8

25 1 5
                                    

Haku perlahan-lahan membuka matanya setelah kurang lebih setengah jam tertidur di pahanya Olivia. Sesaat sebelum mengumpulkan nyawanya, dia merasakan sesuatu yang berbeda.

"Ngh, ini... Chi-chan...."

Olivia pun sweatdrop mendengar perkataan Haku barusan. Dia pun memberikan elusan ringan ke jidat sampai kepala bagian atasnya Haku.

"Aku bukan Chisato yang kamu pernah omongin itu. Aku ini Olivia."

"... Hah? Kalau begitu, dimana kita sekarang?" Haku pun buru-buru bangun yang mengakibatkan tubuhnya langsung menyender ke lampu belakang Mazda RX-7nya Olivia.

"... Kamu mah kecepatan bangunnya. Akhirnya pusing kan..."

Olivia pun tertawa sejenak sebelum akhirnya bangun dari duduknya.

"Also kenapa kau melihatku seakan-akan ada yang lucu?"

"Maa, Haku. Coba ngaca dulu deh baru jawab pertanyaanmu itu," Olivia pun mengasih HPnya yang sudah masuk ke mode kamera depan untuk membantu Haku mengaca.

"Hmmm... Eh? Mukaku kenapa jadi begini!!" Sahut Haku panik melihat mukanya yang sembab.

"Soalnya kamu kab melepaskan semua beban mentalmu kan? Lagi pula kamu lama banget nangisnya tadi." Balas Olivia

"... Astaga. Oh iya Olivia. Sekarang jam berapa?" Tanya Haku.

"Kan di hp ada jam. Coba liat di hp itu." Olivia pun menekan tombol home untuk kembali ke layar utama.

Display hpnya Olivia pun menunjukkan pukul 18:22.

"... Ga keburu ya kalau kita kerjakan sekarang," ucap Haku sweatdrop melihat jam hpnya.

"Iya ya. Besok kudu ngantor pula," balas Olivia sambil mengangguk setuju.

"Haa, setidaknya partsnya udah siap. Minggu depan kita balik kesini untuk eksekusi. Oh iya. Kamu mau berangkat ke Tokyo sekarang atau besok?" Tanya Haku balik.

"Daripada besok, habis makan malam saja kita berangkatnya. Toh lagipula kalau besok belom macet di jalannya." Balas Olivia.

"Bener juga ya." Haku pun mengangguk.

"Walau ga enak ama tante juga." Balas Olivia sweatdrop

"Ahahaha... Toh lagipula weekend kita balik kok. Mazdamu masih butuh banyak hal yang perlu diperbaiki," ucap Haku.

"Bisa tidak kita bikin mobilnya jalan dulu selama seminggu menginap disini?" Pinta Olivia.

Haku pun menatap Olivia dengan rasa penasaran.

"Kenapa?"

"Ya, kan aku ganti mesinnya sama transmisi. Lalu bersihin catnya. Bisa dikerjakan selama dua hari saat weekend?" Tanya Olivia.

"Kalau itu saja asal serius, mungkin bisa selama dua hari. Apalagi amit-amit, dudukan mesin dan transmisinya ga banyak berubah. Kecuali kalau kau mau pakai punyanya RX-8." Balas Haku.

Setelah itu, sayup-sayup terdengar suara Minami memanggil mereka berdua untuk makan malam.

"... Oh iya, udah waktunya. Yuk, Olivia." Ucap Haku yang kemudian mengulurkan tangannya ke Olivia.

"Kenapa, Haku?" Tanya Olivia yang sepertinya tidak peka.

Sesaat kemudian, Olivia pun baru sadar dengan maksudnya Haku dan tangannya pun digenggam.

"... Did I became this dense?" Gumamnya.

=w=

Shuto Speed Story : Hurting HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang