16

4 0 0
                                    

"Dua ratus delapan puluh lima brake horsepower?! Mesinnya ga ngaco kan ini, Haku?!"

Beberapa jam sebelumnya...

Display HPnya Olivia menunjukkan waktu 7:32 dengan penanggalan menunjukkan tanggal 14 Mei 2018. Mazda RX-7 berwarna putih yang awalnya berantakan kini sudah terpasang semua dan rapi. Sekeliling mobil tersebut ada beberapa botol oli mesin, oli transmisi, power steering, dan juga coolant berserakan.

Olivia pun bangun dari tidurnya dan dia pun kaget pas ngeliat jam dan tanggalnya.

"Gawat! Ketinggalan sah... Kok rasanya aneh ya...?" Rintih Olivia kesakitan setelah megang hpnya.

Haku akhinya bangun sesaat setelah mendengar sahutan Olivia. Melihat Olivia sedang merintih pun ia langsung memeluknya.

"Kamu ga apa-apa?" Tanyanya khawatir.

Olivia pun menoleh ke Haku dengan ekspresi menahan sakitnya...

"Sepertinya dia datang... Haku, ada stok pembalut ga?" Tanya Olivia

"... Punyaku mah kepanjangan kali di kamu. Ga apa-apa?" Tanya Haku yang hendak buka pintu garasi menuju rumah.

"Seengaknya sampai ke rumah mah ga apa-apa. Ga nyangka secepat ini datangnya," Olivia pun akhirnya tiduran karena ga bisa menahan lagi.

Haku membuka pintu dan berlari menuju kamarnya dan dia mencari pembalut yang ia biasa pakai sebelum akhirnya turun kembali ke garasi dengan membawa pembalutnya

"Ini... Apa mau dibantu menuju kamar mandinya?" Haku pun menyodorkan tangannya dibandingkan dengan mengasih pembalutnya.

Olivia pun mengangguk kepalanya dan menggapai tangannya Haku dan akhirnya dia dibawa bersama Haku sambil memegang bagian restleting celananya.

Beberapa menit kemudian, Olivia mengetuk pintu kamar mandi. Membuat Haku reflek membukanya karena dikira sudah selesai.

Alangkah terkejutnya Haku melihat keadaan celana dalam Olivia saat ini.

"Bocor parah ya?"

"Iya. Mana juga hari ini seharusnya udah puasa kan?" Balas Olivia sedikit kecewa.

"Bad luck sekali ya..." balas Haku menarik nafasnya.

Olivia juga ikut menarik nafas dalam-dalam.

"Nee, kamu ada celana dalam yang sizenya muat ama aku ga?" Tanya Olivia.

"... Astaga... Kalau dulu mah bisa make celana dalam yang rencananya buat hadiah natal itu. Cuman kalo sekarang mah ga ada." Balas Haku sweatdrop

Olivia merasakan situasi sulit. Sebelum akhirnya menanyakan ke Haku sekali lagi.

"Dari Tokyo aku bawa celana dalam ga sih?"

Haku pun berpikir sejenak dan mengangguk.

"Kalau gitu ambilin dong." Pinta Olivia.

"Hai!" Haku pun berlari menuju kamarnya yang dimana tersimpan tasnya Olivia.

Kemudian, ia buka tas tersebut dan dia melihat sesuatu yang membuatnya nostalgia

"Kalo Chi-chan masih hidup apakah ukurannya lebih besar dari ini?" Gumamnya sebelum menggoyangkan kepalanya dan membawa celana dalam bersih itu kepada Olivia.

Haku pun turun dan menyerahkan celana dalam yang dipinta Olivia dan dia pun juga menyerahkan pembalutnya ke Olivia.

"Saat-saat gini emang ga banget ya kalo ga bawa tampon..." Olivia pun menarik nafas lagi saat ia memakai pembalut yang dikasih dari Haku

Shuto Speed Story : Hurting HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang