#38 selesai

2.3K 81 14
                                    


"Puass?!!" Teriak bastian tepat didepan dira

"Sekarang lihat hasil perbuatan yang lu lakuin" dira mulai terisak bastian pun mulai jengah dengan drama wanita ini.

Bastian mengusap wajahnya kasar. "Lu jadi cewek murah banget" ledek bastian dengan smirk nya

Dira mentap bastian ia terlihat sedikit tersinggung dengan perkataan lawan bicaranya ini. "Bukan gue aja yang salah disini tapi mereka juga, termasuk lo!"

"Dari awal daffa say not to you, tapi apa?! lo tetep kekeuh dan bikin semua berantakan!jalang tetaplah jalang!"

Plak, satu tamparan mendarat tepat dipipi kiri bastian

"Jaga ucapan lo!" Teriak dira

"Kalo dari awal daffa bilang udah nikah mungkin gue gaakan kejar dia sampai segini nya atau kalo resya cerita dia udah nikah sama daffa ,gue juga gaakan rebut suaminya" tatapan dira mulai berkabut akibat air mata yang ia tahan.

"Tapi lo juga salah goblok! Daffa jelas-jelas nolak lo dia juga terang-terangan risih dideketin lo tapi lo...tetep ngejar daffa sampai-sampai harga diri lo gaada" sarkas bastian.

"Sekarang lo pergi dari sini sebelum batas kesabaran gue ilang semuanya!" seraya menunjuk pintu.

Dira sekilas menatap mata bastian dengan sinis kemudian ia meraih tas nya dan berlalu meninggalkan ruangan itu.
Bastian yang melihat punggung dira menjauh pun hanya bisa pasrah dengan keadaan, ia juga merutuki dirinya sendiri mengapa ia sampai kecolongan. Bastian menyugar rambutnya dan berharap daffa dan resya baik-baik saja.

####

"Selamat pak, anda dan nyonya akan segera menjadi ayah dan ibu." Ujar dokter yang selesai menangani resya.

Tubuh daffa menegang mendengar penuturan sang dokter

"Dan ada baiknya untuk ibu hamil jauhi dahulu tentang stress dan pekerjaan yang berat-berat." Tutur sang dokter kembali terdengar membuat daffa tersentak kaget

Daffa mengangguk sebelum menjawab "Baik dok."

" Ahh maaf, kalau nyonya sudah siuman ada baiknya untuk periksa kehamilan dengan usg pak untuk memastikan perkembangan janin" ujar dokter dengan senyum yang mengembang

Daffa pun mengangguk tanda meng-iyakan dan dokter pun pamit untuk keluar ruangan

"A ayah?" Mengulang perkataan sang dokter

Daffa pun melangkah mendekat kearah samping ranjang resya.

"Kamu bakal jadi mommy sayang." Monolognya sambil menatap sang istri yang masih menutup mata

Daffa mengusap ujung matanya yang basah pandangannya beralih kearah perut resya yang masih rata.

"Hai anak daddy baik-baik yaa disitu, bilang ke mommy suruh cepet bangun daddy mau jelasin semuanya sayang" sambungnya sambil mengelus perut resya.

"Plis berhenti ngelusnya aku geli." Suara yang sedikit purau mampu membuat senyum daffa seketika mengembang, sang suami pun secepat kilat menoleh kearah sumber suara.

"Sayang? Hei." Sapanya mengelus lembut rambut resya.

"Kamu tau?kamu bakal jadi mom-"

"Keluar" seketika senyum daffa pun pudar

Daffa menggeleng "plis dengerin penjelasan aku dulu, aku sama dia"

"Keluar daffa!" Daffa menghela napas panjang.

Tubuh daffa menegak ia mengusap wajahnya kasar "Dengerin dulu re" ajaknya sambil menatap teduh mata resya.

Resya menggeleng pelan "aku akan segera mengurus surat perceraian kita"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 22, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

REAl_Merriage (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang