#37 terkuak

1.2K 56 9
                                    

Sinar mentari pagi ini terasa sangat hangat menyapu seluruh permukaan kaca bahkan menembus dinding kaca kamar resya, perempuan itu sedikit terusik sebelum kembali menutup matanya tangannya sedikit meraba sisinya yang terasa 'kosong' ia pun mau tak mau harus membuka mata untuk memastikan.

Kening wanita itu berkerut mengapa daffa tak membangunkannya?ahh mungkin wanita ini lupa setelah ucapannya kemarin daffa terlihat sedikit berbeda 'dingin' pria itu tak pernah sedingin kemarin kepada resya bahkan saat dulu sebelum akrab daffa justru terlihat menyebalkan ketimbang dingin. Resya merasa dirinya terlalu keterlaluan mengingat daffa terus memperlakukannya dengan baik.

Resya terdiam cukup lama diatas ranjang memikirkan cara membujuk suaminya itu.

"Haruskah aku mengirim kotak makan siang?dia bakal suka?atau malah marah?"

"Aarrgghh" racau resya sambil mengacak rambutnya

"Terserahlah liat nanti, mau gak dimaafkan juga gak masalah" monolognya sendiri.

Ia pun segera bangkit untuk bersiap pergi bekerja.

Setelah selesai dengan kegiatan pagi dan berdandan resya pun kini siap dengan setelan kulot putih dipadukan dengan baju bekerah berwarna lilac dan terakhir ia mengenakan blazer putih.

Ia pun segera meraih kunci mobil dan keluar apartemen menuju kantor. Rencananya ia akan mampir kerestoran favoritnya untuk membelikan daffa makan siang.

####

"Tuan bisakah anda tersenyum?" Ejek bastian pasalnya daffa sedari tadi terlihat sedikit uring uringan

"Diamlah!" Bastian pun menutup mulutnya rapat-rapat

"Tolong kosongkan jadwalku siang ini sampai sore." Ujar daffa sambil memijat pelipisnya.

Bayang bayang perkataan resya masih terngiang di pikirannya, bisa-bisanya wanita itu meminta daffa untuk menceraikannya. Sampai kapanpun resya akan tetap miliknya.

"Baiklah, sepertinya anda juga membutuhkan istirahat tuan daffa." Ejek bastian dengan kata-kata formalnya daffa yang sudah terbiasa mendengar kata ejekan bastian hanya bisa pasrah toh ucapan temanya itu memang ada benarnya ia membutuhkan istirahat dikarenakan pusing yang melandanya.

"Kalau begitu saya permisi, ohya saya sudah menyuruh OB untuk membuatkann makan siang untuk anda" lanjutnya kemudian melenggang pergi tak berniat merecoki daffa lebih dalam ia tau betul daffa sedang ada masalah keluarga siapa lagi kalau bukan resya wanita yang mampu menaklukan hati dingin daffa.

Daffa menghela napas singkat sebelum ia mulai memejamkan mata ia membutuhkan istirahat sejenak .hari mulai siang tapi tak ada tanda-tanda istrinya itu akan menghubunginya.

Daffa membuka mata menerawang foto pernikahan yang ia ambil dari sebuah laci "Apa dia benar-benar menginginkan sebuah perceraian?" Monolog daffa

Ceklek
pintu terbuka daffa tak mengindahkan pandangannya ia masih setia memandang foto sang istri. mungkin itu hanya OB yang disuruh bastian untuk mengantarkan makanan ,daffa memang tak melihat siapa yang masuk tapi pendengarannya cukup tajam saat seseorang meletakkan nampan disebrang sana.

"Hai daffa" sapa seseorang yang meletakkan nampan.

Daffa pun menoleh dan terkesiap pasalnya ia berbikir tadi itu adalah orang suruhan bastian tapi yang muncul malah si fangril gila. Daffa mengusap wajahnya kasar ,ia segera meletakkan kembali foto tersebut dan melangkah kearah dira mencegah wanita itu yang hendak berjalan kearah mejanya.

"Mau apa kau?" Sarkas daffa dengan tampang garang.

"Mau makan siang denganmu" ajak dira dengan tak tahu malunya.

Daffa membuang pandangannya dan menampilkan smirk. "Cih, tak tahu malu sekali ternyata nona dira yang terhormat ini"

"Sudah berapa kali saya bilang? Jauhi saya dan jangan mengganggu kehidupan saya" sambungnya daffa benar benar marah sekarang pasalnya wanita ini sudah lancang dan bastian?kemana laki-laki itu apa dia pergi meninggalkan mejanya?.

"Daffa please. Beri aku kesempatan buat bisa ngerebut hati kamu" ujar dira dengan wajah berharapnya.

"Sekali lagi saya katakan jangan mengganggu kehidupan saya diraa!!" Bentaknya membuat dira sedikit berjenggit terkejut.

"Aku mohon daf. kalau aku gak berhasil buat kamu jatuh cinta sama aku, aku bakal... ngga nggaa kamu pasti bakal suka aku. Aku mohon kasih kesempatan aku" ucap dira dengan mata berkaca-kaca

Daffa menutup matanya ia ingin meredam emosinya tangannya sudah mengepal kuat sekarang ia ingin menghajar wanita didepannya ini tapi ia urungkan.

Dira yang melihat daffa seperti menahan emosi itu pun maju selangkah dan......

Cup. Dira mengecup bibir daffa, pria yang diciumnya pun terkejut bukan main. Wanita itu menarik jas daffa agar pria itu semakin mendekat

Bruk.

Satu suara yang mampu menyadarkan dira maupun daffa. Daffa yang reflek pun segera mendorong dira hingga menjauh pria itu segera memalingkan wajah hendak memastikan siapa penyelamatnya.

"Resya sayang?" Tubuh daffa menegang saat tau wanita yang dicintainya melihat semua adegan tadi.

Dira yang masih mendengar jelas siapa wanita yang dipanggil daffa pun segera menoleh kearah pintu, wanita itu juga tak kalah terkejutnya dengan daffa.

"Kalian?jadi kalian selama ini?" Resya terisak tak menyangka saat melihat suami dan? Sahabatnya? Bersama dan bercumbu?apa maksut semua ini.

"Sayang please dengerin aku jangan salah paham, aku bisa jelasin ini" daffa hendak mendekat tapi langkahnya tertahan saat resya dngan sigap mengangkat tangannya.

Daffa menggeleng pelan saat resya terisak dengan menunduk ia juga sempat melirik barang bawaan sang istri yang terjatuh kotak makan siang?astaga seandainya wanita itu tak berkunjung mungkin sekarang resya tak akan menjatuhkan air matanya dan makan dengannya.

"Sayang please dengerin penjelasan aku"

"Resya?" Dira yang dari tadi tak memahami situasi pun hanya bisa memanggil sahabatnya yang muncul tiba-tiba dan daffa memanggilnya dengan sebutan 'sayang'?

Resya mengangkat wajahnya yang sudah basah akibat air mata yang selalu lolos dan tak mau berhenti, entah mengapa rasanya sakit sekali mengetahui bahwa wanita yang mencium suaminya adalah sahabatnya sendiri. Ia menatap kedua insan tersebut dengan mata sendunya. Tiba-tiba penglihatan resya mulai kabur ia merasakan pusing yang amat.

"Sayang, resya kamu kenapa?" daffa yang melihat perubahan wajah istrinya itu terlihat sangat khawatir. Ia pun mendekat tak peduli jika resya marah nantinya.

Daffa mempercepat langkahnya saat resya terlihat mulai kehilangan keseimbangannya
Dan ya.. pria itu dengan sigap menangkap tubuh mungil resya agar tak terbentur lantai, daffa panik bukan main saat melihat resya pingsan didepannya.

"Sayang bangun, resya?" Ia sedikit menepuk pipi resya berharapwanita itu akan sadar.

"Bodoh!!, cepet bawa dia kerumah sakit" suara bastian terdengar berat menahan amarah

"Biar gue yang urus jalang satu ini" lanjutnya sambil menatap nyalang dira

Dengan sigap daffa segera menggendong tubuh mungil istrinya itu dan membawanya kerumah sakit tanpa memerdulikan sekitarnya.

Sepeninggal daffa, bastian terlihat sangat tidak bisa menahan emosi nya.

"Puass?!!" Teriak bastian tepat didepan dira

"Sekarang lihat hasil perbuatan yang lu lakuin" dira mulai terisak bastian pun mulai jengah dengan drama wanita ini.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Oke cut sampai sini😂

Haiii thor back nih.
Siapa yang kangen? Sorry karna gak up nya lama karna thor lagi sibuk😭 dan part ini pun seharusnya sudah jadi dari beberapa hari yang lalu tapi aku belom yakin untuk 'up' nya takut kalian gasuka.

So i hope you enjoy this part.

Selamat menunaikan ibadah puasa manteman🎉

Luv yu❤
Borahe💜


REAl_Merriage (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang