chapter 12

710 76 6
                                    

Happy reading

"Ta..pi gue gak bisa menyulam sementara pasti bakal ada lomba menyulam"ucap nya

Lily terdiam sesaat sampai pada akhir nya sebuah ide muncul di otaknya

"Gue punya ide kayaknya gue  harus minta bantuan si mingmei buat ngajarin gue nyulam kalo hasil nya gak bagus sih gpp yang penting pede yekan hahaha"monolog lily

"Salam putri"ucap mingmei yang baru saja tiba dengan sedikit mengbungkuk

"Hmm,mingmei apa kau bisa menyiapkan air untuk ku aku akan mandi pagi ini"ucap lily

"Baik putri"ucap mingmei

Skipp selasai mandi

"Mingmei"ucap lily pada mingmei yang sedang menata rambutnya

"Iya ada apa  putri apakah anda membutuhkan sesuatu"tanya mingmei

"Kau biasa menyulam?"tanya lily

"Bisa putri walaupun tidak terlalu bagus hehe"ucap mingmei

"Jika begitu kau harus mengajari ku menyulam"ucap lily

"Tap-"

"Oh ayolah mingmei apa kau ingin aku di permalukan hanya karna tidak bisa menyulam"ucap lily yang memotong ucapan mingmei

"Baiklah putri hamba akan mengajari anda menyulam"ucap mingmei pasrah

"Bagus aku kita mulai sekarang"ucap lily langsung berdiri dari duduknya

"Ta..pi putri kita tidak punya alat untuk menyulam"ucap mingmei

Lily berpikir sebentar,sebenarnya bisa aja saja dia meminta pada cincin pemberian putri lien-hua tapi dia tidak ingin terlalu bergantung pada cincin itu

"mingmei kita bisa mencari nya aku yakin di ruangan ini pasti ada"ucap lily berjalan mulai mengecek ngecek meja barang sampai laci

"Ayo kau bantu mencari"ucapnya lagi

"Baik putri"

Lily mengecek ngecek tapi tidak menemukannya juga sampai ada 3 jajaran laci di sudut kamar kediamannya yang menarik perhatiannya

Dia mulai membuka satu persatu laci dan menemukan alat menyulam di laci kedua

'Ketemu'batin lily

Dia langsung mengambilnya  dan menutup laci kedua itu kembali.

Lily mengernyit heran saat menatap laci ketiga yang sangat berdebu seperti tidak pernah di buka sejak lama tadi dia mencoba membukanya tapi terkunci

'Aneh'batin lily

lily mencoba mengabaikannya dan berdiri lalu menuju meja untuk menaruh alat menyulam itu

"Mingmei sudah ketemu ayo kita mulai"ucap lily

"Baik putri"

Lily pun mulai di ajari menyulam oleh mingmei

30 menit kemudian

"Yess selesai!"pekik lily

"Mingmei lihatlah hasil kerja keras ku baguskan"ucap lily dengan bangga menunjukan hasil sulamannya

"Mingmei lihatlah hasil kerja keras ku baguskan"ucap lily dengan bangga menunjukan hasil sulamannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mingmei tersenyum kikuk melihat hasil sulaman tuan putrinya itu

"Iya bagus putri"ucap mingmei

"Coba lihat punya mu"ucap lily menengok pada hasil sulaman mingmei

"Coba lihat punya mu"ucap lily menengok pada hasil sulaman mingmei

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wah Bagus sekali"ucap lily

"Terima kasih putri"ucap mingmei

"Baiklah karena sudah selesai ayo bereskan"ucap lily

"Tidak putri biar hamba saja"ucap mingmei

"Tidak mingmei kan yang melakukan kita berdua yang membereskannya juga berdua"ucap lily

"Baik putri"

Mereka pun membereskannya bersama sama

"Mingmei biar aku yang menaruhnya kembali ke laci kau pergi  lah ambil kan aku makanan karna aku sudah lapar"ucap lily

"Baik putri hamba permisi"ucap mingmei berdiri lalu sedikit membungkuk setelah itu pergi

Setelah kepergian mingmei lily lansung berdiri dan berjalan menuju tempat laci tadi dia pun memasukan alat menyulam itu ke laci kedua lalu menutupnya lagi

Saat akan berbalik dan akan pergi tapi ada sesuatu yang membuatnya tidak jadi pergi dan menatap laci ketiga lagi setelah itu memegang gagang laci ketiga dan coba membuka nya dia menarik beberapa kali  tapi masih tidak terbuka

Lily tidak menyerah dia memulai mengambil ancang-ancang menaruh kedua tangannya di gagang laci itu dan kedua kakinya di tembok kayu pinggil laci itu

Dan dia menariknya sekuat tenaga dan sampai akhirnya bisa di buka

Uhuk uhukk

Lily terbatuk karna banyak debu berterbangan ketika laci itu terbuka sepertinya memang benar laci itu sudah lama tidak dibuka

"Uhukk kenapa banyak debunya"monolog lily

Lily menatap laci ketiga yang telah di buka dia melihat satu gulungan kertas yang sudah berdebu setelah itu dia mengambilnya lalu membuka tali gulungan kertas tersebut dan terlihat tulisan aksara china di dalamnya walaupun sudah cukup berdebu tapi masih cukup jelas untuk di baca dan lily pun mencoba untuk membacanya

"Dari permaisuri Li lian"gumam lily

.
.
.
.
.
.
.
.
.
selamat bermalam minggu semuanya

Jangan lupa vote and comment

Back To Past(On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang