jelas masih lebar bahkan sangat – sangat luas untuk kapasitas dua buah mobil.

“siapa sih ?” tanya Rendra ingin melihat kebelakang namun sebelum Rendra sempat beranjak dari tempatnya sekarang lebih dulu mobil sport berwarna putih berhenti dengan posisi melintang sang pengemudi dan penumpangnya keluar dari dalam mobil menghampiri mereka.
Pesona sang pengemudi bukan main membuat pasang mata yang melihatnya senyum – senyum sendiri dan banyak mata dan teriakan yang menginginkan orang tersebut menjadi pendamping hidupnya.

Bagaimana tidak terlahir dari keluarga kaya raya, memiliki kulit putih, hidung mancung, bola mata hazel, tinggi 180 cm, rambut hitam pekat dengan sedikit pirang warna merah diujung rambutnya, kapten futsal, juara umum, anak pemilik sekolah, rama dan tidak sombong, penyayang serta taat beribadah itulah definisi dari seorang Arka Shakiel Reihan  Arganta.

Arka dan Kesha menghampiri Rendra dan Kalea dengan gaya coolnya Arka memasukan kedua tangannya kedalam saku celananya dengan jas almaternya tidak terkancing menampilkan kemeja putih yang terlihat rapi dimasukan kedalam celananya dengan ikat pinggang  melekat ditubuh atletisnya  dan dasi berwarna biru langit senada dengan warna almamet dan celana yang dikenakan Arka melekat indah dileher lelaki itu  jangan lupakan kaca mata hitam yang bertengger manis dihidung mancung Arka.

“Hai Ley.” sapa Arka pada Kalea yang sedang melihat kearanya dengan tersenyum manis.

“assalamualaikum, hey Bang Rendra.” ucap Kesha dengan senyum manisnya menatap Rendra yang terlihat tanpa ekspresi melihat kedatangan mereka berdua.

“waalaikumsalam.” jawab adik – kakak itu, Kalea tersenyum manis pada Kesha berbeda dengan Rendra yang begitu datar.

“Abang senyum.” tegur Kalea pelan dengan menyenggol lengan Rendra dengan terpaksa Rendra tersenyum kepada dua orang dihadapannya atas permintaan Kalea.

“manis banget sih senyumnya Bang Rendra” ucap Kesha salting dan mengigit bibir bawahnya Arka yang melihat itu langsung mengusap muka Kesha kasar dengan tangannya.

“ngapain lo kayak gitu jijik gue liatnya” ucap Arka ketus pada Kesha, Arka tidak suka melihat Kesha seperti tadi bukan jijik hanya saja Arka tidak suka melihat Kesha yang benar – benar terlihat mengejar lelaki sedingin antartika bahkan lebih dari antartika mungkin.

“masih kayak kulkas dua pintu aja lo” ucap Arka pada Rendra dengan sedikit menyindir Rendra.

“lebih kali Kak,  antartika malu kalah dingin sama Bang Rendra” ucap Kalea terkekeh diujung kalimatnya lalu menatap Rendra yang menatapnya datar sekarang.

“Abang kenal Kak Rendra ? tadi Abang ngomong masih dingin aja soalnya” tanya Kesha penasaran tapi mengapa Arka seperti tak mengenal Rendra saat Kesha menceritakan Rendra pada Arka.

“kenal lah kan Rendra mantan ketua OSIS dari SMA Antariksa dan juga Rendra terkenal karena ketajirannya sama tampan kata orang – orang” ucap Arka memelankan suaranya diujung kalimatnya tidak mau mengakui kalau Rendra memang tampan.

“bukan kata orang – orang aja Kak tapi Faktanya Abang aku emang ganteng” ucap Kalea membela sang Kakak dengan sombongnya.

“serah lu aja Ley, gue mau kekelas dulu” ucap Arka malas berdebat dan berbalik meninggalkan ketiga orang tersebut masuk kedalam mobilnya lalu tancap gas menuju parkiran.

“maafin Abang aku ya Kak” ucap Kesha tak enak hati pada Rendra atas ucapan Arka.

“santai aja kali, udah biasa juga dengernya” ucap Rendra masih dengan muka datarnya.

“Abang berangkat yak amu hati – hati, takut telat soalnya” ucap Rendra Kembali berpamitan pada Kalea.

“iya Bang hati – hati ya jangan ngebut – ngebut” pesan Kalea pada Rendra dibalas anggukan oleh Rendra.

“eh bentar Kak, ini aku bawain bekal terima ya Kak” ucap Kesha menyodorkan kotak bekal pada Rendra dengan memohon dengan puppy eyes nya menghela napas Rendra mengambil kotak bekal tersebut.

“terimakasih” ucap Rendra tulus lalu mengambil dua batang coklat silverqueen lalu memberikan satu untuk Kalea dan satunya lagi untuk Kesha denagn senang hati mereka berdua menerimannya apalagi Kesha yang rasanya ingin berteriak kencang sekarang karena ini adalah coklat pertama dari Rendra.

“makasih Abang sayang” ucap Kalea tersenyum manis menatap kakak lelakinya.

“makasih Kak, Kei seneng banget hari ini” ucap Kesha begitu semangat.

“iya sama – sama” jawab Rendra tersenyum dan menatap dua perempuan dihadapannya secara bergantian lalu mengitari setengah mobilnya dan masuk kedalam mobil duduk dikursi kemudi. Rendra membuka kaca mobil.

“Abang berangkat, aku berangkat” ucap Rendra pada kedua gadis itu yang menatapnya sama- sama tersenyum.

“iya hati – hati Bang” ucap Kalea.

“hati – hati Kak” ucap Kesha sedikit berteriak hanya dibalas anggukan oleh Rendra lalu Rendra tancap Gas meninggalkan SMA Angkasa.

“itu Kak Rendra beneran Ley, mau meninggoy gue rasanya” ucap Kesha lebay Kalea berjalan meninggalkan sahabatnya itu menyadari kalau Kalea sudah jauh meninggalkannya Kesha berlari mengejarnya.

Kediri, 20 Agustus 2023

Thalia Rossalinda

Jangan lupa Vote + komen + share ke yang lain supaya banyak yang baca cerita ARKALEA.

Teman – teman jangan lupa follow akun :

Wp : ThaliaRossalinda

IG Wp : wattpad_thalia

IG : thalia_rossalinda

Tik – tok : thalia_rossalinda

Terima kasih♥️

ARKALEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang