7

12 1 0
                                    

"Maksudnya?"

Pertanyaan dari Haku terlontar mendengar pernyataan dari Minami.

"Tsubasa mengharapkan kalau dia bisa bertahan hidup. Walau pada kenyataannya, takdir berkata lain..."

"Senpai ... Kalau memang begitu, kenapa dia hanya melihat saja?"

"Kecepatan Skylinenya kurang untuk mendekat langsung ke kamu." Jawab Minami simpel.

"........ That doesn't make any sense. Tapi, ada faktor penghambat lain tidak?" Haku mulai penasaran.

"Ah iya, dia juga bilang kalau selain 3 mobil yang membuat kecelakaan itu terjadi, ada sebuah FD yang menghalangi laju Tsubasa. Sepertinya mereka memang berniat melakukannya."

"..... Sebegitunya mereka pengen bikin aku merana begini. Apakah ada hint mengenai mereka?"

"Haku, yang ketangkap dua orang tapi yang aku dengar ada empat orang yang terlibat? Dua lagi menghilangkan jejak?" Tanya Olivia

"Benar. Pengguna Supra A delapan puluh sama Mazda FD yang saat ini menghilang, bagaikan kabut. Mobil mereka juga ditemukan di daerah Aokigahara untuk FD dan juga di Nagano untuk Supra." Balas Minami.

"Aokigahara? Jangan bilang ada yang bunuh diri?" Tanya Haku sambil menganga mulutnya.

"Kalau memang dia bunuh diri di sana, tentu setelah FDnya ditemukan pasti ada jasadnya disana. Ini tidak ditemukan sama sekali..." Balas Minami sambil menarik nafas.

"Kemungkinan dia meninggalkan FDnya di sana, berlari ke tempat tersembunyi dan mungkin saat ini ia mengumpat di sana sampai situasi berubah menjadi kalem."

"... Kenapa aku malah kasihan dengan pengendara FD itu. Bisa jadi dia dipaksa ikut ama mereka berdua dan saat ini ia bersembunyi karena takut diincar oleh mereka berdua?" Tanya Olivia yang mulai tenang lagi.

"Kalau dipikir lagi benar juga ya..." Balas Haku sweatdrop

"Also, mengingat Tsubasa, dia pasti juga terpukul saat mendengar kabar saat kamu lagi di RS itu." Balas Minami.

"... Now, you mention it. Senpai pasti sempat merana dan dia juga berusaha mencari tempat pemakaman. Walau akhirnya aku dan Hoshikawa-san yang menemukannya di gunung Haruna." Ucap Haku

"Walau aku dan Hoshikawa-san kurang begitu dekat sih. Tapi, anaknya dulu pernah menemaniku saat kasus di vila Haruna terjadi..."

Suasana berat pun terasa di ruangan tempat mereka berada. Sampai Minami memulai sebuah pertanyaan kepada Olivia.

"... Omong-omong, Olivia. Kamu ada rencana untuk membalap di Tomei untuk mengingat Carla-chan?"

"Chan?" Olivia sempat sweatdrop mendengar pertanyaan dari Minami.

"Ah, walau aku tidak membalap pun akan berusaha membuat kenanganku dengannya berada di dalam hati ini." Balas Olivia sambil memegang perut sebelah kanannya.

"Ahahahaha... Aku tahu kamu maksudnya ke perasaan tetapi kenapa kamu megang bagian perut?" Minami mulai tertawa karena Olivia habis memegang perutnya.

"Tante! Kan aku bilang hati. Ya merujuknya ke sini!" Mukanya Olivia pun memerah melihat kelakuan Minami.

"Biasanya orang kan nunjuknya ke jantung, Olivia-chan! Ahahahahaha!!" Ketawanya Minami sama sekali tidak bisa ditahan kembali.

"Bener sih ...." Olivia pun sweatdrop.

Minami pun selesai dengan ketawanya dan akhirnya menarik nafas sejenak.

"Jadi, kamu akan menbalap walaupun Carla-chan masih hidup ya..."

Shuto Speed Story : Hurting HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang